Lingkar Pos
DaerahGaya HidupKesehatanNews

Ny Awirdalina Mahyuzar: Pendidikan Anak Merupakan Tanggung Jawab Kita Orang Tua

Lhoksukon | Lingkarpos.com – Penasehat DWP Aceh Utara Ny Awirdalina Mahyuzar pada acara Sosialisasi Hak Anak Pada Bidang Pendidikan mengingatkan kepada Orang tua bahwa Pendidikan anak merupakan tanggung jawab Kita Orang Tua.

Pada kegiatan dihadiri ketua unit DWP, Ketua TP-PKK Kecamatan beserta perwakilan Bunda PAUD Kecamatan dan Bunda PAUD Gampong. Selain itu pada kegiatan tersebut dihadiri 3 Narasumber yakni Dr Irhamni., S. Pdi, M. Ag, Inong Sofiarini, S. STP, S. Sos, M, Si, Rahmia Dewi, S. Psi, M. Psi.

Pada Saat perkenalan dengan para tamu undangan, Ny Awirdalina Mahyuzar mengatakan saya orang Aceh, tinggal di Bandung, dalam keseharian saya menggunakan bahasa aceh, karena itu bahasa kita,Saya memiliki 2 orang Putra.

Ny Awirdalina Mahyuzar membenarkan penyampai dari narasumber bahwa tanggung Anak-anak merupakan tanggung jawab orang tua bukan tanggung jawab guru, kita harus mengenal anak kita, kita tahu bagaimana menangani anak kita, guru itu hanya perpanjangan tangan.

“Tanggung jawab anak adalah tanggung jawab kita” kata Ny Awirdalina

Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Aceh Utara, Ny A. Murtala membuka sosialisasi pemenuhan hak anak pada bidang Pendidikan. Kegiatan itu berlangsung di aula Kantor Bupati di Landing Kecamatan Lhoksukon Rabu (2/7/2023).

Ketua DWP Aceh Utara, Ny A. Murtala mengatakan Kegiatan ini bertujuan memberikan sharing ilmu guna meningkatkan kembali pemahaman orang tua tentang pengasuhan anak, dengan tujuan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya pola asuh bagi tumbuh kembang anak, sehingga mewujudkan anak Indonesia yang sehat, tangguh, dan bahagia.

“Keberadaan DWP Aceh Utara sangat penting sebagai penggerak segenap komponen dan sumber daya yang ada di Aceh Utara. Maka dalam upaya pemenuhan kebutuhan hak anak dalam bidang pendidikan” Kata Ny A Murtala

Lanjutnya, Aceh Utara termasuk dalam kategori 10 besar sebagai daerah stunting. Prevalensi Stunting Aceh Utara yang masing tinggi sebesar 38,3 %, turun 0,5% dari tahun 2021.

“Oleh karenanya pengentasan kasus stunting menjadi sasaran utama dari Pemerintah Kabupaten Aceh Utara. Salah satu penyebabnya yakni kurangnya asupan gizi dan
juga lingkungan tempat tinggal” Ujarnya.

Ny A Murtala menjelaskan salah satu yang ditengarai sebagai penyebabnya adalah kondisi air untuk dikonsumsi di rumah tidak bersih. Selain itu juga dipengaruhi oleh asupan gizi saat masa kehamilan ibu yang tidak terjaga.

“Kita berharap agar masyarakat memanfaatkan makanan lokal dalam upaya mencukupkan kebutuhan gizi. Selain mudah didapatkan juga tidak mengeluarkan biaya yang tinggi, karena asupan gizi itu tidak perlu yang mahal” cetusnya

Selain pengentasan kasus stunting, Pemerintah menempatkan pendidikan sebagai salah satu program strategis sebagai upaya membangun sumber daya manusia yang unggul. Tumbuhnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan saat ini, harus kita sambut dengan baik.

“Saya berharap DWP dapat terus bergandengan tangan dan selalu bermitra dengan semua elemen pemerintah dan masyarakat serta stakeholder lainnya untuk memenuhi hak anak-anak kita. Libatkan orang tua secara aktif, mengingat peranannya yang sangat penting dalam mendidik anak dan menjaga kesehatan anak” Harap Ny A. Murtala. [zfy]

Related posts

Sukseskan PON XXI Aceh-Sumut, Disporapar Aceh Utara Lakukan Berbagai Persiapan

Redaksi

Statement Asisten II Terkait PI 10%, Zubir HT Sebut Pernyataan Tidak Mendasar

Redaksi

Video Call Sex Marak, Resahkan Warga

admin

Leave a Comment