Lingkar Pos
Adventorial

Kelas Ibu Balita, Langkah Edukatif Dinas Kesehatan Aceh Utara Mengoptimalkan Tumbuh Kembang Anak

Foto: Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Utara, Jalaluddin, S.K.M,

ACEH UTARA – Dalam upaya mewujudkan generasi emas Indonesia, Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Utara memberikan perhatian lebih terhadap proses tumbuh kembang balita. Dalam proses tersebut, peran keluarga, khususnya para ibu, menjadi garda terdepan yang menjaga, merawat, dan memenuhi segala kebutuhan gizi dan stimulasi yang dibutuhkan oleh si buah hati.

Sadar akan pentingnya peran tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Utara menyelenggarakan Kelas Ibu Balita di puskesmas-puskesmas dan posyandu yang ada di daerah tersebut. Kelas Ibu Balita merupakan sebuah kegiatan edukatif yang melibatkan para ibu dan keluarga untuk belajar mengenai proses pertumbuhan, perkembangan, perawatan, dan gizi yang sesuai dengan tahapan umur masing-masing balita.

Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Utara, Jalaluddin, S.K.M, menjelaskan bahwa proses pertumbuhan dan perkembangan manusia merupakan sebuah perjalanan yang unik dan tak dapat diulang. Dalam proses tersebut, peran keluarga dan masyarakat juga penting untuk memberikan dukungan yang maksimal, sehingga setiap aspek perkembangannya dapat berjalan sesuai tahapan yang seharusnya.

“Balita bukan hanya soal ukuran fisik, tapi juga aspek mental, emosional, dan keterampilan yang harus diberi stimulus sesuai umur dan kemampuannya. Dalam proses inilah peran penting keluarga dan masyarakat turut menjaga, mendampingi, dan memberikan dukungan yang sesuai, sehingga dapat terbentuk generasi yang unggul dan mampu bersaing di tengah tantangan zaman yang terus berubah”, ujar Jalaluddin, SKM.

Selain Jalaluddin, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Utara, Samsul Bahri, SKM, MKN, juga memberikan pentingnya edukasi mengenai gizi, perawatan, dan stimulus yang tepat bagi balita. Dalam proses pertumbuhannya, terdapat tahapan penting yang harus diberikan, mulai dari Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif, makanan pendamping ASI, hingga proses belajar dan bermain yang sesuai umur.

“Memberikan ASI Eksklusif paling tidak sampai 6 bulan, kemudian dilanjutkan dengan makanan pendamping ASI yang memenuhi syarat gizi seimbang, adalah satu satu kunci penting untuk menjaga proses pertumbuhannya. Dalam saat yang bersamaan, stimulus yang diberlakukan juga harus sesuai umur dan tahapan perkembangannya”, terang Samsul Bahri, SKM, MKN.

Selain aspek gizi, perawatan dan stimulasi juga turut menentukan kualitas perkembangan motorik, bahasa, dan keterampilan interpersonal yang nantinya berguna saat mereka memasuki tahapan belajar di sekolah. Dalam proses tersebut, peran keluarga dan masyarakat juga penting, sehingga visi untuk mewujudkan generasi yang unggul, sehat, mandiri, dan mampu bersaing dapat terwujud.

Samsul Bahri juga menyampaikan bahwa Dinas Kesehatan terus melakukan upaya edukasi mengenai proses penting tersebut, sehingga para orang tua lebih memahami apa yang harus diberikan dan diberlakukan demi menjaga kualitas pertumbuhannya.

“Edukasi mengenai proses tumbuh kembang bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tapi juga masyarakat dan keluarga. Dalam proses tersebut, kerja sama dan kepedulian semua pihak akan memberikan hasil yang maksimal demi masa depan bangsa”, katanya.

Selain ASI dan makanan pendamping yang bergizi, proses perawatan juga meliputi menjaga kebersihan, sanitasi, melakukan pemeriksaan rutin di posyandu, pemberian vitamin A, dan memenuhi jadwal imunisasi sesuai standar pelayanan kesehatan. Dengan memenuhi aspek-aspek tersebut, proses pertumbuhannya akan berjalan lebih sehat, lebih unggul, dan lebih mampu mencapai potensi maksimalnya di kemudian hari.

Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Utara juga terus memberikan bimbingan dan edukasi mengenai pentingnya perawatan dan stimulasi yang sesuai, sehingga proses tersebut berjalan lebih maksimal. Dalam kegiatan Kelas Ibu Balita, para petugas puskesmas, bidan, perawat, dan kader posyandu diberi keterampilan dan pengetahuan yang lebih luas mengenai deteksi dini masalah gizi, stunting, keterlambatan perkembangan, dan masalah lain yang dapat terjadi pada balita.

Selain itu, masyarakat juga diberdayakan untuk lebih aktif mencari informasi mengenai proses perawatan dan stimulasi yang sesuai untuk masing-masing tahapan umur balita, sehingga dapat diterapkan di rumah sesuai kondisi dan budaya masing-masing keluarga.

“Saat proses pertumbuhannya berjalan maksimal, maka kualitas hidup dan masa depan generasi penerus juga lebih terjamin”, pungkas Samsul Bahri, SKM, MKN.

Dengan upaya edukasi yang terus-menerus dan kerja sama yang melibatkan masyarakat, keluarga, dan pemerintah, diharapkan visi untuk mewujudkan generasi unggul, sehat, mandiri, dan mampu bersaing dapat terwujud demi masa depan bangsa dan daerah.(Adv)

Related posts

Pj Bupati Aceh Utara Beri Kultum Kepada ASN

Redaksi

Aceh Utara Lampaui Target MCP 2024, Raih Indeks 91 dan Peringkat Tiga di Aceh

Redaksi

Pemkab Aceh Utara Gelar Upacara Hari Pahlawan

Redaksi

Leave a Comment