Warga Teupin Keubeu Lhoksukon Krisis Air Bersih, Pipa PDAM Lewat Tapi Tak Bisa Menikmati

Foto: Kondisi sumber air warga

Lhoksukon – Warga Gampong Teupin Keubeu, Kecamatan Lhoksukon, Kabupaten Aceh Utara, masih menghadapi krisis air bersih meski pipa angkut milik PDAM telah melintasi wilayah mereka. Mereka mendesak pemerintah, khususnya Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perkim) Aceh Utara, untuk segera mengalokasikan anggaran pembangunan jaringan distribusi air bersih ke desa tersebut.

Bakhtiar (38), salah satu warga setempat, mengungkapkan bahwa air sumur di desanya tidak lagi dapat diandalkan. Ketika musim hujan, air menjadi keruh. Sebaliknya, saat kemarau, sumur-sumur cepat mengering.

“Di desa kami, kalau hujan air sumur jadi keruh. Tapi kalau dua minggu saja tidak hujan, sumur sudah kering,” ungkapnya, Minggu (18/5/2025).

Foto: Pipa Distribusi yang melintasi gampong Teupin Keubue

Ia menambahkan bahwa meskipun pipa angkut PDAM dari Lhok Kareung menuju Lhokseuntang dan beberapa gampong lainnya sudah melewati desa mereka, ketiadaan jaringan distribusi (pipa jaringan) membuat warga tetap tak bisa menikmati air bersih.

“Pipa angkut sudah ada, tapi karena jaringan distribusinya belum dibangun, kami tidak bisa pasang meteran air. Kami hanya bisa melihat desa lain menikmati air bersih, sementara kami tidak,” keluh Bakhtiar.

Kondisi ini memunculkan rasa kecewa dan ketidakadilan di tengah masyarakat. Ia mengingatkan bahwa jika permasalahan ini tidak segera ditangani, bisa saja memicu kemarahan warga.

“Bayangkan saja, pipa besar mengalir di depan rumah kami, tapi kami tetap kekurangan air. Kalau jaringan tidak juga dipasang tahun ini, bisa-bisa warga marah. Jangan sampai ada yang nekat merusak pipa itu karena frustasi,” ujarnya.

Meski demikian, Bakhtiar tetap mengimbau masyarakat untuk bersabar dan berharap pemerintah segera memberikan solusi konkret.

Di sisi lain, Geuchik Gampong Teupin Keubeu, Razjis Fadli, mengatakan bahwa pihaknya telah mengusulkan pemasangan jaringan distribusi air bersih ke Dinas Perkim Aceh Utara. Ia berharap anggaran yang tersedia tahun ini dapat mengakomodasi kebutuhan desanya.

“Tahun ini, Pemerintah Aceh Utara telah mengalokasikan anggaran sekitar Rp15,9 miliar untuk pengembangan sistem air bersih. Kami sangat berharap sebagian dari dana itu bisa dialokasikan untuk Gampong Teupin Keubeu,” ujar Razjis.

Ia menjelaskan, saat ini baru sekitar 500 meter jaringan pipa yang terpasang, dan itu pun berada di area yang jarang dihuni warga. Alhasil, hanya sekitar 20 rumah yang dapat menikmati layanan air bersih.

“Kami masih membutuhkan tambahan sekitar satu kilometer jaringan pipa agar seluruh warga bisa terlayani. Ada sekitar 120 rumah yang belum bisa memasang meteran karena tidak terjangkau jaringan,” jelasnya.

Razjis berharap, pembangunan jaringan pipa dapat dituntaskan tahun ini sehingga seluruh warga bisa segera menikmati akses air bersih yang layak.

“Kami berharap tahun ini menjadi akhir dari krisis air bersih di desa kami, dan seluruh masyarakat bisa menikmati air bersih secara merata,” tutupnya.[]

Related posts

Aceh Utara Tawarkan Pesona Wisata Alam dan Sejarah, Cocok Jadi Destinasi Liburan Keluarga

Aceh Utara Kembali Raih Opini WTP ke-10 dari BPK RI

Letkol Inf. Dr. Dimar Bahtera Resmi Menjabat komandan Brigif RK 25/Siwah