Takengon – Tolak Kenaikan BBM ricuh di Aceh Tengeh, sejumlah Mahasiswa Terluka dibagian kepala dan Patah Tulang akibat aksi demo dihalaman gedung Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Tengah. Senin (12/9/2022)
Koordinator aksi, Saparuda kepada wartawan mengatakan, delapan mahasiswa mengalami luka pada bagian kepala dan patah tulang.
“Sebagian dari mereka saat ini berada di rumah sakit, selebihnya lagi sudah berada dirumahnya masing–masing. Ini diakibatkan kericuhan tadi, mereka diduga dipukul oknum polisi,” kata dia.
Dia mengaku, pihaknya telah mengantongi bukti–bukti pemukulan yang dilakukan oknum polisi tersebut, saat aksi dorong antara massa dan petugas.
Demo aksi mahasiswa dan masyarakat di halaman gedung Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Tengah ricuh, Senin (12/9) Kericuhan tersebut, bermula adanya pembakaran ban oleh massa.
Saat itu, salah seorang petugas menyemprot kobaran api menggunakan alat pemadam. Akibat dipadamkan, massa tidak terima sehingga terjadi aksi saling dorong dengan petugas kepolisian yang berjaga-jaga. Bahkan, saat kericuhan terjadi, massa melempari petugas dengan botol air mineral.
Sementara itu, api berhasil dipadamkan ketika sejumlah anggota DPRK menemui massa dihalaman DPRK setempat. Selain itu, demo itu bertujuan menolak kenaikan harga BBM bersubsidi oleh pemerintah baru–baru ini.
Tidak tanggung–tanggung, sekitar 25 organisasi mahasiswa yang akan turun ke jalan, termasuk Organisasi Kemasyarakatan dan Pemuda (OKP) serta Organisasi Masyarakat (Ormas) setempat (*)