Lingkar Pos
Adventorial

Ingat! Rokok Bahaya Bagi Kesehatan Gigi dan Mulut, Dinkes Aceh Utara Pesan Ini

Himbauan Bahaya Merokok Bagi Kesehatan Gigi dan Mulut. (Photo : ilustrasi).

Aceh Utara I www.lingkar-pos.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh Utara kembali mengingatkan masyarakat tentang bahaya merokok, tidak hanya bagi paru-paru dan jantung, tetapi juga untuk kesehatan gigi dan mulut. Kebiasaan merokok yang masih tinggi di tengah masyarakat dinilai menjadi salah satu penyebab meningkatnya kasus penyakit gusi, kerusakan gigi, hingga kanker mulut.

Plt. Kepala Dinas Kesehatan Aceh Utara, Jalaluddin, S.KM., M.KM, menegaskan bahwa merokok memberikan dampak yang luas terhadap kesehatan. Namun, banyak masyarakat belum menyadari bahwa mulut dan gigi adalah organ pertama yang menerima paparan langsung dari asap rokok.

“Setiap kali seseorang menghisap rokok, ribuan zat kimia berbahaya masuk melalui mulut. Nikotin dan tar akan menempel di permukaan gigi dan jaringan mulut, sehingga memicu gangguan serius. Akibatnya bukan hanya gigi menguning, tapi juga meningkatkan risiko penyakit gusi hingga kanker mulut,” jelas Jalaluddin.

Menurut penjelasan Dinkes Aceh Utara, terdapat sejumlah masalah kesehatan gigi dan mulut yang rentan dialami oleh perokok, antara lain:

1. Perubahan warna gigi

Nikotin dan tar dalam rokok dapat menyebabkan noda berwarna kuning hingga cokelat pada gigi. Meski dilakukan pembersihan rutin, bekas noda dari rokok sering kali sulit hilang.

2. Bau mulut (halitosis)

Kebiasaan merokok dapat memicu bau mulut kronis. Asap rokok meninggalkan residu pada lidah dan dinding mulut, sementara zat kimia di dalamnya menurunkan produksi air liur. Kondisi ini membuat mulut kering dan menjadi sarang bakteri penyebab bau tidak sedap.

3. Penyakit gusi

Merokok melemahkan jaringan pendukung gigi dan mengurangi aliran darah ke gusi. Akibatnya, perokok lebih rentan mengalami radang gusi (gingivitis) dan penyakit gusi lanjut (periodontitis) yang bisa menyebabkan gigi goyang hingga tanggal.

4. Kanker mulut

Asap rokok mengandung zat karsinogen yang dapat merusak sel di rongga mulut. Perokok jangka panjang memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker mulut, lidah, dan tenggorokan dibandingkan orang yang tidak merokok.

5. Luka mulut sulit sembuh

Perokok biasanya mengalami proses penyembuhan luka yang lebih lambat, termasuk setelah pencabutan gigi atau operasi mulut. Hal ini karena aliran darah ke jaringan mulut terhambat akibat kandungan nikotin.

Melalui berbagai program penyuluhan kesehatan, Dinkes Aceh Utara terus mengedukasi masyarakat agar mengurangi bahkan berhenti merokok. Menurut Kabid Kesehatan Masyarakat Dinkes Aceh Utara, Samsul Bahri, SKM., MKM, edukasi bahaya rokok juga menyasar sekolah, pasar, hingga gampong-gampong.

“Kami tidak hanya fokus pada bahaya rokok terhadap paru-paru dan jantung, tetapi juga dampaknya pada gigi dan mulut. Anak-anak muda perlu tahu sejak dini bahwa merokok bisa merusak penampilan, menyebabkan bau mulut, dan mempercepat kerusakan gigi,” ujar Samsul Bahri.

Ia menambahkan, kesadaran masyarakat untuk rutin memeriksakan kesehatan gigi setiap enam bulan sekali juga sangat penting. Dengan pemeriksaan rutin, dokter gigi dapat mendeteksi lebih awal adanya kerusakan akibat rokok.

Meski kampanye antirokok terus dilakukan, tantangan di lapangan masih cukup besar. Di beberapa warung kopi dan tempat umum, rokok masih dianggap hal biasa dan bahkan menjadi gaya hidup.

Dinkes Aceh Utara menyadari, mengubah kebiasaan merokok tidak mudah. Oleh karena itu, selain edukasi, pihaknya juga mendorong dukungan keluarga dalam mengingatkan anggota yang masih merokok.

“Peran keluarga sangat besar. Istri, anak, dan orang tua bisa menjadi motivasi bagi perokok untuk berhenti. Kalau terus diingatkan bahwa rokok bukan hanya merugikan dirinya, tetapi juga keluarganya, kesadaran itu pelan-pelan akan tumbuh,” kata Samsul.

Untuk mencegah dampak buruk rokok pada kesehatan gigi dan mulut, Dinkes Aceh Utara memberikan beberapa saran praktis kepada masyarakat, yaitu:

Berhenti merokok sedini mungkin demi menjaga kesehatan.

Jika sulit berhenti langsung, kurangi jumlah rokok harian secara bertahap.

Perbanyak minum air putih agar mulut tidak kering.

Rutin menyikat gigi minimal dua kali sehari dengan pasta gigi berfluoride.

Gunakan obat kumur antiseptik untuk mengurangi bakteri di mulut.

Periksa gigi secara rutin ke dokter gigi setiap enam bulan sekali.

Melalui pesan kesehatan ini, Dinkes Aceh Utara berharap semakin banyak masyarakat yang sadar bahwa merokok tidak memberikan manfaat apa pun, malah mendatangkan berbagai masalah kesehatan.

“Kami ingin masyarakat Aceh Utara semakin sehat dan sejahtera. Untuk itu, mari bersama-sama menghentikan kebiasaan merokok, bukan hanya demi paru-paru dan jantung, tetapi juga untuk senyum sehat yang terjaga sepanjang hayat,” tutup Kadinkes Jalaluddin.

Dengan terus digencarkan edukasi dan dukungan dari seluruh pihak, diharapkan angka perokok di Aceh Utara dapat berkurang, sehingga risiko penyakit akibat rokok, khususnya pada gigi dan mulut, bisa dicegah sejak dini. (Adv)

Related posts

Kadinkes Aceh Utara: Kenali Tanda Gigitan Nyamuk Berbahaya

Redaksi

Mahyuzar Usulkan Sarana Prasarana Perikanan ke Kementerian KKP

Redaksi

Pemkab Aceh Utara Gelar Forum Konsultasi Publik RKPD 2024

Redaksi

Leave a Comment