Lingkar Pos
Adventorial

Kadis DPMPPKB Aceh Utara: Posyandu Benteng Utama Menangani Stunting

Lhoksukon Lingkarpos.com – Kehadiran dan kiprah Posyandu diharapkan di tengah masyarakat desa dimana menjadi benteng utama pelayanan masyarakat di bidang kesehatan dan upaya penekanan angka Stunting sejak dini, kehadiran Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) yang dinahkodai para kader telah terbukti mampu memainkan peran penting dalam Upaya menekan angka stunting.

Posyandu memiliki peranan yang strategis dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di 852 Gampong dalam 27 Kecamatan yang berada di Kabupaten Aceh Utara.

Posyandu tempat satu-satunya tingkat Desa mensosialisasikan berbagai kegiatan kesehatan bagi Ibu hamil dan Balita dan senantiasa melakukan Kolaborasi baik dengan Bidan Gampong, ahli gizi dan tim penanganan Stunting. Keterpaduan dalam satu tugas pelayanan kesehatan dan penyelamatan Ibu hamil merupakan kewajiban dan tanggung jawab terhadap pelayanan Kesehatan tingkat Desa.

Meskipun dikenal dengan pelayanan kesehatan bagi bayi dan balita, kegiatan Posyandu tidak terbatas hanya pada itu saja, ada banyak kegiatan lain yang dilakukan saat Posyandu diselenggarakan, seperti program untuk ibu hamil, ibu menyusui, pasangan usia subur, serta konseling bagi Ibu Hamil.

Dalam pandangan masyarakat Desa di Kabupaten Aceh Utara, Program Posyandu merupakan ‘benteng kesehatan’ yang memiliki nilai tambah.

Kabupaten Aceh Utara memiliki luas wilayah yang mencapai 3.296,86 km2, terdiri dari 852 Gampong yang tersebar di 27 Kecamatan dengan topografi geografi yang beragam, seperti dataran tinggi, dataran rendah, pantai, dan perbukitan.

Menurut data tahun 2022, jumlah penduduk di Kabupaten Aceh Utara mencapai 614.640 jiwa, dengan prevalensi Stunting sebesar 38,3 persen (SSGI), tingkat kemiskinan 16,86 persen, kemiskinan ekstrim 2,94 persen, IPM 70,22, dan usia harapan hidup sekitar 69,01 tahun.

“Pemerintah Kabupaten Aceh Utara melalui BPMPPKB perlu melakukan upaya upaya peningkatan sosialisasi dan kerja keras agar target Penurunan Stunting yang direncanakan dapat tercapai, salah satunya dengan memaksimalkan peran Posyandu di setiap Gampong atau desa,” ungkap Kadis DPMPPKB Fahrurradhi didampingi Kabid Keluarga Berencana Muhammad Azhar.

Lebih kanjut Muhammad Azhar menguraikan, “Posyandu merupakan upaya Pemerintah untuk memudahkan masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan ibu dan anak, yang bertujuan untuk mencegah peningkatan angka kematian ibu dan bayi saat kehamilan, persalinan, maupun setelahnya, melalui pemberdayaan masyarakat atau kader Posyandu,” tambahnya.

Posyandu diadakan sekali dalam sebulan dan berlokasi di Meunasah atau tempat umum yang mudah dijangkau oleh masyarakat Gampong dan Dusun.

Kegiatan utama Posyandu mencakup program kesehatan ibu hamil, program kesehatan anak, keluarga berencana (KB), imunisasi, pemantauan status gizi, serta pencegahan dan penanggulangan diare.

Setelah semua kegiatan utama tersebut dilaksanakan dengan baik, dilanjutkan dengan kegiatan pengembangan, seperti Bina Keluarga Balita (BKB), Tanaman Obat Keluarga (TOGA), Bina Keluarga Lansia (BKL) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

Pada saat Posyandu diselenggarakan, tenaga kesehatan (nakes) memberikan pelayanan prima kepada masyarakat yang mencakup semua kegiatan utama Posyandu. Misalnya, pada program kesehatan ibu hamil, nakes melakukan pemeriksaan kehamilan, pemantauan gizi, pemberian vaksin, konsultasi/konseling terkait persalinan, ASI, dan aspek-aspek kesehatan dan gizi lainnya. Hal ini penting untuk mencegah resiko kematian saat melahirkan dan mencegah bayi lahir dengan berat rendah (BBLR).

Setelah melahirkan, nakes yang bertugas di Posyandu juga memberikan suplemen vitamin A, vitamin B, dan zat besi kepada ibu agar tetap sehat selama menyusui. Selain itu, pemasangan alat kontrasepsi (KB) juga dilakukan.

Pada program kesehatan anak, nakes melakukan pemeriksaan rutin terhadap bayi dan balita untuk memantau pertumbuhan dan mendeteksi dini jika terdapat gangguan pertumbuhan atau gejala stunting. Penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, dan lingkar kepala anak dilakukan secara teratur untuk evaluasi pertumbuhan. Hasil pemeriksaan dan evaluasi tersebut dicatat dalam buku Kartu Identitas Anak (KIA) atau Kartu Menuju Sehat (KMS) agar dapat dikontrol dengan mudah setiap saat.

Salah satu tugas utama Posyandu adalah memberikan pelayanan dalam program Keluarga Berencana (KB). Pelayanan KB saat Posyandu berlangsung meliputi pembagian kondom, pil KB, suntik KB, pemasangan IUD, dan implan. Namun, pemasangan suntik KB, IUD, dan implan hanya boleh dilakukan oleh tenaga terlatih dari puskesmas.

Posyandu juga memberikan pelayanan imunisasi kepada anak-anak dan ibu hamil. Imunisasi wajib dilakukan bagi anak-anak di bawah 1 tahun sebagai program pemerintah yang mewajibkan vaksinasi terhadap 5 jenis penyakit, yaitu hepatitis B, polio, BCG, campak, dan DPT-HB-HiB

Imunisasi pada anak bertujuan untuk menjaga kekebalan tubuh agar tidak mudah terkena penyakit dan memastikan pertumbuhan anak berjalan normal.

Sementara itu, imunisasi pada ibu hamil dilakukan untuk melindungi mereka dari penyakit berbahaya seperti tetanus, difteri, pertusis, pneumokokus, meningokokus, dan hepatitis. Imunisasi pada ibu hamil juga memberikan perlindungan pada janin dan bayi baru lahir melalui transfer pasif kekebalan tubuh atau antibodi melalui plasenta.

Imunisasi juga dapat mencegah ibu hamil terkena infeksi saluran pernapasan akibat virus influenza, yang dapat berdampak pada ibu dan bayi yang dikandungnya, bahkan bisa menyebabkan cacat.

Pemantauan gizi merupakan salah satu tugas utama Posyandu yang memiliki peran penting dalam mencegah stunting. Melalui kegiatan ini, Posyandu memberikan pelayanan gizi kepada anak-anak dan ibu hamil untuk memastikan asupan gizi yang cukup dan seimbang (ADV).

Related posts

Pj Bupati Aceh Utara Lantik 8 Pejabat Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa

Redaksi

Pola Asuh Yang Tidak Tepat Berdampak Peningkatan Angka Stunting

Redaksi

Imunisasi lengkap Dapat Menurunkan Prevalensi Stunting Di Aceh Utara

Redaksi

Leave a Comment