Lingkarpost.com | Aceh Timur — Pasca bencana banjir bandang yang melanda Kabupaten Aceh Timur dan sejumlah Kabupaten/Kota lainnya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh mengintruksikan jajarannya untuk melakukan gotong royong membersihkan makam-makam bersejarah yang ada di Provisi Aceh pasca dampak banjir yang juga merusak berbagai fasilits umum lainnya beberapa waktu lalu.
Pantauan Lingkarpost.com Selasa 30 Desember 2025, Kepala Desa Paya Naden, Kecamatan Madat, Budiman Ismail, bersama ratusan warga turut dihadiri unsur Muspika Madat dan Babinsa serta Bhabinkamtibmas Polsek Madat melakukan gotong-royang membersihkan Makam bersejarah Sultan Ahmad Syah Albaqari yang terletak di Dusum Tanjung Siren desa setempat. Selasa (30/12) pagi.

Budiman Ismail saat ditemui media ini mengatakan pembersihan lumpur tebal dan sampah di seputaran makam Sultan Ahmad Syah, masjid dan juga saluran air telah dilakukan beberapa hari lalu, namun akibat lumpur tebal butuh waktu dua hari lagi kedepan, yakni Selasa – Senin 31 Desember 2025, lumpur dan sampah yang mengendap akibat banjir menjadi tantangan tersendiri, namun tidak menyurutkan semangat warganya bergotong royong.
“Kita sangat berterimakasih dan mengapresiasi antusias masyarakat Paya Naden dan unsur Muspika Madat melakukan gotong royong membersihkan makam bersejarah Sultan Ahmad Sayah dan ini merupakan wujud nyata kepedulian bersama dan juga respons cepat Pemerintah Aceh melalui dinas terkait di Aceh Timur,” ujarnya.
Dalam kegiatan tersebut terlihat Keuchik bersama aparatur gampong Paya Naden dan ratusan warga bahu-membahu membersihkan lingkungan sekitar Makam Sultan Ahmad Syah dari lumpur dan material sisa banjir. Kondisi lumpur yang awalnya tebal di beberapa titik saat ini terlihat lumayan bersih, walau pembersihan membutuhkan waktu.
Untuk diketahui, bencana hidrometeorologi atau banjir bandang yang terjadi beberapa waktu lalu menyebabkan dampak signifikan terhadap makam-makam bersejarah, berbagai fsilits umum dan juga sektor pendidkan di Aceh Timur dan sejumlah kabupaten/Kota lainnya di Provinsi Aceh.
Pun demikian, pemerintah Aceh melalui Pemkab Aceh Timur terus menunjukkan komitmennya untuk hadir di tengah masyarakat, memastikan pemulihan pascabencana tidak hanya menyentuh infrastruktur, tetapi turut menjaga kelestarian makam-makam bersejarah dan juga menjamin keberlangsungan pendidikan dan budaya.
(Laporan : Raiz Azhary)






