Search

8 November 2025

Usai Panen Raya, Warga Madat Aceh Timur Gelar Lomba “RAPAI UROEH”

Lingkarpost.com | Aceh Timur — Rapai merupakan alat musik tradisional Aceh, alat musik perkusi ini berbentuk seperti rebana besar, terbuat dari kayu dan kulit sapi, dimainkan dengan cara dipukul gunakan telapak tangan. RAPAI ini diciptakan oleh Syekh Ahmad bin Rifa’i pada abad ke-11 dan sering digunakan masyarakat Aceh untuk mengiringi berbagai pertunjukan seni tradisional dan dakwah Islamiyah, termasuk tarian dan syair bernasihat.

Guna melestarikan musik tradisional ini. Usai panen raya (padi), puluhan warga Gampong Matang Keupula Sa, Kecamatan Madat, Kabupaten Aceh Timur melaksanakan pertunjukan seni musik tradisional Aceh bertema, “Tunang Rapai Uroeh”

Syaridin panggilan akrab Cekgu salah satu peserta Tunang Rapa Uroeh ini mengatakan bahwa
setiap grup rapai tersebut memiliki sedikitnya 20 buah rapai dengan nama-nama yang unik dan populer, seperti, Tualang Tuha, Umpieng Besoe, Aneuk Beude, Keuceuboeng, dan Cermen Apui.

“Dan satu-satunya yang ada Rapai Uroeh di Kabupaten Aceh timur hanya di Gampoeng Matang Keupula Kecamatan Madat. Kami juga ada latihan rutin seminggu sekali, di tempat yang telah di sediakan oleh ketua Rapai uroeh yaitu bang Iskandar,” ungkap Cekgu saat dihubungi.

Bagi para pecinta seni rapai, pertunjukan ini memiliki daya tarik tersendiri. Dengan pukulan serentak, suara rapai mengema dan ritmis menciptakan suasana khas dan memukau penonton dan dapat terdengar hingga radius 4–5 kilometer. “Rapai Uroeh” merupakan salah satu alat musik tradisional yang masih digemari oleh masyarakat dan hingga saat ini masih dilestarikan du Kecamatan Madat.

Adapun grup Rapai Uroeh Tunag yang ikut dalam acara perlombaan tersebut adalah : Grup Matang Keupula Aceh Timur dengan Grup Rapai Matang Keulayu dari Aceh Utara. “Pertunjukan Rapai Uroeh Tunag digelar di Desa Matang Keupula Sa pada Jumat malam (6/11/2025) malam ini. Acara ini berlangsung meriah turut disaksikan ratusan warga sejak pukul 22.00 WIB hingga menjelang subuh.

“Peunajoeh Timphan, Piasan Rapai, dan Rapai Uroeh adalah warisan budaya endatu (nenek moyang) masyarakat Aceh. Sampai sekarang, masih banyak warga yang berminat dan aktif memainkan alat musik ini,” kata Syaridin.

Ia juga menjelaskan dari nama – nama grup Rapai Uroeh yang unik, dan juga memiliki ciri khas suara yang berbeda. Harga Rapai inipun bervariasi, mulai dari Rp60 juta hingga Rp100 juta per satu set rapai,” paparnya. (Raiz Azhary)