Aceh Utara – Kasus diare masih menjadi masalah kesehatan yang cukup tinggi di Kabupaten Aceh Utara. Data terbaru Dinas Kesehatan menunjukkan bahwa sepanjang Januari hingga Juli 2025 tercatat 3.323 kasus diare pada semua kelompok usia. Dari jumlah tersebut, balita menjadi kelompok paling rentan dengan angka mencapai 1.342 kasus.
Kepala Dinas Kesehatan Aceh Utara, Jalaluddin, SKM, melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (KP2P), dr. Feryanto, menyampaikan bahwa diare pada balita perlu mendapat perhatian lebih karena bisa menyebabkan dehidrasi berat hingga kematian bila tidak ditangani segera.
“Diare pada balita adalah ancaman serius. Anak-anak usia di bawah lima tahun sangat mudah kehilangan cairan tubuh. Jika tidak segera digantikan, dehidrasi bisa menyebabkan kondisi kritis. Angka kasus yang kita catat menunjukkan bahwa balita masih menjadi kelompok paling lemah menghadapi diare,” jelas dr. Feryanto.
Dampak Diare pada Balita
Menurutnya, diare bukan sekadar buang air besar cair beberapa kali. Pada balita, diare bisa mengganggu pertumbuhan, menurunkan berat badan, bahkan berdampak jangka panjang pada perkembangan anak.
“Anak yang sering diare cenderung mengalami gangguan gizi, mudah sakit, dan lebih rentan terkena penyakit infeksi lain. Karena itu, pencegahan jauh lebih penting daripada pengobatan,” tegasnya.
Faktor Penyebab Diare
Dinas Kesehatan Aceh Utara mengidentifikasi beberapa faktor utama penyebab tingginya kasus diare, antara lain:
1. Kebersihan air minum yang tidak terjamin.
2. Makanan yang diolah tidak matang sempurna.
3. Kebiasaan tidak mencuci tangan sebelum makan.
4.Lingkungan rumah yang kurang bersih.
5. Rendahnya pemberian ASI eksklusif pada bayi.
“Diare erat kaitannya dengan perilaku hidup bersih dan sehat. Lingkungan yang tidak higienis dan air minum yang tercemar sangat mudah menjadi sumber penularan,” terang dr. Feryanto.
Langkah Pencegahan Efektif
Untuk menekan angka kasus, Dinas Kesehatan Aceh Utara mengimbau masyarakat menerapkan langkah-langkah pencegahan sederhana namun efektif, di antaranya:
1. Cuci tangan hingga bersih
Biasakan mencuci tangan dengan sabun sebelum makan, setelah buang air, dan setelah beraktivitas di luar rumah.
2. Konsumsi air minum higienis
Pastikan air yang diminum sudah dimasak hingga mendidih atau menggunakan air kemasan yang terjamin kebersihannya.
3. Olah makanan hingga matang
Hindari memberikan makanan setengah matang pada anak. Proses memasak hingga benar-benar matang membunuh kuman penyebab diare.
4. Vaksin rotavirus pada anak
Vaksin ini penting untuk memberikan perlindungan tambahan terhadap diare berat akibat infeksi rotavirus, salah satu penyebab diare terbanyak pada balita.
5. Berikan ASI eksklusif pada bayi
ASI bukan hanya makanan terbaik, tetapi juga benteng alami yang meningkatkan daya tahan tubuh bayi terhadap berbagai infeksi, termasuk diare.
Edukasi dan Tanggung Jawab Bersama
Dinas Kesehatan Aceh Utara berkomitmen memperkuat program edukasi masyarakat melalui Posyandu, Puskesmas, dan kampanye kesehatan. Edukasi tentang kebersihan air, makanan, dan pentingnya ASI eksklusif menjadi prioritas.
“Balita adalah generasi masa depan kita. Jika mereka sering sakit diare, bukan hanya kesehatan mereka yang terganggu, tetapi juga tumbuh kembangnya. Karena itu, keluarga dan masyarakat harus bersama-sama menciptakan lingkungan sehat,” ujar dr. Feryanto.
Ia juga menekankan pentingnya peran orang tua dalam mencegah diare. “Ibu dan ayah harus peduli terhadap kebersihan makanan dan minuman yang dikonsumsi anak. Jangan menyepelekan gejala diare. Segera bawa anak ke Puskesmas bila diare tidak berhenti dalam 24 jam, apalagi bila disertai muntah atau demam tinggi,” tambahnya.
Dengan jumlah kasus yang cukup tinggi, Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Utara berharap masyarakat lebih disiplin menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Program pencegahan akan berjalan efektif bila didukung penuh oleh masyarakat.
“Kami percaya, dengan pola hidup bersih dan sehat, kasus diare bisa ditekan. Mari kita jaga anak-anak kita agar tumbuh sehat, kuat, dan terhindar dari ancaman diare,” pungkas dr. Feryanto.[Adv]