Lhokseumawe – Pemerintah Kabupaten Aceh Utara menggelar kegiatan peusijuek untuk Penjabat Gubernur Aceh Achmad Marzuki berlangsung di pendopo Bupati di Lhokseumawe, Minggu malam, 23 Oktober 2022.
Prosesi peusijuek ini bagian dari rangkaian kunjungan Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki ke Kabupaten Aceh Utara untuk meninjau kondisi pasca bencana banjir dan sejumlah objek pembangunan di daerah ini.
Turut hadir menyaksikan prosesi peusijuek ini Penjabat Bupati Aceh Utara Azwardi, AP, MSi, Penjabat Walikota Lhokseumawe Dr Imran, MSi, Komandan Korem 011/Lilawangsa Kolonel Bayu Permana, Komandan Lanal Lhokseumawe Letkol Marinir Dian Suryansyah, Ketua DPRK Aceh Utara Arafat Ali, SE, Komandan Kodim 0103/Aut Letkol Hendrasari Nurhono, MIP, Kapolres Aceh Utara AKBP Riza Faisal, SIK, Kapolres Lhokseumawe AKBP Henki Ismanto, SIK, Kajari Aceh Utara Dr Diah Ayu HL Iswara Akbari, SH, MH, Ketua MPU Aceh Utara Abu Manan Blang Jruen.
Selanjutnya, Sekda Aceh Utara Dr A Murtala, MSi, para Asisten Sekda, para Kepala SKPK, para pimpinan instansi vertikal, para pimpinan perguruan tinggi, pimpinan BUMN, BUMD, Ketua Ormas dan OKP, serta sejumlah pimpinan Dayah dan tokoh masyarakat.
Prosesi peusijuek dilakukan oleh Ketua MPU Kabupaten Aceh Utara Tgk H Abdul Manan alias Abu Manan Blang Jruen. Penjabat Gubernur Aceh Achmad Marzuki bersama istri Ayu Candra Febiola Nazuar menempati panggung kehormatan yang telah disiapkan di ruang utama Pendopo Bupati. Prosesi diawali dengan upacara peu-suon adat berupa pemasangan kupiyah meukeutop dan rencong Aceh kepada Pj Gubernur, dilakukan oleh Pj Bupati Aceh Utara Azwardi, AP, MSi, dan Pj Walikota Lhokseumawe Dr Imran, MSi.
Selanjutnya pemberian selendang khas Aceh kepada istri Pj Gubernur Ayu Candra Febiola Nazuar dilakukan oleh istri Pj Bupati Aceh Utara Ny Nurmaziah Azwardi, SE.Ak, MSi, dan oleh istri Pj Walikota Lhokseumawe Ny Rosnelly Imran, SKM.
Setelah dilakukan peu-suon adat, selanjutnya dilakukan prosesi peusijuek oleh Ketua MPU Aceh Utara Abu Manan Blang Jruen sambil diiringi pembacaan shalawat.
Pj Bupati Aceh Utara Azwardi, AP, MSi, menyampaikan terimakasih atas kehadiran Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki di Aceh Utara. Kehadiran Pj Gubernur Aceh merupakan satu kehormatan bagi Pemkab Aceh Utara dan seluruh masyarakat daerah ini, yang bahkan dalam bulan Oktober ini sudah dua kali Gubernur Aceh bertandang ke Aceh Utara.
Sebelumnya, saat mendampingi kunjungan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono ketika meninjau bencana banjir di kawasan Lhoksukon pada Selasa, 18 Oktober 2022.
“Bapak Gubernur telah banyak membantu, tadi sore juga telah menyerahkan bantuan asuransi untuk.petani korban banjir, bantuan benih padi. juga menyerahkan bantuan rumah dhuafa di kawasan Lhoksukon,” ungkap Azwardi dalam sambutannya.
Pj Gubernur Aceh dinilai sangat peduli terhadap kondisi Kabupaten Aceh Utara. Bahkan sejak bencara banjir pada Oktober ini, Pj Gubernur sudah dua kali berkunjung ke daerah ini. Kepedulian ini memberikan motivasi tersendiri bagi Pemkab Aceh Utara untuk bekerja ekstra dalam membenahi daerah ini dari terpaan bencana banjir yang kerap terjadi saban tahun.
Pada kesempatan ini, Pj Bupati Azwardi juga melaporkan kondisi kekinian terkait sejumlah program prioritas pembangunan daerah. Di antaranya terkait dengan penanganan stunting, di mana pihaknya terus berkolaborasi dengan stakeholder terkait dan jajaran Forkopimda.
“Alhamdulillah, Forkopimda Aceh Utara sangat respek terhadap penanganan stunting. Bahkan masing-masing Forkopimda memiliki desa binaan masing-masing dalam penanganan stunting ini, ini sangat membantu Pemerintah Daerah,” ungkap Azwardi.
Azwardi juga melaporkan tentang pemberdayaan usaha-usaha UMKM lokal. Salah satunya melalui pembinaan yang intens oleh Dekranasda terhadap usaha-usaha kerajinan daerah, misalnya kerajinan bordir dan pakaian batik motif Pase.
“Kami terus upayakan melalui Dekranasda. Ini batik khas Pase yang saya pakai, sudah terdaftar motif dan desainnya,” ungkap Azwardi.
Azwardi menambahkan, Pemkab Aceh Utara juga sedang mengembangkan usaha UMKM pengembangan beras lokal. Aceh Utara yang merupakan salah satu lumbung beras terbesar di Aceh, sangat potensi untuk mengembangkan usaha pengolahan beras berstandar nasional. Untuk itu, Pemkab Aceh Utara akan menciptakan brand beras Pase, sehingga produk beras Aceh Utara dapat menjadi ciri khas dan dikenal oleh khalayak.
“Nanti kita wajibkan ASN-ASN kita untuk membeli beras yang ada brand Pase, sehingga UMKM-UMKM ini bisa berkembang dan tumbuh,” kata Azwardi.
Sejumlah UMKM lain juga sedang dikembangkan di Aceh Utara, di antaranya usaha budi daya tanaman bawang merah di Kecamatan Sawang yang dinilai sangat prospek untuk mencukupi kebutuhan pasokan bagi pasar-pasar lokal. Bawang merah ini sempat menjadi salah satu pemicu inflasi daerah, sehingga menjadi perhatian pemerintah untuk menjamin ketersediaannya bagi konsumsi masyarakat.
Selain itu, pengembangan UMKM budi daya peternakan ayam pedaging di Kecamatan Nisam Antara dan Baktiya Barat diharapkan juga menjadi pemasok kebutuhan daging ayam bagi kebutuhan Aceh Utara dan sekitarnya. Azwardi mengatakan pihaknya sudah melihat langsung peternakan ayam potong di dua lokasi itu, di mana setiap panen bisa memasok hingga puluhan ton daging ayam.
“Artinya bahwa, UMKM peternakan ayam pedaging ini cukup prospek untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat. Kebutuhan ayam potong tidak lagi harus dipasok dari luar daerah,” ungkap Azwardi. (*)