Aceh Utara I www. Lingkar-pos.com – Upaya meningkatkan derajat kesehatan anak terus dilakukan Dinas Kesehatan Aceh Utara. Salah satu langkah yang ditempuh adalah memberikan edukasi kepada para ibu balita mengenai pentingnya vitamin dan suplemen dalam mendukung tumbuh kembang anak. Kegiatan ini berlangsung di sejumlah posyandu dan puskesmas dengan melibatkan tenaga kesehatan dan kader Desa.
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Aceh Utara, Jalaluddin, S.K.M., M.Kes., melalui Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Aceh Utara, Samsul Bahri, S.K.M., M.K.M menyampaikan bahwa vitamin dan suplemen merupakan asupan tambahan yang berfungsi menjaga imunitas, membantu penyerapan nutrisi, dan mencegah kekurangan zat gizi pada anak.
“Balita merupakan kelompok usia yang sangat rentan terhadap penyakit. Asupan vitamin dan suplemen yang tepat dapat membantu melindungi mereka sekaligus menunjang pertumbuhan fisik dan kecerdasan,” jelasnya.
Menurut Samsul Bahri, edukasi ini difokuskan pada pemahaman ibu balita agar lebih sadar akan kebutuhan gizi anak. Tidak jarang para orang tua hanya mengandalkan makanan pokok tanpa memperhatikan asupan vitamin yang berasal dari buah, sayur, maupun suplemen tambahan. Padahal, anak yang kekurangan vitamin rentan mengalami masalah kesehatan seperti daya tahan tubuh lemah, gangguan tumbuh kembang, hingga anemia.
“Ibu balita perlu tahu bahwa kebutuhan gizi anak tidak hanya sebatas karbohidrat dan protein, tetapi juga vitamin A, vitamin D, zat besi, kalsium, dan berbagai mineral penting lainnya. Melalui penyuluhan ini, kita ingin memberikan pemahaman bahwa vitamin bisa diperoleh dari sumber alami maupun suplemen yang dianjurkan oleh tenaga medis,” tambahnya.
Aceh Utara termasuk daerah yang masih menghadapi tantangan serius terkait stunting dan gizi buruk. Karena itu, Dinas Kesehatan menjadikan edukasi vitamin dan suplemen sebagai bagian dari strategi pencegahan. Vitamin A misalnya, sangat penting untuk kesehatan mata dan daya tahan tubuh, sementara zat besi membantu mencegah anemia yang bisa mengganggu konsentrasi dan perkembangan otak anak.
“Melalui pemberian vitamin secara rutin di posyandu, kami ingin memastikan tidak ada balita yang mengalami kekurangan gizi mikro. Pemberian kapsul vitamin A, tablet tambah darah untuk ibu hamil, dan suplemen lain yang sesuai anjuran merupakan langkah nyata kita untuk mencegah lahirnya generasi yang lemah,” terang Samsul Bahri.
Edukasi mengenai vitamin dan suplemen anak ini digelar bersamaan dengan pelayanan rutin posyandu. Para kader membantu memberikan penjelasan sederhana kepada ibu-ibu tentang cara memenuhi kebutuhan vitamin anak dari bahan makanan sehari-hari. Selain itu, petugas kesehatan juga memberikan contoh menu sehat yang kaya akan vitamin seperti sup sayur, ikan, buah pepaya, jeruk, hingga telur.
“Kami tidak hanya membagikan vitamin A saja, tetapi juga menyampaikan pengetahuan tentang bagaimana mengatur pola makan di rumah agar anak bisa mendapat gizi seimbang setiap hari. Dengan begitu, ibu-ibu lebih mandiri dalam menjaga kesehatan anaknya,” ujar salah seorang bidan desa yang ikut serta dalam kegiatan.
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara juga memberikan dukungan penuh terhadap program edukasi kesehatan ini. Hal tersebut sejalan dengan komitmen daerah dalam menurunkan angka stunting yang menjadi prioritas pembangunan bidang kesehatan. Jalaluddin menegaskan bahwa kolaborasi antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat merupakan kunci keberhasilan.
“Kami berupaya semaksimal mungkin agar ibu balita mendapatkan pengetahuan yang benar. Jangan sampai mereka termakan informasi yang salah tentang vitamin dan suplemen. Semua harus berdasarkan anjuran tenaga medis agar aman bagi anak,” tegasnya.
Dengan adanya program edukasi ini, diharapkan ibu balita semakin peduli terhadap kebutuhan vitamin dan suplemen anak. Dinas Kesehatan Aceh Utara menargetkan agar seluruh balita dapat memperoleh vitamin A secara rutin, serta orang tua mampu mengatur pola makan anak dengan seimbang.
Samsul Bahri menambahkan, masyarakat perlu memahami bahwa suplemen bukan pengganti makanan, melainkan pelengkap untuk memenuhi kebutuhan gizi yang mungkin belum tercukupi. “Yang utama tetap makanan bergizi, sedangkan suplemen hanya tambahan bila dibutuhkan. Dengan kombinasi keduanya, anak bisa tumbuh sehat, cerdas, dan bebas dari risiko gizi buruk,” pungkasnya.
Kegiatan edukasi ini mendapat sambutan baik dari para ibu balita. Mereka mengaku banyak memperoleh pengetahuan baru tentang pentingnya vitamin dan cara memberikan suplemen yang benar.
Melalui kegiatan edukasi ini, Dinas Kesehatan Aceh Utara berusaha menanamkan kesadaran bahwa vitamin dan suplemen merupakan bagian penting dari tumbuh kembang anak. Edukasi yang konsisten di posyandu diharapkan dapat mengurangi risiko stunting, meningkatkan daya tahan tubuh anak, serta melahirkan generasi Aceh Utara yang lebih sehat dan berkualitas. [Adv]