Calang – Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial, Syafi’i Nasution, dalam sambutan mengatakan Program Pemberdayaan KAT ini merupakan wujud nyata Nawa Cita Presiden Joko Widodo yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan. Kamis (31/3/2022)
Lembaga Peduli Dhuafa (LPD) di percaya untuk sekian kalinya melakukan pembagunan dan pemberdayaan masyarakat dalam program Komunitas Adat Terpencil oleh Kementerian Sosial Republika Indonesia.
Syafi’i juga menjelaskan, kebijakan teknis pemberdayaan KAT secara terus menerus dikembangkan dan diarahkan dengan empat pilar, yaitu peningkatan, jangkauan dan kualitas pemberdayaan sosial KAT, peningkatan dan penguatan sumber daya manusia, sosial budaya, ekonomi dan lingkungan, peningkatan peran pemerintah daerah, serta peningkatan peran aktif masyarakat dan kemitraan dunia usaha.
“Fokus pemberdayaan KAT adalah aspek keterpencilan yang menyebabkan terbatasnya aksesibilitas pelayanan sosial dasar. Pemberdayaan KAT dilakukan sebagai upaya percepatan dalam menuju cita-cita KAT yang setara dan sejahtera,” ungkapnya.
Lebih lanjut dia mengungkapkan, untuk tahun berikutnya Kementerian Sosial RI akan melakukan program lanjutan sebagai yang dipresentasi oleh Lembaga Peduli Dhuafa (LPD), sebagai lembaga pendamping program KAT.
“Sebagaimana presentasi yang disampaikan oleh lembaga pendamping dan juga koordinasi kami dengan pemerintah daerah, nantinya akan kembangkan lagi kawasan komunitas adat terpencil ini sebagaimana bentuk program lanjutan, kita minta kepada lembaga untuk menyampaikan secara tertulis program lanjutan yang akan kita usul selanjutnya,” ucapnya
“Kita juga mengapresiasi dukungan pemerintah untuk program kawasan terpencil ini, kita melihat di sini kawasan yang jauh dari segala akses, jaringan telekomunikasi tidak ada, kita minta Dinas Kominfo untuk berkoordinasi bagaimana di Dusun Seunong Bakti ini ada jaringan telpon agar lebih mudah akses komunikasi program KAT ke depan,” pintanya.
Bupati Aceh Jaya Drs.H.T. Irfan TB pada peresmian rumah KAT berpesan kepada penerima bantuan untuk memelihara dan menjaga bantuan dari pemerintah yang telah sampai kepada penerima.
Ifran mengatakan pembangunan KAT menunjukkan komitmen pemerintah untuk membantu dan menyejahterakan masyarakat. Oleh karena itu, dia pun berharap bantuan tersebut akan mendorong masyarakat untuk lebih bersemangat dan termotivasi bekerja dan berusaha dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga.
“Jangan sampai bantuan ini justru membuat rakyat malas bekerja dan berusaha. Bantuan ini harus disyukuri dan dijadikan sebagai motivasi untuk lebih giat bekerja untuk kesejahteraan keluarga,” pintanya.
Menanggapi permintaan tokoh masyarakat terkait akses dan pembangunan di Dusun Seunong Bakti Gampong Glee Putoh tentang kehidupan masyarakat pendalaman untuk pendidikan formal dan non formal serta akses transportasi yang menyulitkan masyarakat setempat.
“Terkait permintaan tokoh masyarakat, di sini sudah hadir para Kepala SKPK yang berkaitan untuk dapat mencatat dan melihat sendiri kondisi kebutuhan masyarakat ini, semoga Kepala instansi terkait dapat termotivasi,” tutupnya.
Selain menerima bantuan rumah, para penerima bantuan rumah KAT juga memperoleh bantuan jaminan hidup selama enam bulan berturut-turut, bantuan bibit, peralatan kerja, serta bantuan peralatan rumah tangga untuk kesejahteraan warga penerima KAT Aceh Jaya. (*)