Banda Aceh – Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) bersama Pemuda Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Aceh sukses menggelar Seminar Cendekiawan Migas di Anjong Mon Mata, Banda Aceh, pada Sabtu (21/6/2025). Kegiatan ini turut didukung oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) PT Pema Global Energi dan PT Medco E&P Malaka.
Seminar yang mengusung tema “Akselerasi Pengembangan Sektor Migas dan Pertambangan Aceh: Menuju Tata Kelola Berkelanjutan dan Kesejahteraan Masyarakat” ini dibuka secara resmi oleh Wakil Gubernur Aceh yang diwakili oleh Kepala Bappeda Aceh, Dr Husnan Harun, ST, MP.
Lebih dari 400 peserta dari berbagai kalangan hadir dalam kegiatan yang dibagi menjadi dua sesi ini. Sesi pagi hingga siang dimoderatori oleh jurnalis senior Harian Serambi Indonesia, Yarmen Dinamika, sementara sesi sore dipandu oleh pengurus ICMI Orwil Aceh, Fauzi Umar.
Bahas Potensi dan Masa Depan Migas Aceh
Sesi pagi menghadirkan sejumlah narasumber kunci yang membahas berbagai potensi dan tantangan sektor migas dan pertambangan Aceh. Di antaranya: Dian Budi Dharma, ST, MT (Kabid Migas Dinas ESDM Aceh), Khairil Basyah, ST (Kabid Minerba Dinas ESDM Aceh), Nasri Djalal, SE, Ak, MSAk, CA (Kepala BPMA), Dr Taqwaddin MS (Ketua ICMI Orwil Aceh), Prof Dr Ir Marwan, IPU (Rektor Universitas Syiah Kuala), Prof Dr Ir Dirhamsyah (Dekan Fakultas Saintek UIN Ar-Raniry, mewakili Rektor UIN), Dr Husnan Harun, ST, MP (Kepala Bappeda Aceh)
Dalam pemaparannya, Kepala BPMA Nasri Djalal menekankan pentingnya pengembangan cadangan migas baru, khususnya di wilayah Pantai Barat Selatan Aceh. Ia juga menyoroti kolaborasi BPMA dan SKK Migas terkait penemuan cadangan migas di Blok South Andaman oleh Mubadala.
“Blok ONWA dan OSWA yang kini dioperasikan oleh Conrad Asia tengah mempersiapkan kegiatan seismik 3D. Ini menjadi peluang besar untuk mendorong tumbuhnya industri migas di kawasan Barat Selatan Aceh,” ujar Nasri.
Ia menambahkan bahwa cadangan migas di South Andaman memiliki nilai strategis bagi Aceh karena memberikan kontribusi Dana Bagi Hasil sebesar 30 persen kepada Pemerintah Aceh, mengingat letak blok tersebut berada di atas 12 mil dari garis pantai.
Peran KKKS dan SDM Lokal
Sesi sore menghadirkan narasumber dari dua KKKS utama, yaitu Aulia dari PT Pema Global Energi dan General Manager PT Medco E&P Malaka, Tutu Paniji. Keduanya memaparkan peran dan kontribusi perusahaan masing-masing dalam mendukung operasi migas di Aceh, khususnya dalam peningkatan kapasitas SDM lokal.
14 Rekomendasi Strategis untuk Pemerintah dan Stakeholder
Sebagai penutup seminar, Yarmen Dinamika membacakan 14 butir rekomendasi strategis hasil diskusi yang akan disampaikan kepada para pemangku kebijakan di Aceh.
Ketua Pemuda ICMI Aceh, Dr Muhammad Yasar, STP, MSc menyatakan bahwa rekomendasi tersebut merupakan hasil pemikiran kolektif para cendekiawan dan praktisi yang hadir.
“Empat belas butir rekomendasi ini sudah sangat representatif. Kami harap dapat menjadi rujukan penting bagi pemerintah, BPMA, Dinas ESDM, dan seluruh KKKS dalam menjalankan tata kelola sektor migas dan pertambangan yang berkelanjutan serta berorientasi pada kesejahteraan rakyat Aceh,” tutup Yasar.[]