LHOKSEUMAWE | Pemerintah Kota Lhokseumawe melalui Sekretaris Daerah, T. Adnan, menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada tim peneliti dari Politeknik Negeri Lhokseumawe atas inisiasi aplikasi retribusi sampah, M-Broh. Apresiasi tersebut disampaikan saat membuka kegiatan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Penerapan Aplikasi Retribusi Sampah M-Broh dan Tata Kelola Kebijakannya” yang dilaksanakan pada hari Senin, 5 Agustus 2024 di Aula Kantor Wali Kota Lhokseumawe.
Dalam sambutannya, T. Adnan menekankan pentingnya inovasi ini sebagai solusi atas tantangan yang dihadapi oleh Pemerintah Kota Lhokseumawe, terutama terkait dengan keterbatasan ruang fiskal yang dihadapi Pemko Lhokseumawe saat ini.
“Kami sangat mengapresiasi upaya dan kerja keras tim peneliti Politeknik Negeri Lhokseumawe yang telah memberikan solusi yang sangat dibutuhkan oleh kota ini. Aplikasi M-Broh ini nantinya tidak hanya membantu dalam pengelolaan retribusi sampah, tetapi juga memperkuat tata kelola kebijakan terkait pengelolaan manajemen sampah di Kota Lhokseumawe,” ujar T. Adnan.
FGD ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk para peneliti, akademisi, perwakilan dari dinas-dinas terkait, serta 49 perangkat gampong yang ada di lingkungan Pemerintah Kota Lhokseumawe. Diskusi yang berlangsung dalam FGD tersebut diharapkan dapat memberikan masukan yang konstruktif untuk penyempurnaan aplikasi M-Broh serta implementasinya di lapangan.
Aplikasi M-Broh dikembangkan oleh tim peneliti Politeknik Negeri Lhokseumawe sebagai bentuk dukungan terhadap upaya Pemerintah Kota Lhokseumawe dalam meningkatkan efisiensi pengelolaan retribusi sampah. Hal ini juga merupakan upaya dalam menjalankan mandat tridharma perguruan tinggi bagi para akademisi.
“Dengan adanya aplikasi ini, diharapkan proses pengumpulan dan pengelolaan retribusi sampah menjadi lebih transparan, efektif, dan akuntabel.” Ujar T. Adnan.
T. Adnan juga mengajak seluruh peserta FGD dan masyarakat Lhokseumawe untuk mendukung penuh implementasi aplikasi M-Broh ini dan berharap aplikasi ini menjadi contoh bagi daerah lain.
Sementara itu, Ketua Panitia FGD, Indra Wijaya, menjelaskan bahwa aplikasi M-Broh dirancang untuk memudahkan proses retribusi sampah melalui sistem digital yang transparan dan akuntabel. Program ini adalah bentuk implementasi MoU yang dilakukan oleh Politeknik Negeri Lhokseumawe dan Pemerintah Kota Lhokseumawe beberapa waktu lalu.
“Dengan aplikasi ini, kami berharap dapat memberikan kontribusi positif bagi Kota Lhokseumawe, terutama dalam optimalisasi pendapatan pengelolaan sampah yang lebih baik dan teratur.” kata Indra Wijaya.
Indra Wijaya juga menambahkan bahwa aplikasi M-Broh diharapkan dapat meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam proses pengelolaan sampah.
“Kami ingin masyarakat merasa lebih terlibat dan bertanggung jawab terhadap kebersihan lingkungan mereka sendiri. Dengan sistem digital ini, diharapkan ada transparansi yang lebih besar dan kemudahan dalam melakukan pembayaran retribusi. Kami akan terus bekerjasama dengan Pemko Lhokseumawe untuk memastikan implementasi yang optimal dan berkelanjutan,” Tutup Akademisi Politeknik Negeri Lhokseumawe ini.[]