Aceh Timur — Di sebuah gubuk berukuran 3×4 meter tepatnya di Dusun Lembah, Gampong Blang Andam , Kecamatan Madat, Kabupaten Aceh Timur, Armiati seorang perempuan paruh baya tengah berjuang menjaga kehidupan dua anaknya. Amatan media ini, tampak dinding rumahnya terbuat dari teplek tua yang sudah mulai lapuk termakan usia. .
Di situlah Armiati berteduh seorang ibu yang hidupnya kini hanya diisi oleh kesabaran dan pasrah.
Jilbab cokelat lusuh menutupi kepalanya, daster tua melekat di tubuhnya. Tak banyak yang bisa ia harapkan selain hari esok yang lebih baik untuk dua anaknya yang mengalami keterbatasan fisik.
Sejak suaminya meninggal dunia beberapa tahun lalu, Armiati menjadi satu-satunya tumpuan di rumah kecil itu.Namun siang itu, Senin (27/10) suasana rumah sederhana itu berbeda. Langkah kaki dan suara riuh warga terdengar di depan gubuknya. Dari kejauhan, sosok Bupati Aceh Timur, Iskandar Usman Al-Farlaky, terlihat datang menyapa dengan senyum ramah. Armiati tlpun terkejut, matanya berkaca-kaca tak percaya orang nomor satu di Aceh Timur berdiri di depan rumahnya.
Kunjungan itu bukan kebetulan. Usai menghadiri acara Maulid di Dayah Lueng Sa, Kecamatan Madat, Bupati Al-Farlaky mendengar kabar tentang kondisi Armiati. Tanpa banyak pertimbangan, ia langsung menuju rumah wanita tersebut, didampingi sejumlah kepala perangkat daerah.
Di hadapan Bupati, Armiati bercerita tentang kehidupannya yang serba terbatas. Ia mengaku hanya mengandalkan bantuan seadanya dari tetangga dan perangkat desa untuk bisa bertahan.
Dengan sabar, Bupati Al-Farlaky mendengarkan setiap cerita Armiati. Ia sesekali menenangkan dan memberi semangat agar Armiati tetap kuat membesarkan anak-anaknya.
Bupati juga membawa bantuan kebutuhan pokok untuk meringankan beban hidup keluarga kecil itu. Tak berhenti di situ, ia langsung menginstruksikan perangkat desa untuk membantu menyusun proposal rumah layak huni bagi Armiati.
“Ini menjadi perhatian khusus pemerintah. Kita akan upayakan agar Bu Armiati bisa tinggal di rumah yang lebih layak,” ujar Bupati Al-Farlaky saat itu.
Kunjungan singkat itu menjadi momen tak terlupakan bagi Armiati. Senyum kecil tersungging di wajahnya yang lelah sebuah tanda harapan baru bahwa kepedulian masih nyata, meski datang di tengah kesederhanaan.(Raiz Azhary)






