Lingkar Pos
Adventorial

Dinkes Aceh Utara Sosialisasikan Bahaya Plak dan Karang Gigi

Seruan Untuk Mencegah Cegah Bau Mulut dengan Menjalankan Pola Hidup Bersih dan Sehat. (Photo : Ilustrasi) 

Aceh Utara I www.Lingkar-Pos.com – Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Utara terus mensosialisasi mengenai bahaya plak dan karang gigi kepada masyarakat. Kegiatan ini dilaksanakan melalui Bidang Kesehatan Masyarakat.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Aceh Utara, Jalaluddin, SKM., M.K.M, melalui Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Samsul Bahri, SKM., M.K.M., menjelaskan bahwa masih banyak masyarakat yang menganggap plak dan karang gigi bukan masalah serius. Padahal, penumpukan plak yang dibiarkan tanpa penanganan dapat berkembang menjadi karang gigi dan memicu berbagai penyakit, mulai dari gusi berdarah, bau mulut kronis, hingga kerusakan gigi permanen.

“Plak itu ibarat lapisan lengket yang terbentuk dari sisa makanan dan bakteri di permukaan gigi. Jika tidak segera dibersihkan, plak akan mengeras menjadi karang gigi yang sangat sulit dibersihkan dengan sikat gigi biasa. Hal ini berpotensi menimbulkan peradangan gusi dan menjadi pintu masuk bagi penyakit lain,” ujarnya.

Sosialisasi tersebut menjelaskan bahwa karang gigi tidak hanya berdampak pada kesehatan gigi dan mulut, tetapi juga dapat berhubungan dengan penyakit sistemik. Penelitian medis menunjukkan bahwa infeksi kronis pada gusi bisa meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, bahkan komplikasi pada ibu hamil.

Samsul Bahri menambahkan, masyarakat sering mengabaikan tanda-tanda awal permasalahan gigi karena dianggap hal kecil. Misalnya, gusi berdarah saat menggosok gigi atau bau mulut yang tidak hilang meski sudah menggunakan obat kumur. Padahal, gejala tersebut bisa menjadi indikasi adanya penumpukan plak atau karang gigi yang membutuhkan perawatan medis.

“Kalau sudah menjadi karang gigi, satu-satunya cara yang aman adalah dengan scaling atau pembersihan karang gigi di dokter gigi. Jadi, jangan tunggu sampai sakit, tapi lakukan pemeriksaan rutin setiap enam bulan sekali,” katanya menegaskan.

Dinas Kesehatan Aceh Utara menekankan pentingnya edukasi sejak dini, terutama kepada anak-anak usia sekolah. Melalui program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS), petugas kesehatan rutin memberikan penyuluhan, pemeriksaan, serta praktik menyikat gigi bersama di sekolah-sekolah.

Hal ini dilakukan agar generasi muda terbiasa menjaga kebersihan gigi dan mulut sejak dini, sehingga risiko terbentuknya plak dan karang gigi dapat ditekan.

 “Kalau anak-anak sudah terbiasa sikat gigi dengan benar, terutama setelah makan dan sebelum tidur, maka mereka akan tumbuh dengan gigi yang sehat,” ujar Samsul Bahri.

Selain di sekolah, sosialisasi juga dilakukan perlu di tingkatkan di gampong dan posyandu. Masyarakat diberikan pemahaman praktis mengenai cara menyikat gigi yang baik, pentingnya penggunaan pasta gigi berfluoride, serta anjuran untuk membatasi konsumsi makanan manis yang dapat mempercepat pembentukan plak.

Dinkes Aceh Utara juga mengimbau masyarakat agar tidak takut memeriksakan gigi ke fasilitas kesehatan. Menurut data dari sejumlah puskesmas, masih banyak warga yang datang berobat ketika gigi sudah berlubang parah atau infeksi sudah menyebar, sehingga penanganannya lebih sulit.

“Lebih baik mencegah dengan pemeriksaan rutin daripada menunggu sakit. Scaling gigi bukanlah hal yang menakutkan. Prosesnya cepat, aman, dan sangat bermanfaat untuk kesehatan gigi kita,” jelasnya.

Selain itu, pihaknya juga berencana menjalin kerja sama dengan para tokoh masyarakat, keuchik, serta kader kesehatan desa untuk menjadi agen perubahan dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut. Dengan pendekatan tersebut, diharapkan pesan tentang bahaya plak dan karang gigi dapat lebih mudah diterima dan dipraktikkan oleh masyarakat.

Melalui sosialisasi ini, Dinkes Aceh Utara berharap masyarakat semakin sadar bahwa kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian penting dari kesehatan tubuh secara keseluruhan. Tidak ada lagi anggapan bahwa sakit gigi hanya persoalan sepele yang bisa diatasi dengan obat pereda nyeri semata.

“Kami ingin masyarakat Aceh Utara tumbuh dengan senyum sehat, bebas plak, bebas karang gigi, dan bebas dari penyakit yang ditimbulkannya. Kesehatan gigi adalah investasi jangka panjang yang harus dijaga oleh setiap orang,” pungkas Samsul Bahri.

Dengan adanya sosialisasi yang terus digencarkan, diharapkan tingkat kunjungan masyarakat ke puskesmas untuk pemeriksaan gigi semakin meningkat, sekaligus menurunkan angka kasus gigi berlubang, radang gusi, serta penyakit mulut lainnya di Aceh Utara. (ADV)

Related posts

Dinkes Aceh Utara Ajak Masyarakat Rutin Periksa Gigi Setiap 6 Bulan

Alman

Cegah Bau Mulut, Dinkes Aceh Utara Ajak Pola Hidup Bersih dan Sehat Jadi Solusi

Alman

Pemkab Aceh Utara Gelar Upacara Hari Pahlawan

Redaksi

Leave a Comment