LHOKSUKON | Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DPMPPKB) Kabupaten Aceh Utara selaku sekretariat TPPS menggelar Rapat Teknis Tim Pendampingan Perubahan Perilaku Stunting (TPPS) di bidang perubahan perilaku. Acara berlangsung di lantai 2 TR Coffee, Jalan Mesjid Baiturrahman, Kota Lhokseumawe, Senin (4/11/2024).
Rapat ini dihadiri oleh para penyuluh keluarga berencana (PKB) dari 27 kecamatan di wilayah Aceh Utara. Mereka berkumpul untuk membahas dan memperkuat strategi dalam mengatasi tantangan perubahan perilaku masyarakat terkait upaya penurunan angka stunting di wilayah tersebut.
Kegiatan ini dibuka oleh Kadis DPMPPKB, Fuad Mukhtar, S.Sos., M.S.M., diwakili oleh Kepala Bidang Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, dan Keluarga Sejahtera (Dalduk, KB, dan KS) Muhammad Azhar, yang menyampaikan pentingnya koordinasi dan sinergi antar penyuluh dalam mengedukasi masyarakat. “Perubahan perilaku adalah kunci utama dalam mengatasi stunting. Kami berharap para penyuluh dapat mengimplementasikan strategi yang tepat dan terukur di lapangan,” ujar Azhar dalam sambutannya.
Dalam rapat teknis ini, peserta membahas berbagai metode pendekatan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya gizi dan kesehatan, khususnya bagi ibu hamil dan anak-anak. Program edukasi yang berkelanjutan dan pemantauan kondisi kesehatan di setiap kecamatan menjadi fokus utama dalam upaya mendukung pencapaian target pemerintah terkait penurunan angka stunting.
Para peserta rapat juga mendapatkan pembekalan tentang berbagai metode penyuluhan yang adaptif sesuai kondisi masyarakat di setiap kecamatan yang disampaikan oleh Satgas Stunting Anwar, SE. Pendekatan partisipatif menjadi salah satu fokus dalam pertemuan ini, di mana para penyuluh diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk terlibat aktif dalam menjaga kesehatan keluarga dan mengatasi persoalan stunting secara bersama-sama.
Muhammad Azhar menambahkan bahwa DPMPPKB Aceh Utara akan terus mendukung kegiatan penyuluhan dan pelatihan bagi para PKB di tingkat kecamatan. Menurutnya, upaya ini penting untuk meningkatkan kompetensi penyuluh, agar mereka dapat menjadi agen perubahan yang andal di lapangan. “Kami akan memfasilitasi berbagai kegiatan yang memperkuat kapasitas para penyuluh, sehingga mereka mampu memberikan dampak nyata bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat,” kata Azhar.
Rapat teknis ini menjadi salah satu langkah konkret DPMPPKB Aceh Utara dalam mendukung program nasional untuk menurunkan angka stunting. Dengan adanya sinergi antara DPMPPKB, para penyuluh, dan masyarakat, diharapkan perubahan perilaku terkait pola hidup sehat dapat terwujud, demi generasi yang lebih sehat dan kuat di masa depan.
Selain sesi diskusi, kegiatan ini juga diisi dengan sharing pengalaman antar penyuluh tentang berbagai tantangan yang mereka hadapi di lapangan. Dengan berbagi pengalaman, para peserta dapat saling belajar dan menemukan solusi bersama untuk meningkatkan efektivitas penyuluhan di masyarakat.
Sebagai bagian dari rencana tindak lanjut, DPMPPKB Aceh Utara juga akan melakukan monitoring rutin bagi para penyuluh di setiap kecamatan. Program ini diharapkan bisa memastikan bahwa para penyuluh memiliki kemampuan dan sumber daya yang memadai untuk melaksanakan tugas di lapangan secara efektif.
Muhammad Azhar menegaskan bahwa dukungan dari seluruh elemen masyarakat, terutama para kader dan tokoh lokal, sangat penting dalam mewujudkan perubahan perilaku yang berkelanjutan. “Kami mengajak seluruh masyarakat untuk ikut serta dan mendukung upaya bersama ini. Dengan adanya kerja sama dari berbagai pihak, perubahan yang kita harapkan akan lebih mudah terwujud,” tutupnya.
Melalui program ini, DPMPPKB Aceh Utara menargetkan pencapaian penurunan angka stunting yang signifikan ke depan.[Adv]