LHOKSUKON | Penyiapan diri remaja menjadi langkah strategis dalam menciptakan generasi berkualitas yang siap menghadapi tantangan kehidupan, termasuk perencanaan kehidupan berkeluarga. Langkah ini dilakukan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DPM-PPKB) Kabupaten Aceh Utara untuk memastikan remaja dapat tumbuh dan berkembang secara optimal, baik secara fisik, mental, maupun sosial.
Kepala DPM-PPKB Kabupaten Aceh Utara, Fuad Mukhtar, S.Sos., M.S.M., mengatakan bahwa kegiatan ini dilaksanakan di seluruh Balai KB Kecamatan di Aceh Utara. “Tema kegiatan ini adalah Penyiapan diri remaja untuk tumbuh dan berkembang secara optimal, berkualitas dalam upaya perencanaan kehidupan berkeluarga dan generasi berkualitas. Salah satu prioritas utama adalah memberikan edukasi kepada remaja terkait pentingnya perencanaan masa depan,” ujar Fuad, Rabu (27/11/2024).
Ia menambahkan bahwa masa remaja adalah waktu krusial untuk membangun fondasi kehidupan yang berkualitas. Oleh karena itu, pihaknya terus berupaya memberikan pembinaan agar para remaja siap menghadapi kehidupan secara matang dan terencana.
Program ini mencakup berbagai aspek, mulai dari pendidikan kesehatan reproduksi, pengembangan keterampilan hidup (life skills), hingga pelatihan manajemen emosi dan komunikasi. Melalui kegiatan ini, diharapkan remaja dapat memahami pentingnya membuat keputusan yang tepat terkait pendidikan, karier, dan perencanaan keluarga di masa depan.
Salah satu fokus program ini adalah mencegah permasalahan sosial yang kerap menimpa remaja, seperti pernikahan dini, penyalahgunaan narkoba, dan putus sekolah. Kepala Bidang Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, dan Keluarga Sejahtera (Dalduk, KB, dan KS), Muhammad Azhar, menegaskan bahwa edukasi ini sangat penting untuk membangun kesadaran remaja tentang risiko dan dampak dari keputusan yang tergesa-gesa.
“Kami ingin memastikan remaja memiliki akses ke informasi yang benar dan relevan. Dengan begitu, mereka dapat memahami konsekuensi dari setiap pilihan yang mereka ambil, terutama yang berkaitan dengan kehidupan keluarga,” jelas Muhammad Azhar.
Selain pembinaan di tingkat komunitas, peran keluarga juga menjadi faktor utama dalam menyiapkan remaja. Orang tua diharapkan menciptakan lingkungan yang suportif dan penuh perhatian untuk membantu anak-anak mereka mengembangkan potensi terbaik. Hal ini mencakup komunikasi yang terbuka, bimbingan dalam pengambilan keputusan, serta dukungan emosional yang berkesinambungan.
“Hubungan yang harmonis antara orang tua dan anak akan menciptakan landasan yang kokoh bagi remaja untuk tumbuh dan berkembang. Ketika keluarga berfungsi sebagai pendukung utama, anak-anak akan lebih percaya diri menghadapi berbagai tantangan,” tambah Azhar.
Dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, masyarakat, dan keluarga, Aceh Utara optimistis dapat menciptakan generasi muda yang tangguh, cerdas, dan berdaya saing. Program pembinaan remaja ini diharapkan tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek, tetapi juga menjadi investasi jangka panjang untuk membangun masyarakat yang lebih sejahtera.
“Remaja hari ini adalah pemimpin masa depan. Tugas kita adalah memberikan mereka dukungan dan bimbingan yang tepat agar mereka dapat mewujudkan potensi terbaiknya,” tutup Azhar.[Adv]