Aceh Utara – Stunting merupakan kendala serius dalam tumbuh kembang anak, dipicu oleh kurangnya asupan gizi selama kehamilan. Faktor-faktor seperti genetika, kurangnya nutrisi, infeksi, dan pengetahuan orang tua memainkan peran dalam peningkatan prevalensi stunting.
Penjabat Bupati Aceh Utara DR. Mahyuzar, M.Si, melalui Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPM-PPKB), Fuad Mukhtar, S.Sos., M.S.M, mengatakan, salah satu penyebab utama stunting adalah asupan makanan ibu selama kehamilan yang kurang bergizi.
“Ketika ibu hamil tidak mendapatkan nutrisi yang cukup, janin tidak mendapat asupan gizi yang memadai untuk pertumbuhan yang optimal. Hal ini dapat mengakibatkan kekurangan gizi pada janin, yang pada gilirannya akan menghambat pertumbuhan bayi, serta berpotensi berlanjut setelah kelahiran,” ungkap Fuad.
Dampak dari kekurangan gizi selama kehamilan tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan fisik bayi, tetapi juga dapat mempengaruhi perkembangan kognitif dan kesehatan secara keseluruhan. Kondisi ini dapat menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang pada anak, termasuk risiko penyakit kronis di masa dewasa.
Tanda-tanda stunting biasanya tidak terlihat secara jelas pada bayi yang baru lahir. Namun, saat anak memasuki usia dua tahun, tanda-tanda pertumbuhan yang terhambat mulai muncul. Anak dengan stunting mungkin memiliki tinggi dan berat badan yang lebih rendah dari rata-rata anak sebaya mereka, serta memiliki perkembangan fisik dan kognitif yang tertunda.
Salah satu upaya percepatan penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan prevalensi balita stunting adalah melalui peningkatan kualitas pelayanan kesehatan ibu hamil (antenatal care) enam kali, seperti yang tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2021.
“Kita terus berupaya meningkatkan Pelayanan Kesehatan kepada masyarakat, terutama bagi ibu ibu, baik sebelum hamil, masa hamil, persalinan, dan masa sesudah melahirkan, pelayanan kontrasepsi, dan pelayanan kesehatan seksual.” ungkapnya.
Selain itu, pemerintah Kabupaten Aceh Utara juga gencar melakukan sosialisasi dan pelatihan tentang Tips Hamil Sehat dengan menjaga pola makan yang seimbang dan menyediakan tambahan nutrisi untuk janin.
“Bumil juga dianjurkan rutin berolahraga agar melancarkan peredaran darah dan mengurangi stres, oleh sebab itu, kita lakukan senam setiap kunjungan posyandu di Gampong Gampong.” ujarnya.
Melalui pemeriksaan kehamilan yang rutin kelas ibu hamil, konsumsi tablet tambah darah, dan olah raga yang teratur, diharapkan ibu hamil dapat menjalani kehamilan dengan sehat. Dukungan dan komitmen dari semua pihak diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan optimal, mencegah stunting, dan menjadikan setiap ibu hamil lebih sehat dan bahagia. (ADV)