Lingkar Pos
Adventorial

Dinkes Aceh Utara: Kenali dan Waspadai Penyebab ISPA Sejak Dini

Foto: Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Utara, Jalaluddin, S.K.M,

ACEH UTARA – Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) masih menjadi salah satu penyakit menular yang paling sering diderita masyarakat, terutama saat perubahan cuaca.

Menyadari tingginya kasus dan dampak kesehatan yang ditimbulkan, Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Utara di bawah kepemimpinan Jalaluddin, SKM, kembali mengingatkan masyarakat untuk lebih mewaspadai penyebab utama ISPA agar dapat melakukan langkah pencegahan sedini mungkin.

ISPA adalah gangguan kesehatan yang menyerang saluran pernapasan, baik saluran atas seperti hidung dan tenggorokan, maupun saluran bawah seperti bronkus dan paru-paru.

Penyakit ini bisa berlangsung singkat, namun dapat berkembang menjadi serius bila tidak segera ditangani, terutama pada anak-anak, lansia, dan penderita penyakit kronis.

Menurut Jalaluddin, ISPA sangat menular dan bisa menyebar dengan cepat di tengah masyarakat, terutama melalui droplet (percikan air liur) saat batuk atau bersin, serta dari permukaan benda yang terkontaminasi virus atau bakteri.

“Kesadaran masyarakat dalam mengenali penyebab ISPA sangat penting agar penularan bisa dicegah sejak awal,” ungkapnya.

Dinas Kesehatan Aceh Utara menegaskan bahwa penyebab ISPA umumnya berasal dari tiga sumber utama:

1. Virus
Sebagian besar kasus ISPA disebabkan oleh virus. Beberapa jenis virus yang paling sering ditemukan antara lain:
Influenza: Virus penyebab flu yang sering menyerang saat musim hujan atau pancaroba, Rhinovirus: Penyebab utama pilek biasa, Adenovirus: Dapat menyebabkan radang tenggorokan hingga infeksi paru,.Coronavirus: Selain menyebabkan flu ringan, beberapa jenisnya juga bisa memicu infeksi berat seperti COVID-19, dan RSV (Respiratory Syncytial Virus): Sangat umum menyerang balita dan bisa menyebabkan bronkiolitis atau pneumonia.

2. Bakteri

Jika tidak ditangani dengan baik, infeksi virus bisa membuka jalan bagi bakteri untuk berkembang dan memperparah kondisi. Bakteri penyebab ISPA yang umum ditemukan antara lain:

Streptococcus pneumoniae: Sering menyebabkan pneumonia, sinusitis, dan otitis media, Haemophilus influenzae: Biasa ditemukan pada penderita radang tenggorokan dan bronkitis, dan Mycoplasma pneumoniae: Menyebabkan gejala mirip flu namun sering disalahartikan karena gejalanya ringan pada awalnya.

3. Jamur

Meski lebih jarang, infeksi jamur juga dapat menyebabkan ISPA, terutama pada orang dengan daya tahan tubuh sangat lemah, seperti penderita HIV/AIDS atau pasien kemoterapi. Jamur seperti Aspergillus dapat masuk ke paru-paru dan menyebabkan gangguan serius.

Jalaluddin menyebutkan bahwa memahami penyebab saja tidak cukup. Masyarakat juga perlu mengenali siapa saja yang lebih berisiko tertular, seperti:

1. Anak-anak dan lansia yang sistem imunnya belum/tidak optimal.
2. Penderita penyakit kronis seperti asma, PPOK, dan jantung.
3. Orang dengan daya tahan tubuh lemah, seperti pasien HIV atau kanker.
4. Masyarakat yang tinggal di lingkungan dengan polusi udara tinggi atau kondisi sanitasi buruk.
5. Perokok dan individu dengan kebiasaan kurang bersih, seperti jarang mencuci tangan atau tidak memakai masker saat batuk.

Dinas Kesehatan Aceh Utara terus mendorong masyarakat untuk menerapkan langkah pencegahan sederhana namun efektif, seperti:

Rajin mencuci tangan dengan sabun, Menutup mulut saat batuk atau bersin, Menggunakan masker saat sakit, Menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal, dan Menghindari kontak dekat dengan orang yang sedang sakit.

“Jangan menunggu parah baru berobat. Bila ada gejala seperti batuk, pilek, demam, atau sesak napas, segera periksa ke Puskesmas atau fasilitas kesehatan terdekat,” imbau Jalaluddin.

Sebagai langkah nyata, Dinas Kesehatan terus memperkuat layanan promotif dan preventif melalui Puskesmas, kader kesehatan, dan penyuluhan masyarakat.

“Pencegahan ISPA bukan hanya tugas pemerintah atau tenaga medis. Ini adalah tanggung jawab bersama. Bila kita semua memahami penyebab dan cara pencegahannya, insyaallah angka kasus ISPA akan menurun,” pungkas Jalaluddin.[Adv]

Related posts

Perawatan Gigi Rutin Bisa Cegah Penyakit Gusi

Alman

Peran Jumantik Dalam Memantau Perkembangan DBD di Aceh Utara

Redaksi

Sukses Awasi Pilkada 2024, Panwaslih Aceh Utara Sampaikan Apresiasi Kepada Semua Pihak

Redaksi

Leave a Comment