Konten Ceumaroet Marak di Aceh, Zubir HT Minta Masyarakat Tekdon

Foto: Ketua DPD Partai NasDem Aceh Utara, Zubir.HT

LHOKSUKON | Ketua DPD Partai NasDem Aceh Utara, Zubir.HT Meminta Masyarakat pengguna
Android untuk memboikot konten konten Aceh yang bermuatan SARA dan Mengandung
kekerasan Verbal.

Kami memohon kepada seluruh Masyarakat Aceh agar konten-konten yang bermuatan SARA,
Adu Domba bahkan konten dengan kekerasan Verbal seperti Ceumaroet, Teumeunak dan lain lain
untuk diboikot, tidak ditonton, tidak di copy atau dibagikan secara luas bahkan kalau memungkinkan untuk di Unfollow Konten Kreator yang dengan sengaja membuat konten-konten tersebut.

Hal itu perlu Bersama-sama kita lakukan dan perjuangkan demi menyelamatkan generasi aceh
ke depan. Sebagai bagian dari Masyarakat Aceh yang memiliki nilai khasanah kekhususan yang
berlandaskan syariat Islam, mendukung budaya kekerasan verbal seperti caci mencaci merupakan hal yang tidak wajar, sebenarnya dalam warisan Masyarakat Aceh, Teumenak atau Bahasa lain Kekerasan Verbal merupakan hal yang pantang dilakukan.

Bahkan Secara agama hal tersebut merupakan sesuatu yang tidak pantas dapat mengurangi rezeki dan keberkahan, begitu pula dalam ketentuan bernegara pun hal-hal yang bisa memicu kebencian melalui kekerasan verbal sangat dilarang.

Anggota DPRK Aceh Utara yang juga sebagai Direktur Sekolah di salah satu Yayasan Pendidikan
ini, meminta seluruh elemen untuk serius memboikot penyebaran Konten yang dapat merusak
budaya syariat islam di Aceh, kalau dibiarkan terus berkembang hal-hal yang sebelumnya tabu
dan jarang terdengar akan menjadi budaya dan menjadi hal yang biasa saja.

“Maka ini akan berdampak buruk bagi tumbuh kembang anak, bagi siswa siswa yang sedang menuntut ilmu baik di sekolah maupun di pesantren pesantren. Banyak hal yang berpengaruh bagi tumbuh kembang anak terhadap kekerasan Verbal ini baik yang diucapkan langsung maupun didengar melalui
media, diantaranya adalah dampak psikologis dan emosional, Gangguan perkembangan Sosial,
bahkan bila didengar secara terus menerus dapat menjadi salah satu faktor Peningkatan Resiko
Gangguan Mental” Katanya

“Kita tentunya bukan anti Konten Kreator, apalagi bisa menjadi salah satu mata pencaharian bagi
creator dengan menghasilkan uang dari konten melalui platform digital, akan tetapi konten juga
bisa dibuat dengan lebih baik, lebih sehat dan lebih terdidik, misalnya dengan membuat konten
promosi wisata, budaya, Pendidikan dan lainnya”.Imbuhnya

“Jadi ini adalah hal yang sama-sama harus kita antisipasi, kita waspadai secara Bersama-sama
demi masa depan Aceh yang lebih baik. Seraya meminta stakeholder termasuk PJ Gubernur
Aceh untuk memikirkan dampak negatif terhadap hal tersebut. Kalau memungkinkan selain
dibatasi juga dibuat regulasi dengan sanksi bagi pelaku” Harapnya []

Related posts

Faisal Dilantik Sebagai Ketua DPRK Lhokseumawe Priode 2024-2029

Momentum Hari Santri Panwaslih Aceh Utara Ajak Santri Awasi Pilkada 2024

Penguatan Kapasitas Panwaslihcam Aceh Utara, Panwaslih Aceh Gelar Sosialisasi Pengawasan