Search

26 Oktober 2025

Bimtek Pangan Aceh Timur Diduga Jadi Ajang Bisnis, Sesama Tim Lingkar Kekuasaan Saling Sikut?

Lingkarpost.com | Aceh Timur – Bimbingan Teknis (BIMTEK) Ketahanan pangan yang di ikuti sejumlah
desa di Kabupaten Aceh Timur diduga jadi ajang bisnis oknum lingkar kekuasaan pemerihtah Kabupaten Aceh Tikur. Informasi yang berhasil dihimpun media ini, Minggu (26/10/2025) kegiatan Bimtek sumber Dana Desa Tahun 2025 untuk dua orang peserta per desa, digelar dalam 2 tahap.

Namun, kegiatan itu mendapat sorotan tajam di kalangan Jurnalis Aceh Timur. Hingga kegiatan
Bimtek tahap kedua di pindahkan ke kota Langsa. Bimtek bagi para petani bertema “Ketahanan Pangan dan Peningkatan Kapasitas Aparatur Gampong se-Kabupaten Aceh Timur Dalam Pemahaman Tehnologi dan Pengelolaan Pangan Lokal tahun 2025? Tapi anehnya digelar di luar Kabupaten Aceh Timur”,ungkap sumber terpercaya media ini.

Bimtek dilaksanakan di Hotel Harmoni Kota Langsa pada 22-24 Oktober 2025, sebagian peserta yang ikut adalah peserta yang tersisa dari kegiatan tahap pertama yang telah dilaksanakan di Hotel Royal Idi Aceh Timur beberapa minggu lalu.

Sumber menyebutkan kegiatan berkedok bimtek ini diduga program titipan oknum tertentu yang di gelar hampir 10 kali dalam setahun dengan berbagai tema, bimtek pertanian menggunakan Dana Desa 10 juta per desa untuk orang peserta. Jika dikalikan 400 Desa saja jumlah sudah 4 Milyar.

Dengan jumlah anggaran yang begitu fantastis disinyalir membuat para tim lingkar kekuasaan pemerintah saling sikut, diduga para pihak ingin mengambil alih pelaksanaannya hingga acara bimtek tahap kedua berpindag lokasi.
Secara Administrasi peserta yang telah menyarakan ikut sebanyak 400 Desa lebih dan telah terdaftar pada panitia pelaksana awal yang digelar di Hotel Royal Idi Kabupaten Aceh Timur beberapa minggu lalu.

Seorang Keuchik saat dikonfirmasi media ini terkait pelaksanaan Bimtek tahap kedua di kota Langsa sangat mengaku kecewa dan pertanyakan kenapa kegiatan itu harus dilakukan di Kota Langsa. Pun demikian ia tidak persoalkan siapa Penitia pelaksananya. “Masih ada beberapa desa di Kwcamatam kami yang belum ikut bimtek pangan, saya sendiri tidak setuju bimtek di laksanakan di langsa. Saya merasa khawatir apabila pelaksanaan Bimtek digelar diluar Kabupaten Aceh Timur.
Khawatir bertentangan dengan Perbup atau surat edaran Bupati Aceh Timur, Nomor : 100/212/2025 tertanggal 14 April 2025, dan kami takut bermasalah,”imbuhnya.

Keuchik itupun menjelaskan bahwa keinginan nya untuk selalu mengikuti segala aturan terkait dengan penggunaan Dana Desa. Termasuk tunduk kepada Peraturan Bupati (Perbup), akan tetapi tidak kuasa untuk menolak terkait Bimtek tersebut.

Berdasarkan data yang diperoleh. Bimtek tahap kedua Ketahanan pangan untuk ketua kelompok tani setiap desa dilaksanakan oleh pihak ketiga yaitu, Lembaga Global Edukasi Prospek (GEnPro) per desa diwajibkan membayar biaya kontribusi sebesar 10 juta rupiah untuk 2 orang peserta.

Adapun kebutuhan dari biaya kontribusi tersebut dipergunakan untuk keperluan Bimtek dan uang saku para peserta dengan rincian:
Biaya penginapan selama 3 hari dua malam,
Konsumsi selama kegiatan, Baju seragam,
Atk dan Tas. Uang saku, biaya transportasi Modul dan Sertifikat. (Tim)