ACEH JAYA | Pada Selasa, 14 Januari 2025, Aula Lantai III Kantor Bupati Aceh Jaya menjadi saksi berlangsungnya perhelatan Musyawarah Wilayah (Muswil) Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) Aceh Jaya ke-III. Acara ini secara resmi dibuka oleh Penjabat (Pj.) Bupati Aceh Jaya, Dr. A. Murtala, M.Si., dengan mengusung tema “Memperteguh Eksistensi Ulama Dayah Menuju Aceh Jaya Bermartabat”.
Turut hadir dalam kegiatan ini sejumlah tokoh penting, di antaranya Sekretaris Daerah Aceh Jaya, Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh Jaya, Ketua Mahkamah Syar’iyah, Kepala Kantor Kementerian Agama Aceh Jaya, serta para ulama dan pimpinan dayah dari berbagai wilayah. Kehadiran PB HUDA Aceh, Tgk. H. Hasbi Albayuni, menambah khidmat acara tersebut.
Dalam sambutannya, Pj. Bupati Aceh Jaya menegaskan pentingnya peran ulama dayah dalam menjaga harmoni masyarakat dan memperkuat akidah. “Ulama dayah adalah pelita di tengah masyarakat. Keberadaan mereka sangat dibutuhkan untuk menjaga harmoni, memperkuat akidah, dan mendukung pembangunan Aceh Jaya,” ujarnya.
Dr. A. Murtala juga berharap Muswil ini menjadi momen strategis untuk merumuskan langkah inovatif dalam menghadapi tantangan zaman. Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya, lanjutnya, berkomitmen mendukung berbagai program HUDA, terutama yang berkaitan dengan penguatan pendidikan dayah, peningkatan kapasitas ulama, dan penyebaran syiar Islam.
Di sisi lain, Ketua PW HUDA Aceh Jaya, Abati Jalaluddin, menyampaikan rasa terima kasih kepada pengurus sebelumnya atas dedikasi mereka dan dukungan dari Pj. Bupati Aceh Jaya. “Kami berharap agar PC HUDA di Aceh Jaya memilih nahkoda yang tepat untuk lima tahun mendatang agar HUDA Aceh Jaya semakin maju dan lebih baik lagi,” harapnya.
Acara ini juga dirangkaikan dengan pelantikan Pengurus Wilayah Lembaga Pengelola Training Kader Dakwah (PW LP-TKD) Kabupaten Aceh Jaya periode 2024-2027, di mana Tgk. Mauzitah resmi menjabat sebagai Ketua Umum.
Melalui Muswil ke-III ini, HUDA Aceh Jaya diharapkan dapat terus memperkuat eksistensi ulama dan dayah dalam mendorong pembangunan daerah, serta menciptakan masyarakat Aceh Jaya yang bermartabat, berkarakter Islami, dan memiliki ketahanan moral yang kokoh. Semangat kolaborasi antara ulama dan pemerintah menjadi kunci utama mewujudkan visi tersebut.[]