Lingkar Pos
Pemerintahan

Bupati dan Wakil Bupati Pamit, Mohon Maaf Belum Sepenuhnya Tuntaskan Harapan Masyarakat Aceh Utara

Bupati Aceh Utara terlihat lebih fress jelang masa berakir jabatan sesaat ngopi bersama sejumlah Colega di salah satu cafe jum’at sore (8/7/2022) yang berada di pusat ibukota Lhokseumawe, berbeda dengan hari biasanya dengan berbagai persoalan urusan pemerintahan dan juga berbagai masalah yang lainya.

Sejak dilantik menjadi Bupati Aceh Utara pada 12 Juli 2017, Cek Mad langsung dihadapkan dengan banyak persoalan di daerah yang berjuluk Bumi Pase. Bukan hanya masalah carut marut pembangunan, tapi juga berbagai persoalan sosial ekonomi masyarakat, Salah satu yang cukup membebani adalah tuntutan khalayak agar segera memindahkan kantor-kantor Pemkab Aceh Utara dari Kota Lhokseumawe ke Ibukota Lhoksukon.
“Hal itu cukup menyita pikiran saya waktu itu, bagaimana kita mau berkantor di Lhoksukon, infrastruktur apapun belum ada,” ungkap Cek Mad, sapaan akrab Bupati Aceh Utara H Muhammad Thaib.

Sejak saat itu Cek Mad  terus duduk berunding dengan jajaran terkait untuk menyiapkan kantor pemerintahan kabupaten Aceh Utara di Lhoksukon. Terakomodir pembaguinan Kantor Bupati dan DPRK serta dilanjutkan secara estapet pembagunan kantor Dinas.

“Alhamdulillah sejak awal tahun 2021 Kantor Bupati dan DPRK sudah beraktifitas dan juga disusul secara bertahap dinas-dinas sudah mulai beroperasi,” ungkapnya.
Selain berhasil mengkantorkan para ASN ke Lhoksukon, banyak hal lainnya yang mungkin dapat dilihat di website Kabupaten Aceh Utara tentang capaian yang sudah dilakukan H Muhammad Thaib bersama pasangan Fauzi Yusuf dalam masa lima tahun terakhir.
Di antaranya, pembangunan waduk/bendungan Krueng Keureutoe di Gampong Blang Pante Kecamatan Payabakong dan rehab berat bendungan irigasi Krueng Pase. Saat ini bendungan Krueng Keuretoe sudah hampir rampung dan dapat  mereduksi banjir kawasan Ibukota Lhoksukon serta beberapa kecamatan lainnya di wilayah tengah Aceh Utara,dan  juga menjadi suplai air irigasi untuk 9.420 hektar sawah.

Selain menjadi daya tampung untuk mereduksi Banjir kawasan tersebut akan menjadi generator pembangkit listrik dan menjadika kawasan wisata Bahari nantinya.

Pada tahun 2008 bendungan Kreung Pase Hancur diterjang banjir dasyat dan saat ini bendungan tersebut dalam proses pengerjaan oleh rekanan, dan nanti setelah usai 8.922 Hektar sawah di sembilan kecamatan akan meresakan manfaat dari proyek tersebut.
 
Bupati H Muhammad Thaib dan Fauzi Yusuf Pamit

“Hari-hari ini adalah hari-hari terakhir saya menjabat sebagai Bupati Aceh Utara, yang akan berakhir pada 12 Juli 2022. Saya mohon maaf kepada seluruh rakyat Aceh Utara bila saya belum mampu melaksanakan seluruh visi misi saya dan juga memenuhi harapan masyarakat,” ungkap Cek Mad.
“Semua yang di mulai dengan awalan pasti ada akhirnya, begitu juga dengan jabatan seorang Kepala Daerah. Jabatan tersebut ada batasan dan pembatasannya, Setiap lima tahun sekali akan ada pemilihan secara demokrasi, sebagaimana telah diatur dalam Undang-Undang, begitu juga dengan pembatasan dalam mengemban tugas sebagai Kepala Daerah, ada aturan pelaksanaan dan aturan teknis yang telah diatur dalam ketentuan Undang-Undang,” Cetus cek mad.

