Aceh Utara I www.Lingkar-pos.com– Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Aceh Utara terus berupaya peningkatan kesehatan gigi dan mulut anak-anak, khususnya di tingkat sekolah dasar. Dalam program terbaru yang dijalankan, Dinkes menekankan pentingnya keterlibatan orang tua dalam mendampingi dan mengedukasi anak tentang perawatan gigi sejak dini.
Kepala Dinas Kesehatan Aceh Utara, Jalaluddin, S.KM., M.K.M, melalui Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Samsul Bahri, SKM., MKM, menyampaikan bahwa kesehatan gigi anak tidak hanya menjadi tanggung jawab pihak sekolah atau tenaga medis, tetapi juga harus melibatkan peran aktif orang tua di rumah.
“Orang tua adalah pendidik pertama bagi anak. Kebiasaan menjaga kebersihan gigi dan mulut harus dibangun sejak dini, dan itu hanya bisa berhasil jika dilakukan secara konsisten di rumah dengan pengawasan orang tua,” jelas Samsul Bahri.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Aceh Utara, prevalensi masalah gigi berlubang pada anak usia sekolah masih tergolong tinggi. Banyak anak yang mengalami karies gigi karena kurangnya kesadaran menjaga kebersihan mulut, pola makan manis yang tidak terkendali, serta kebiasaan jarang menyikat gigi sebelum tidur.
“Anak-anak sering kali mengonsumsi makanan manis seperti permen, cokelat, hingga minuman kemasan tanpa diimbangi dengan perawatan gigi yang baik. Akibatnya, gigi mudah berlubang bahkan sejak usia sekolah dasar,” tambahnya.
Kondisi ini tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik anak, tetapi juga dapat memengaruhi konsentrasi belajar, rasa percaya diri, hingga kualitas hidup mereka di masa depan.
Dalam rangka mengatasi persoalan tersebut, Dinkes Aceh Utara bekerja sama dengan sekolah-sekolah di berbagai kecamatan untuk menggelar kegiatan edukasi kesehatan gigi. Kegiatan ini tidak hanya diikuti siswa, tetapi juga menghadirkan orang tua sebagai peserta pendamping.
Melalui kegiatan tersebut, tenaga kesehatan dari Puskesmas memberikan penyuluhan tentang cara menyikat gigi yang benar, pentingnya pemeriksaan gigi rutin, serta pola makan sehat yang mendukung kesehatan gigi.
“Kami ingin membangun kesadaran bersama. Guru di sekolah memberikan teladan, tenaga kesehatan memberikan arahan medis, sementara orang tua memastikan anak-anak menerapkan kebiasaan itu di rumah,” ujar Samsul.
Selain penyuluhan, Dinkes juga menyediakan layanan pemeriksaan gigi gratis di sekolah-sekolah, sekaligus memberikan contoh praktik menyikat gigi yang benar.
Menurut Dinkes, orang tua memiliki peran strategis dalam membiasakan anak untuk menjaga kesehatan gigi. Di rumah, orang tua dapat mengingatkan anak agar rajin menyikat gigi minimal dua kali sehari, terutama setelah makan dan sebelum tidur malam.
Orang tua juga diharapkan bisa mengontrol konsumsi makanan manis anak, mengganti camilan tinggi gula dengan buah-buahan, serta membawa anak secara rutin ke dokter gigi setiap enam bulan sekali.
“Anak-anak cenderung meniru apa yang dilakukan orang tua. Jika orang tua memiliki kebiasaan baik dalam menjaga kesehatan gigi, maka anak juga akan mengikuti,” kata Samsul.
Melalui program ini, Dinas Kesehatan Aceh Utara menargetkan penurunan angka gigi berlubang pada anak-anak dalam beberapa tahun ke depan. Selain itu, Dinkes juga berkomitmen menjadikan sekolah sebagai lingkungan ramah kesehatan gigi dengan rutin menggelar program sikat gigi massal dan pemeriksaan berkala.
“Kami berharap masyarakat semakin sadar bahwa kesehatan gigi sama pentingnya dengan kesehatan tubuh lainnya. Edukasi ini tidak bisa hanya sekali, melainkan harus menjadi gerakan berkelanjutan yang melibatkan seluruh pihak,” tegasnya.
Sejumlah orang tua yang hadir dalam kegiatan edukasi tersebut mengaku sangat terbantu dengan adanya pendampingan dari Dinkes. Salah satu wali murid, Nurhayati, menyampaikan bahwa ia sebelumnya kurang memperhatikan cara menyikat gigi anaknya dengan benar.
“Selama ini saya hanya menyuruh anak sikat gigi, tapi ternyata tekniknya juga penting. Setelah ikut penyuluhan, saya jadi tahu bagaimana cara membimbing anak agar giginya sehat,” ujarnya.
Tidak hanya itu, Kesehatan gigi anak merupakan investasi jangka panjang yang membutuhkan perhatian bersama. Melalui program yang melibatkan orang tua, Dinkes Aceh Utara berharap dapat menumbuhkan kesadaran kolektif dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut sejak usia dini.
Dengan sinergi antara tenaga kesehatan, guru, dan orang tua, anak-anak Aceh Utara diharapkan tumbuh dengan gigi yang sehat, senyum yang percaya diri, dan kualitas hidup yang lebih baik di masa depan. (Adv)