Lingkar Pos
Adventorial

ISPA Anak, Dinkes Aceh Utara Ingatkan Orang Tua Waspada dan Segera Bertindak

Foto: Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Utara, Jalaluddin, S.K.M,

ACEH UTARA – Kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada anak-anak terus menjadi perhatian serius Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Utara.

“ISPA merupakan salah satu penyebab utama anak-anak dibawa berobat, terutama di musim pancaroba atau saat cuaca tidak menentu,” ujar Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Utara, Jalaluddin, S.K.M,

Menurutnya, ISPA pada anak harus mendapat perhatian lebih karena dapat menimbulkan komplikasi serius apabila tidak ditangani dengan baik. Anak-anak usia balita, terutama bayi 0–12 bulan, merupakan kelompok yang paling rentan karena sistem imun mereka belum berkembang sempurna.

ISPA adalah infeksi yang menyerang saluran pernapasan atas, seperti hidung, tenggorokan, dan pita suara. Penyakit ini biasanya disebabkan oleh infeksi virus seperti rhinovirus, adenovirus, atau virus syncytial respiratori (RSV), meskipun dalam beberapa kasus juga dapat disebabkan oleh bakteri.

Gejala umum ISPA yang sering muncul pada anak-anak antara lain:
1. Batuk
2. Pilek atau hidung tersumbat
3. Demam
4. Sakit tenggorokan
5. Sesak napas
6. Mata merah dan berair
7. Rewel dan kehilangan nafsu makan

Dalam kondisi tertentu, ISPA bisa berkembang menjadi pneumonia atau bronkitis, yang membutuhkan penanganan medis lebih intensif.

“Jika anak menunjukkan gejala seperti napas cepat atau berbunyi, demam tinggi lebih dari tiga hari, atau tampak lesu dan sulit makan, maka harus segera dibawa ke fasilitas kesehatan,” tegas Jalal.

Samsul menjelaskan bahwa lingkungan yang tidak bersih, paparan asap rokok, dan kurangnya ventilasi dalam rumah menjadi faktor risiko utama penyebaran ISPA. Selain itu, anak-anak yang kurang gizi atau tidak mendapat imunisasi lengkap juga lebih mudah terserang.

“Di rumah tangga yang ada perokok aktif, risiko anak menderita ISPA meningkat tajam. Ini harus menjadi perhatian bagi para orang tua,” ujarnya.

Penyebaran ISPA sangat cepat, terutama di lingkungan padat penduduk atau saat anak-anak bermain bersama. Virus dapat menyebar melalui droplet saat seseorang bersin atau batuk, serta melalui tangan yang menyentuh benda yang telah terkontaminasi.

Guna menekan angka kejadian ISPA pada anak, Dinas Kesehatan Aceh Utara terus mendorong upaya promotif dan preventif melalui berbagai program, termasuk penyuluhan kesehatan di Posyandu dan kegiatan “Kelas Ibu Balita”.

Kegiatan ini menjadi sarana edukasi kepada ibu-ibu tentang pentingnya menjaga kebersihan rumah, mencuci tangan pakai sabun, serta memberikan nutrisi seimbang kepada anak.

“Kelas ibu balita menjadi ujung tombak edukasi di lapangan. Melalui forum ini, para ibu mendapatkan informasi praktis tentang bagaimana mengenali gejala ISPA sejak dini, cara merawat anak di rumah, hingga kapan harus membawa ke dokter,” terang Jalal.

Selain itu, Dinkes juga rutin membagikan leaflet dan melakukan kampanye imunisasi dasar lengkap, yang terbukti dapat melindungi anak dari beberapa penyakit infeksi pernapasan.

Samsul menekankan bahwa peran keluarga, khususnya ibu, sangat menentukan dalam upaya pencegahan dan pengobatan ISPA. Anak-anak yang dirawat dengan penuh perhatian, diberi ASI eksklusif, makanan bergizi, dan hidup di lingkungan sehat, memiliki ketahanan tubuh lebih baik.

“Jangan tunggu sampai parah. Jika anak batuk atau pilek lebih dari tiga hari, atau menunjukkan tanda-tanda seperti sesak napas dan sulit makan, segera konsultasikan ke dokter,” imbaunya.

Dinas Kesehatan juga menghimbau masyarakat untuk tidak memberikan obat sembarangan kepada anak tanpa resep dokter, karena dapat memperburuk kondisi atau menimbulkan efek samping.

Untuk mengatasi persoalan ISPA, Dinas Kesehatan Aceh Utara telah menginstruksikan seluruh Puskesmas untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapan tenaga medis dalam menangani kasus-kasus ISPA, terutama pada anak.

Selain itu, melalui program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas), pihaknya juga terus menggencarkan kegiatan edukatif kepada masyarakat agar lebih peduli pada kebersihan dan kesehatan lingkungan.

“Ini bukan hanya tugas pemerintah. Keluarga, sekolah, dan masyarakat secara umum harus saling bersinergi. Jika semua sadar akan pentingnya pencegahan, maka insya Allah angka ISPA pada anak dapat ditekan,” tutup Jalal.(Adv)

Related posts

DPM-PPKB Berikan Pembekalan Orientasi Pengelolaan Rumah Data di Aceh Utara

Redaksi

Pemda Aceh Utara Sambut Tim Penilai Lomba Gampong Tingkat Provinsi Aceh di Muara Batu

Redaksi

Wujudkan Aceh Utara Sebagai Kabupaten Berbasis Digital, Pj Bupati Kunjungi NIX

Redaksi

Leave a Comment