Banda Aceh | Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Telah meninggal dunia Mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, Thantawi Ishak pada Sabtu, 27 April 2024 sekitar pukul 20.54 WIB. Almarhum menghembuskan nafas terakhir pada usia 78 tahun, di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Zainoel Abidin Banda Aceh.
Pemerintah Aceh menyampaikan duka cita mendalam atas berpulangnya salah satu putra terbaik Aceh tersebut.
Pada minggu pagi para pejabat eselon dua Pemerintah Aceh melakukan kunjungan ke rumah duka untuk melepas kepergian almarhum Thantawi. Prosesi tersebut dipimpin Penjabat Sekda Aceh Azwardi dengan didampingi sejumlah pejabat lainnya.
Penjabat Gubernur Aceh Bustami Hamzah, yang sedang berada di luar Banda Aceh dalam agenda kunjungan kerja, menyampaikan pesan duka mendalam dalam sambutannya yang dibacakan Sekda Aceh di rumah duka.
“Hari ini, kita berkumpul dalam kesedihan yang mendalam atas berpulangnya seorang tokoh yang sangat dihormati dan dicintai di tengah-tengah kita, kata Azwardi membacakan pernyataan Penjabat Gubernur.
Berikut ini adalah pernyataan lengkap Pj Gubernur yang disampaikan Pj Sekda Azwardi:
“Sebagaimana kita ketahui, Almarhum adalah sosok yang tidak hanya dikenal sebagai birokrat dan teknokrat yang profesional dan berprestasi, namun juga sebagai pemimpin yang tegas namun sangat mengayomi. Beliau memimpin dengan integritas, dedikasi, dan kebijaksanaan yang luar biasa, menjadikan setiap langkah yang diambilnya sebagai ladang kebaikan bagi Aceh dan seluruh rakyatnya.
Dalam setiap keputusan dan tindakan, almarhum selalu mempertimbangkan kesejahteraan masyarakat sebagai prioritas utama. Beliau adalah teladan bagi kita semua dalam memperjuangkan keadilan, kesejahteraan, dan kemajuan bagi tanah air kita tercinta ini.
Tidak hanya sebagai seorang pemimpin, almarhum juga adalah sosok ayah yang disayangi oleh keluarga tercinta. Kehadirannya tidak hanya dirasakan oleh kami yang berada di ranah publik, namun juga dalam kehangatan dan kasih sayang yang beliau curahkan kepada keluarganya.
Semua nilai-nilai kebaikan yang beliau tanamkan akan tetap hidup dalam hati dan perbuatan kita semua. Sungguh, kepergian almarhum meninggalkan duka yang mendalam bagi kita semua. Namun, di tengah kesedihan ini, mari kita kenang dan hargai warisan yang berharga yang telah beliau tinggalkan bagi kita. Mari kita teruskan
perjuangan dan visi yang telah diletakkan oleh almarhum, sebagai penghormatan terhadap dedikasinya yang tiada henti untuk kemajuan Aceh dan rakyatnya.
Dan pada saat ini, mari kita juga mengambil waktu sejenak untuk merenungkan akan hakikat kematian.
Kematian adalah bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan kita, suatu keniscayaan yang pasti akan datang pada waktunya. Sebagaimana firman Allah SWT: “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati…” (Surat Ali Imran ayat 185).
Namun, bukanlah kematian yang menentukan nilai
kehidupan kita, melainkan bagaimana kita menjalani
kehidupan ini dengan penuh makna, kebaikan, dan kebajikan.
Almarhum H. Thantawi Ishak telah meninggalkan jejak yang berharga bagi kita semua, menunjukkan bahwa kehidupan yang bermakna adalah ketika kita berbuat baik kepada sesama, memperjuangkan kebenaran, dan menjaga nilai-nilai luhur dalam segala tindakan kita.
Marilah kita semua mengambil pelajaran dari kehidupan almarhum, agar kita dapat menjalani hidup ini dengan penuh kebijaksanaan dan kebaikan, sehingga kita juga dapat meninggalkan jejak yang berarti bagi generasi mendatang.
Akhirnya kami mengajak kita semua, mari kita bersama sama mendoakan almarhum dengan doa yang terbaik.
Semoga segala amal ibadahnya diterima dengan baik di sisi-Nya, dan semoga beliau mendapatkan tempat yang layak di surga-Nya yang penuh kasih sayang.
Dan kepada seluruh keluarga yang ditinggalkan, atas nama Pemerintah Aceh, kami mengucapkan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya. Semoga Allah SWT memberikan kekuatan dan ketabahan kepada Bapak/Ibu sekalian dalam menghadapi cobaan ini’.[]