LHOKSUKON | Rapat teknis Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) bidang intervensi digelar di Aula Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh Utara pada Jumat (29/11/2024). Acara ini dibuka secara resmi oleh Asisten I Sekretariat Daerah Kabupaten (Setdakab) Aceh Utara, Dr. Fauzan, dan dihadiri oleh seluruh kepala puskesmas se-Aceh Utara, Dinas Kesehatan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DPMPPKB) Kabupaten Aceh Utara, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), serta Satgas Stunting.
Kepala DPMPPKB Aceh Utara, Fuad Mukhtar, S.Sos., M.S.M., melalui Kepala Bidang Dalduk, KB, dan KS, Muhammad Azhar, menyampaikan bahwa dalam pertemuan ini peserta membahas capaian intervensi spesifik dalam program penurunan stunting serta kendala yang dihadapi di lapangan. Diskusi juga difokuskan pada upaya meningkatkan koordinasi dan sinergi antar instansi untuk mempercepat pencapaian target.
“Pertemuan ini sangat penting untuk mengevaluasi efektivitas program yang telah berjalan. Melalui rapat ini, kami ingin memastikan bahwa intervensi yang dilakukan benar-benar memberikan dampak signifikan terhadap penurunan angka stunting di Aceh Utara,” ujar Azhar.
Kepala Dinas Kesehatan, Amir Syarifuddin, selaku ketua bidang intervensi spesifik TPPS Kabupaten Aceh Utara, dalam rapat tersebut menyampaikan laporan capaian intervensi spesifik percepatan penurunan stunting untuk triwulan IV tahun 2023 dan 2024. Laporan tersebut mencakup intervensi untuk remaja putri dan ibu hamil sebelum melahirkan, intervensi untuk balita setelah kelahiran, serta intervensi lintas siklus hidup.
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Stunting Aceh Utara, Anwar, S.E., mengungkapkan bahwa capaian intervensi spesifik untuk triwulan IV tahun 2024 menunjukkan progres positif. Berdasarkan laporan yang disampaikan, hampir semua indikator telah memenuhi target yang ditetapkan, dengan status keseluruhan dinyatakan on track.
“Laporan triwulan IV ini mencerminkan upaya kolaboratif yang telah dilakukan bersama lintas sektor. Capaian ini membuktikan bahwa strategi dan intervensi yang dijalankan berjalan efektif,” ujar Anwar.
Ia juga menambahkan bahwa keberhasilan ini tidak terlepas dari peran aktif seluruh elemen masyarakat, termasuk perangkat desa, kader kesehatan, dan instansi terkait. Namun, ia mengingatkan bahwa masih ada beberapa aspek yang memerlukan perhatian lebih, terutama di daerah-daerah yang angka stuntingnya masih tinggi.
“Kami berkomitmen untuk terus melakukan pendampingan intensif di wilayah-wilayah tersebut, sehingga target penurunan stunting dapat tercapai secara merata,” tutup Anwar.[Adv]