Aceh Utara | www.lingkar-pos.com – Dinas Kesehatan Aceh Utara terus menggencarkan berbagai program edukasi kesehatan bagi masyarakat, salah satunya melalui Kelas Ibu Balita (KIB). Program ini hadir sebagai wadah pembelajaran bagi para orang tua, khususnya ibu, dalam memahami pentingnya peran keluarga terhadap tumbuh kembang anak di usia dini.
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Aceh Utara, Jalaluddin, S.K.M., M.Kes melalui Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Aceh Utara, Samsul Bahri, S.K.M., M.K.M menyebutkan bahwa KIB merupakan langkah strategis untuk memastikan setiap anak mendapatkan perawatan yang optimal sejak usia balita. Menurutnya, masa balita adalah periode emas yang sangat menentukan kualitas generasi di masa depan.
“Anak usia 0–5 tahun membutuhkan perhatian lebih, baik dari segi asupan gizi, pola asuh, maupun stimulasi perkembangan. Melalui Kelas Ibu Balita, kami ingin membekali para orang tua dengan pengetahuan dan keterampilan dasar dalam mendampingi tumbuh kembang anak,” jelasnya.
Dalam pelaksanaan KIB, para peserta diberikan materi terkait kebutuhan gizi seimbang, cara pemberian makan yang benar, pentingnya imunisasi, serta kebersihan lingkungan untuk mencegah penyakit. Selain itu, para tenaga kesehatan juga menekankan pentingnya ASI eksklusif dan makanan pendamping ASI (MP-ASI) yang sesuai dengan usia balita.
Sejauh ini. di lapangan dijumpai masih banyak orang tua yang belum sepenuhnya memahami bagaimana cara memenuhi kebutuhan gizi anak. Misalnya, sebagian ibu masih memberikan makanan instan secara berlebihan karena dianggap praktis, padahal dapat berdampak buruk pada kesehatan anak.
“Melalui kelas ini, kami berusaha memberikan pemahaman bahwa gizi seimbang jauh lebih penting daripada makanan cepat saji. Anak yang tumbuh sehat dan cerdas berawal dari pola makan yang benar,” ujarnya.
Kelas Ibu Balita juga diarahkan untuk mendukung program pemerintah dalam menekan angka stunting di Aceh Utara. Data terakhir menunjukkan masih adanya kasus anak dengan pertumbuhan tidak sesuai usianya akibat kekurangan gizi kronis.
Dengan adanya KIB, diharapkan para ibu mampu mengenali tanda-tanda stunting sejak dini serta mengambil langkah pencegahan melalui pola asuh yang tepat. Para kader posyandu dan tenaga kesehatan juga turut dilibatkan untuk mendampingi ibu-ibu balita di desa masing-masing.
Selain fokus pada gizi, KIB juga membahas stimulasi tumbuh kembang, termasuk pentingnya bermain, komunikasi, serta kasih sayang dalam mendidik anak. Para fasilitator memberikan contoh sederhana bagaimana orang tua dapat merangsang kecerdasan motorik, bahasa, serta sosial-emosional anak dengan kegiatan sehari-hari.
“Anak yang terbiasa diajak berbicara, membaca buku sederhana, atau bermain edukatif bersama orang tua akan lebih cepat berkembang dari sisi bahasa dan sosialnya. Stimulasi ini sangat penting dilakukan sejak dini,” terang salah satu fasilitator kelas.
Kegiatan KIB di Aceh Utara mendapat dukungan dari pemerintah desa serta kader kesehatan. Beberapa desa bahkan menyediakan tempat khusus di balai desa untuk pelaksanaan kelas rutin setiap bulan. Antusiasme masyarakat juga cukup tinggi, terlihat dari jumlah ibu yang hadir bersama balitanya di setiap pertemuan yang ada di setiap kecamatan.
Melalui KIB, Dinas Kesehatan Aceh Utara berharap lahirnya generasi yang sehat, cerdas, dan berdaya saing di masa depan. Anak-anak yang mendapatkan perhatian optimal sejak usia dini diyakini akan tumbuh menjadi individu berkualitas yang mampu berkontribusi bagi pembangunan daerah.
“Kami ingin setiap ibu memahami bahwa merawat balita bukan hanya soal kesehatan fisik, tetapi juga perkembangan mental dan emosional. Dengan kerja sama lintas sektor, kita optimis angka stunting menurun dan kualitas hidup anak-anak Aceh Utara meningkat,” tegas Kepala Dinas Kesehatan.
Kelas Ibu Balita menjadi salah satu langkah edukatif yang sangat penting dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orang tua di Aceh Utara. Melalui program ini, para ibu tidak hanya diajarkan tentang gizi, tetapi juga bagaimana memberikan pola asuh yang benar dan stimulasi perkembangan anak sejak usia dini.
Dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah, tenaga kesehatan, dan masyarakat, diharapkan KIB terus berjalan berkesinambungan demi mewujudkan generasi sehat, cerdas, dan berkualitas di Aceh Utara. [Adv]