LHOKSUKON | Menjelang Hari Raya Idul Fitri, warga Kecamatan Matangkuli, khususnya di Gampong Pirak, mengeluhkan kelangkaan gas melon 3 kg yang digunakan untuk memasak kebutuhan sehari-hari.
Seorang warga Gampong Pirak mengaku telah berkeliling seharian mencari tabung gas di berbagai agen pangkalan di desanya dan desa tetangga, namun belum menemukan pasokan gas melon yang tersedia.
“Hari ini saya seharian mencari gas untuk kebutuhan berbuka puasa sejak pagi. Alhamdulillah, pada malam hari saya akhirnya mendapatkannya dari kios pengecer diseputran Lhoksukon dengan harga Rp 28.000. Daripada tidak bisa memasak untuk sahur, ya saya ambil saja,” tuturnya. rabu (26/3)
Kelangkaan gas ini juga dirasakan oleh para penjaja jajanan buka puasa di Kecamatan Matangkuli. Salah seorang penjual roti bakar di kawasan tersebut mengungkapkan bahwa sulitnya mendapatkan gas subsidi hampir membuatnya tidak bisa berjualan.
“Hari ini saya hampir tidak bisa berjualan. Untungnya, saya masih bisa mendapatkan gas di pedalaman desa sekitar Matangkuli,” ujarnya.
Ia berharap pemerintah, khususnya Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi (Disperindagkop) Aceh Utara, segera mengadakan operasi pasar untuk menanggulangi kelangkaan gas, terutama mengingat Hari Raya Idul Fitri semakin dekat.
“Saya juga berharap Bupati Aceh Utara, Ayahwa Panyang, dalam program 100 hari kerjanya dapat segera menanggulangi kelangkaan gas serta menekan harga agar sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET),” harapnya. []