ACEH BESAR | Presiden RI Joko Widodo mengaku bangga dengan berbagai kreasi anak muda Aceh, yang ditampilkan di Amanah Youth Creative Hub. Amanah merupakan akronim dari Aneuk Muda Aceh Unggul dan Hebat.
Pengakuan tersebut disampaikan oleh Presiden Joko Widodo, dalam sambutannya, saat meresmikan Amanah Youth Creative Hub, di komplek Kawasan Industri Aceh (KIA) Ladong, Selasa (15/10/2014).
“Hari ini saya sangat kagum atas inovasi, atas kreatifitas anak-anak muda di Aceh yang saya lihat sangat kreatif dan inovatif, baik di urusan fashion utamanya muslim fashion, desainnya sangat berkelas, betul-betul sangat berkelas,” ujar Presiden Jokowi menyampaikan kekagumannya.
Dalam sambutannya, Presiden bahkan membandingkan desain kreatif anak muda Aceh dengan desain sejumlah merek terkenal dunia yang tidak kalah bagus, dengan hasil kreasi yang sangat rapi.
Presiden Jokowi juga memuji komoditas kopi di Aceh. “Kedua, yang berkaitan dengan kopi. Di Aceh ini yang sangat terkenal Kopi Gayo, Kopi Lamno dan banyak jenis kopi lainnya. Sejak saya kerja di Aceh Tengah, di Bener Meriah, ekspornya masih dalam bentuk mentahan, bijian. Tapi lompatan yang saya lihat hari ini sudah dalam bentuk seperti ini,” kata Presiden sembari menunjukkan kemasan Kopi Aceh siap saji.
“Memang kalau diberikan ke anak muda semua jadi bagus. Nih lihat, packingnya bagus sekali seperti ini, berkelas sekali, berkelas sekali, berkelas sekali,” ujar Presiden berkali-kali, sembari menunjukkan salah satu produk karya anak muda Aceh kepada para hadirin.
“Mana desainernya, ada di sini? Kalau ada mau saya kasih sepeda, tapi karena tidak ada ya sudah, selamat sepeda saya,” imbuh Presiden disambut tawa para hadirin.
Presiden meyakini dengan desain dan pola marketing yang baik dan berkelas akan mampu memberi nilai tambah. “Jika semua produk komoditas yang ada di Aceh dibuat dengan desain berkelas seperti ini tentu akan memberi nilai tambah bagi produk-produk yag ada di Aceh.”
Dengan demikian, sambung Presiden, pertumbuhan ekonomi di Aceh akan meningkat drastis. Presiden juga salut dengan produk minyak wangi yang diekstrak dari minyak nilam. Mantan Wali Kota Solo itu mengungkapkan, biasanya nilam Aceh hanya diekspor dalam bentuk daunan. Namun kini telah dibuat di Aceh dan dipasarkan dalam bentuk parfum dengan kemasan yang sangat bagus.
“Kekuatan di Aceh menurut saya Kopi dan nilam. Ini harus menjadi fokus dan konsentrasi Pemerintah Aceh dan Pemerintah Kabupaten/kota, agar pengembangan produk komoditas yang ada benar-benar diperhatikan,” imbau Presiden Jokowi.
“Saya acungi jempol karena semuanya dikerjakan dengan teknologi yang paling modern. Pemupukan dengan drone, penyiraman dengan aplikasi serta dikelola dengan manajemen yang sangat efisien. Saya kira sudah saatnya anak muda mengambil alih untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi yang lebih baik di Aceh dan Indonesia secara umum, sehingga kita bisa bersaing dengan negara-negara lain,” ucap mantan GUbernur DKI Jakarta itu.
“Sangat sangat menghargai berbagai aplikasi yang dimunculkan, dan itu asli buatan anak muda Aceh. Sangat sangat mengapresiasi, sangat menghargai, patut saya beri acungan jempol. Tidak kalah dengan anak muda di Jakarta, lompatannya tidak kalah, hanya perlu konsistensi, diasah terus agar muncul inovasi-inovasi baru di Aceh,” pungkas Presiden Joko Widodo.
Selanjutnya, Presiden Jokowi bersama Kepala BIN Budi Gunawan dan Paduka Yang Mulia (PYM) Wali Nanggroe Aceh Malik Mahmud Al Haytar, melakukan penekanan sirine tandai mulai beroperasinya Amanah Youth Creative Hub di KIA Ladong.
Sementara itu, Mendagri Tito Karnavian, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Penjabat Gubernur Aceh Safrizal ZA, dan Pj Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto mendampingi dan menyaksikan prosesi penekanan sirine tersebut.
Presiden Jokowi dan rombongan tiba di Aceh pada Selasa pagi dan langsung meresmikan Jalan Inpres di Kawasan Darul Imarah. Kedatangan Presiden Jokowi disambut langsung oleh Pj Gubernur Aceh, Paduka Yang Mulia (PYM) Wali Nanggroe Aceh, Kapolda Aceh Irjen Pol Achmad Kartiko, Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Niko Fahrizal dan Pj Bupati Aceh Besar. []