Search

15 Oktober 2025

Dinas Kesehatan Aceh Utara: Asap Rokok Tingkatkan Risiko ISPA pada Anak

Foto: Plt Kepala Dinas Kesehatan Aceh Utara, Jalaluddin, SKM,

Aceh Utara – Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Utara mengingatkan masyarakat akan bahaya asap rokok yang menjadi salah satu faktor utama penyebab meningkatnya kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada anak. Kebiasaan merokok di dalam rumah, terutama di sekitar balita dan ibu hamil, berpotensi memperbesar risiko gangguan pernapasan serius bahkan kematian dini.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Aceh Utara, Jalaluddin, SKM, menjelaskan bahwa meskipun ISPA dapat dipicu oleh infeksi virus dan bakteri, paparan asap rokok memperparah kondisi pernapasan serta melemahkan sistem kekebalan tubuh anak. “Asap rokok adalah ancaman nyata bagi kesehatan anak-anak kita. Banyak orang tua tidak sadar bahwa merokok di dalam rumah sama saja membuat anak menjadi perokok pasif, padahal daya tahan tubuh anak masih sangat lemah,” tegasnya.

Data Global dan Nasional tentang ISPA akibat Rokok

Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), setiap tahun lebih dari 1,2 juta orang meninggal akibat paparan asap rokok orang lain (secondhand smoke). Dari angka tersebut, sekitar 65.000 di antaranya adalah anak-anak. WHO menegaskan bahwa anak-anak yang terpapar asap rokok di rumah memiliki risiko 40–60 persen lebih tinggi terkena ISPA, termasuk pneumonia dan bronkitis.

Sementara itu, UNICEF melaporkan bahwa pneumonia, salah satu bentuk ISPA paling mematikan masih menjadi penyebab utama kematian balita di dunia. Pada 2023, lebih dari 700 ribu anak balita meninggal karena pneumonia, sebagian besar di negara berkembang dengan tingkat paparan asap rokok yang tinggi.

Di tingkat nasional, Kementerian Kesehatan RI melalui Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) mencatat bahwa prevalensi ISPA pada balita Indonesia mencapai sekitar 7–8 persen per tahun. Lebih dari 30 persen kasus ISPA pada anak di Indonesia terkait dengan paparan asap rokok di rumah tangga.

Situasi ISPA di Aceh Utara

Kabid Kesehatan Masyarakat Dinkes Aceh Utara, Samsul Bahri, SKM, menuturkan bahwa fenomena merokok di dalam rumah masih sering ditemui di berbagai gampong. “Kebiasaan merokok di depan anak-anak dianggap hal biasa, padahal ini sangat berbahaya. Anak-anak yang sering terpapar asap rokok lebih rentan terkena ISPA berulang,” jelasnya.

Dampak Asap Rokok terhadap Kesehatan Anak

Paparan asap rokok tidak hanya meningkatkan risiko ISPA, tetapi juga berpotensi menimbulkan komplikasi lain, seperti:
1. Pneumonia dan Bronkitis – Infeksi serius pada paru-paru yang bisa berakibat fatal.
2. Asma – Anak-anak yang terpapar asap rokok lebih mudah terserang asma atau memperburuk gejalanya.
3. Gangguan Pertumbuhan Paru – Asap rokok dapat menghambat perkembangan organ pernapasan anak.
4. Meningkatkan Risiko Kematian Mendadak pada Bayi (SIDS).

WHO menegaskan, tidak ada batas aman untuk paparan asap rokok. Bahkan paparan singkat sudah bisa menimbulkan efek kesehatan pada anak-anak.

Pola Hidup Sehat untuk Pencegahan

Plt Kadinkes Jalaluddin mengingatkan masyarakat agar menjadikan rumah sebagai zona bebas rokok. “Rumah harus menjadi tempat yang aman bagi anak-anak. Jangan biarkan mereka menghirup racun dari asap rokok. Jika ingin merokok, lakukan di luar rumah dan jauh dari anak-anak,” katanya.

Selain itu, Dinas Kesehatan Aceh Utara menekankan pentingnya pola hidup sehat (PHBS) untuk mencegah ISPA, di antaranya:

1. Menjaga ventilasi rumah agar udara bersih dapat masuk.
2. Menghindari kebiasaan membakar sampah yang menambah polusi udara.
3. Memberikan imunisasi dasar lengkap, termasuk vaksin pneumonia dan influenza.
4. Memenuhi gizi seimbang anak agar daya tahan tubuhnya kuat.
5. Segera memeriksakan anak ke puskesmas jika menunjukkan gejala ISPA.

Samsul Bahri menambahkan bahwa edukasi kepada masyarakat akan terus digencarkan melalui posyandu, sekolah, dan kegiatan desa. “Kami melibatkan kader kesehatan desa agar pesan ini sampai langsung ke masyarakat. Tanpa perubahan perilaku, khususnya dalam kebiasaan merokok, angka ISPA sulit ditekan,” jelasnya.

Rasio Risiko: Anak vs. Perokok Pasif

Studi global yang dirilis oleh WHO menyebutkan bahwa anak-anak yang tinggal di rumah dengan orang tua perokok memiliki kemungkinan 1,5 kali lebih tinggi terkena ISPA dibanding anak-anak yang tinggal di rumah bebas rokok. Sementara itu, laporan Kemenkes RI menggarisbawahi bahwa anak yang terpapar asap rokok memiliki risiko hingga 2 kali lipat lebih tinggi mengalami pneumonia dibanding anak yang tidak terpapar.

“Data ini jelas. Rokok bukan hanya merusak kesehatan perokoknya, tapi juga keluarga di sekitarnya. Jika kita ingin melindungi anak-anak Aceh Utara dari ISPA, salah satu cara paling efektif adalah hentikan kebiasaan merokok di dalam rumah,” kata Jalaluddin.

Dinkes Aceh Utara berharap seluruh masyarakat, khususnya para orang tua, dapat memahami dan mengubah kebiasaan demi kesehatan anak. Jalaluddin menegaskan bahwa melindungi anak dari paparan asap rokok adalah bentuk tanggung jawab moral dan sosial.

“Kita ingin menciptakan generasi Aceh Utara yang sehat, cerdas, dan bebas dari penyakit yang sebenarnya bisa dicegah. ISPA adalah masalah serius, tetapi dengan pola hidup sehat dan komitmen bersama, kita bisa menekan angkanya,” pungkasnya.[Adv]