“Saya sangat menyadari bahwa dalam menjalankan amanah rakyat tersebut masih banyak terdapat kekurangan dan pekerjaan yang belum bisa saya tunaikan sepenuhnya. Namun banyak hal juga yang sudah saya lakukan sebagai kepala pemerintahan di Kabupaten Aceh Utara. Kami terus berbenah dari hulu ke hilir di tengah kompleksitas permasalahan.”ungkapnya

“pada saat itu kita mencoba bangkit dengan melakukan konsolidasi birokrasi pemerintahan agar cepat terintegrasi sehingga pelayanan terhadap masyarakat dapat dilaksanakan secara maksimal. Langkah awal adalah segera memindahkan pusat Ibukota dan menjadikan Lhoksukon  pusat pelayanan publik yang berada di  Landing. Namun di luar prediksi, tiba-tiba muncul pandemi wabah Covid-19, sehingga terjadi pembatasan-pembatasan yang berimbas pula terhadap refocusing anggaran, Hal ini menyebabkan beberapa proyek strategis daerah harus tertunda” katanya.

Selain itu, Cek Mad juga melakukan reformasi birokrasi melalui perampingan beberapa dinas dan badan. Tentunya semua ini belum maksimal karena semua sedang berproses menuju kepada tatakelola pemerintahan yang lebih baik.
Pada kesempatan itu, Cek Mad  turut menyempaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu, baik tokoh formal maupun tokoh informal, yang telah berkontribusi terhadap kemajuan Aceh Utara. “Begitu juga kepada Abu-Abu Pimpinan Dayah, Teungku, Waled dan seluruh Ulama yang selama ini terus mengawal saya dalam memimpin Aceh Utara agar tidak melenceng dari koridor yang telah ditetapkan Undang-Undang. Saya tidak mampu mengkonversi rasa terimakasih atas dukungan dan support-nya selama ini, semoga Allah SWT membalasnya dengan kebaikan dan rahmatNya kepada para ulama kita,” ungkap Cek Mad.
 
Ucapan terimakasih juga disampaikannya kepada jajaran birokrasi yang telah membantu tugas-tugas selama memimpin Aceh Utara,  Juga kepada pejabat jajaran Forkopimda yang telah bekerjasama dengan baik serta membantu meringankan tugas-tugas Bupati.
 

“Tidak lupa juga saya ucapkan terimakasih kepada insan pers yang selama ini mengawal dan mengkritisi saya agar saya tetap konsisten menjalankan visi misi saya sebagai Bupati Aceh Utara, terimakasih saya juga kepada adik-adik mahasiswa, aktivis LSM dan Ormas, yang secara elegan dalam memberi masukan dan kritikan agar saya tetap patuh dan tunduk pada Undang-Undang.”
Akhirnya hanya kepada Allah SWT jualah tempat kita menyerahkan segala kelemahan kita sebagai hamba yang penuh kekurangan ini. Semoga Allah memberi rahmat dan hidayahNya kepada kita sehingga kita terhindar dari segala marabahaya. Kita berdoa semoga Kabupaten Aceh utara bisa bangkit kembali sebagaimana kita pernah mendapat gelar sebagai Daerah Petrodolar dengan hasil migas yang kita miliki. 
“Sekali lagi, di akhir masa jabatan saya, dengan segala kerendahan hati saya memohon maaf atas segala ketidaksempurnaan saya sebagai manusia,” tutup Cek Mad. (ADV)

Related posts

Kotaku Fokus di Lima Kecamatan Aceh Utara, Sekda Pintar Pendataan diMaksimal

admin

Pemerintah Aceh Anggarkan Rp 48,923 Milyar Untuk Pilkada

Redaksi

Pj Bupati Mahyuzar Pimpin Rapat Penanggulangan Inflasi dan TBC

Redaksi

Leave a Comment