Search

15 Oktober 2025

Deteksi Dini Penyakit pada Balita, Dinkes Aceh Utara Dorong Peran Keluarga

Foto : Plt. Kepala Dinas Kesehatan Aceh Utara, Jalaluddin, S.K.M., M.Kes,

Aceh Utara I www.lingkar-pos.com– Pemerintah Kabupaten Aceh Utara melalui Dinas Kesehatan terus memperkuat program deteksi dini penyakit pada balita. Upaya ini menjadi salah satu strategi penting dalam mencegah tingginya angka kesakitan dan kematian anak di usia dini, sekaligus memastikan tumbuh kembang balita berjalan optimal.

Plt. Kepala Dinas Kesehatan Aceh Utara, Jalaluddin, S.K.M., M.Kes, melalui Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Aceh Utara, Samsul Bahri, S.K.M., M.K.M, menegaskan bahwa deteksi dini penyakit merupakan langkah krusial yang tidak hanya dilakukan oleh tenaga kesehatan, tetapi juga membutuhkan kesadaran aktif dari orang tua, terutama ibu.

“Deteksi dini pada balita sangat penting karena penyakit yang terdeteksi sejak awal bisa segera ditangani sebelum berkembang menjadi lebih serius. Keluarga, khususnya ibu, harus lebih peka terhadap tanda-tanda awal yang muncul pada anak,” ujarnya.

Balita merupakan kelompok usia yang sangat rentan terhadap berbagai penyakit infeksi maupun non-infeksi. Daya tahan tubuh mereka masih dalam tahap perkembangan sehingga berbagai faktor seperti pola makan, kebersihan, lingkungan, dan imunisasi memiliki peran besar terhadap kesehatan mereka.

Samsul menjelaskan, sejumlah penyakit umum yang sering menyerang balita antara lain diare, ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut), penyakit kulit, gizi buruk, stunting, hingga penyakit bawaan tertentu. Jika tidak terdeteksi sejak dini, penyakit-penyakit tersebut dapat berdampak pada tumbuh kembang anak, bahkan berisiko mengancam jiwa.

“Contoh sederhana, gejala demam yang disertai lemas pada balita tidak boleh dianggap sepele. Bisa jadi itu tanda penyakit serius seperti demam berdarah atau infeksi lainnya. Dengan deteksi dini, orang tua dapat segera membawa anak ke fasilitas kesehatan agar mendapat penanganan yang tepat,” jelasnya.

Untuk mendukung deteksi dini penyakit pada balita, Dinas Kesehatan Aceh Utara terus mengoptimalkan peran Posyandu dan Puskesmas sebagai garda terdepan pelayanan kesehatan masyarakat. Di Posyandu, balita secara rutin ditimbang, diukur tinggi badannya, serta dipantau status gizinya. Selain itu, ibu balita juga mendapatkan penyuluhan mengenai pola asuh, pola makan, serta cara mengenali gejala awal penyakit.

“Posyandu adalah titik awal yang sangat penting dalam deteksi dini. Melalui kegiatan di sana, petugas dapat melihat apakah anak mengalami masalah gizi, tumbuh kembang, atau menunjukkan tanda-tanda penyakit tertentu. Oleh karena itu, kami terus mengajak para ibu untuk aktif membawa anaknya ke Posyandu setiap bulan,” tegas Samsul.

Selain itu, puskesmas di seluruh kecamatan juga dilibatkan dalam pemeriksaan lanjutan bila ditemukan indikasi masalah kesehatan pada balita. Pemeriksaan laboratorium, imunisasi, hingga rujukan ke rumah sakit dapat dilakukan dengan cepat jika kasus dicurigai berbahaya.

Tidak hanya layanan medis, edukasi kepada masyarakat juga menjadi pilar penting dalam deteksi dini penyakit pada balita. Menurut Samsul Bahri, banyak kasus penyakit yang terlambat ditangani karena kurangnya pemahaman orang tua mengenai tanda-tanda awal penyakit.

“Kadang orang tua menunggu terlalu lama sampai kondisi anak memburuk. Padahal, tanda-tanda seperti batuk lebih dari dua minggu, penurunan berat badan, atau anak terlihat lesu terus-menerus sudah merupakan sinyal bahaya. Edukasi ini terus kami lakukan agar ibu balita semakin peduli,” jelasnya.

Edukasi juga mencakup pemahaman tentang pentingnya imunisasi lengkap, menjaga kebersihan lingkungan, memperhatikan pola makan seimbang, serta meminimalkan paparan asap rokok di rumah. Semua faktor ini sangat berpengaruh terhadap kesehatan anak dan dapat membantu pencegahan sekaligus deteksi dini berbagai penyakit.

Dinas Kesehatan Aceh Utara menegaskan komitmennya untuk terus menurunkan angka kesakitan dan kematian pada balita. Melalui program deteksi dini penyakit, diharapkan masyarakat lebih sadar akan pentingnya kesehatan anak sejak dini.

“Harapan kami, masyarakat tidak lagi memandang remeh gejala awal penyakit pada balita. Jika orang tua lebih cepat tanggap, maka risiko komplikasi bisa ditekan. Kami juga mendorong semua tenaga kesehatan untuk terus proaktif memberikan informasi kepada masyarakat,” ungkap Samsul.

Ia menambahkan, dengan kolaborasi antara tenaga kesehatan, kader Posyandu, dan peran aktif orang tua, Aceh Utara optimis dapat melahirkan generasi yang lebih sehat dan bebas dari ancaman penyakit sejak usia balita.

Deteksi dini penyakit pada balita bukan hanya soal pelayanan kesehatan, tetapi juga kesadaran keluarga dalam menjaga kesehatan anak. Dengan langkah preventif yang dilakukan secara konsisten, berbagai penyakit dapat dicegah sejak awal.

Melalui dukungan program dari Dinas Kesehatan Aceh Utara serta partisipasi aktif masyarakat, diharapkan setiap balita di Aceh Utara tumbuh sehat, cerdas, dan menjadi generasi penerus bangsa yang kuat. [Adv]