Banda Aceh – Berdasarkan hasil analisis data dari BMKG dengan Impact Based Forecast(IBF) serta BNPB dengan InaRisk, Aceh masuk 10 Besar tingkat historikal banjir tertinggi berdasarkan DIBI (Data Informasi Bencana Indonesia).
Ketua Satgas SAR Aceh Mayfendri, S.E ingatkan agar masyarakat selalu waspada akan potensi adanya banjir tersebut.
Menurut nya, kemungkinan banjir itu terjadi mengingat saat ini wilayah kita memasuki musim pancaroba yang ditandai hujan pada sore hari menjelang malam hari dengan durasi singkat dan intensitas sedang hingga lebat.
“Tipe Hujan seperti ini akan berdampak langsung berupa genangan air (banjir sesaat/flash flood),” ungkap nya.
“Adapun daerah yang harus diwaspadai yaitu Aceh Selatan, Aceh Utara, Aceh Jaya, Aceh Barat, Aceh Timur serta Pidie. Untuk Kabupaten/Kota lainnya juga diminta untuk tetap waspada,” sebutnya.
Masyarakat dihimbau untuk selalu waspada terhadap dampak cuaca ekstrem.
Lebih lanjut Mayfendri meminta agar masyarakat untuk dapat mengambil langkah-langkah antisipasi dan kesiapsiagaan dengan Menyiagakan tim siaga bencana (memantau kondisi terkini lapangan, melakukan koordinasi dengan aparatur Desa, menyiapkan evakuasi). Menyimpan barang penting ke tempat aman.
Kemudian Membatasi aktivitas di luar rumah. Jika berada di luar rumah hindari pohon besar, baliho, dan saluran air/ gorong-gorong serta menyiapkan tas siaga (makanan, minuman, obat, uang, pakaian, dokumen berharga dll).
“Kita meminta kepada masyarakat jika terjadi sesuatu agar segera menghubungi petugas BPBD serta petugas Satgas SAR di Kabupaten/Kota setempat, Satgas SAR Aceh yang terdiri 23 Satgas Kabupaten/Kota akan selalu Stanby 24 jam,” imbuhnya, kamis, 29 september 2022.
“Harapan kita agar cuaca ekstrim ini cepat selesai dan tidak terjadi musibah yang membahayakan nyawa manusia.” Pungkas nya. (*)