PIRAK TIMU – Proses Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Reungkam, Kecamatan Pirak Timu, Kabupaten Aceh Utara, semakin mendekati hari pencoblosan. Tahapan penting, yaitu penetapan resmi calon kepala desa dan pengambilan nomor urut pencalonan, telah sukses dilaksanakan pada Rabu, 22 Oktober 2025, berlangsung tertib dan aman.
Acara yang dipusatkan di Pirak Timu tersebut dihadiri sejumlah tokoh penting, termasuk Sekretaris Camat (Sekcam) Pirak Timu, Samsul Bahri, S.Sos., M.AP, beserta jajaran Muspika Kecamatan.
Berdasarkan hasil penetapan, dua bakal calon dinyatakan resmi sebagai Calon Kepala Desa Reungkam, yakni M. Jamil dan Muhammad Saidi, A.Md. Penetapan keduanya disambut antusias dan mendapat apresiasi dari masyarakat Desa Reungkam yang turut memadati lokasi acara.
Dalam kesempurnaan tersebut disampaikan Camat Pirak Timu, Julfar Abdar, S.STP., M.A.P, melalui Sekcam Samsul Bahri, ditekankan pentingnya pelaksanaan Pilkades yang transparan, demokratis, dan menjunjung tinggi asas keadilan. Camat juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berpartisipasi aktif dan menggunakan hak suara dengan bijaksana demi memilih pemimpin terbaik.
Acara dilanjutkan dengan sesi pengambilan nomor urut pencalonan. Berdasarkan hasil pengundian, Muhammad Saidi, A.Md berhasil mendapatkan Nomor Urut 01, sementara M. Jamil mendapatkan Nomor Urut 02. Kedua nomor urut ini akan menjadi identitas resmi para calon selama masa pemilihan.
Menanggapi penetapan ini, Ketua KNPI Pirak Timu, Tgk Aris Munandar, menyampaikan harapannya agar masyarakat dapat menjaga kerukunan dan menghindari permusuhan selama masa Pilkades.
“Kami berharap ke depannya dalam melakukan pemilihan ini masyarakat harus menjaga hubungan sesama, tidak ada permusuhan baik dari tim 01 atau 02, sehingga pemilihan dapat berjalan dengan normal, tertib, dan aman,” ujar Tgk Aris.
Ia juga menekankan pentingnya penyelenggaraan Pilkades yang mengedepankan prinsip transparansi dan asas kemanusiaan bagi seluruh pihak yang terlibat.
Dengan ditetapkannya calon dan nomor urut, Desa Reungkam kini memasuki babak kampanye sebelum hari pencoblosan, sebuah fase krusial yang diharapkan dapat menghasilkan pemimpin yang mampu membawa kemajuan bagi desa.







