LHOKSUKON | Memasuki hari kedua even perlombaan, Sabtu, 7 September 2024, pada cabang olahraga aerosport terbang layang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh – Sumut tahun 2024, eskalasi pertandingannya kian meningkat. Bahkan persaingan di antara para atlet terpantau makin ketat.
Pertandingan dimulai dari siang hingga sore hari, yakni dimulai usai shalat dhuhur atau sekitar pukul 13.00 WIB di venue bandara Malikussaleh Kecamatan Muara Batu Kabupaten Aceh Utara. Pada awalnya direncanakan mempertandingkan sebanyak 36 sorties perlombaan, meliputi dua kelas perlombaan, yakni kelas precision dan kelas duration, baik putra maupun putri, kategori single seater (SS) dan double seater (DS).
Namun karena pada pagi hingga siang berlangsung pertandingan untuk cabor paramotor, sehingga pertandingan untuk cabor terbang layang baru berlangsung pada siang hingga sore hari.
Ketua Panitia Pelaksana cabor terbang layang Letkol Lek Farid Nazmi, ST, MMSc, mengatakan sebanyak 36 sorties pertandingan yang direncanakan tersebut dibagi dalam enam periode. Masing-masing periode I sebanyak 6 sorties, periode II sebanyak 8 sorties, periode III sebanyak 9 sorties, periode IV sebanyak 4 sorties, periode V sebanyak 6 sorties, dan periode VI sebanyak 6 sorties.
Namun hingga kegiatan perlombaan ditutup pada sore hari, yang bisa terkover untuk 27 sorties pertandingan. “Hari kedua ini sudah memasuki banyak pertandingan, hari ini juga cuacanya bagus sehingga penerbangannya lancar. Alhamdulillah, sebanyak 27 sorties berhasil dilaksanakan hari ini,” kata Farid didampingi Technical Delegate cabor terbang layang Prasetyo Herminto, SIP, MAP.
Dia merincikan pada hari kedua perlombaan, Sabtu, 7 September 2024, untuk nomor precision landing single seater putra grup A ronde I diikuti oleh 9 atlet berasal dari DKI Jakarta, Jatim, Bangka Belitung, Jawa Tengah, DIY, Papua, Banten, Sumsel dan Jawa Barat. Dalam perlombaan ini persaingan atlet terlihat sangat ketat, hampir semuanya mencapai nilai penuh. Kecuali atlet asal Sumsel yang tidak memperoleh nilai karena landing-nya touch outside path.
Selanjutnya untuk nomor precision landing dual seater putra grup A ronde I juga diikuti oleh 9 atlet berasal dari DKI Jakarta, Banten, Sumsel, Papua Pegunungan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DIY dan Papua Tengah. Di sini hanya empat yang berhasil mendarat sempurna dan berhasil mengumpulkan nilai, yaitu atlet asal Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan DIY. Sedangkan lima lainnya landing touch outside path.
Berikutnya untuk nomor precision landing single seater putri grup A ronde I diikuti oleh 5 atlet, masing-masing dari Jawa Timur, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah dan Papua. Pada nomor ini juga terlihat persaingan sangat ketat di antara para atlet, kecuali atlet asal Papua yang gagal mendulang nilai karena landing touch outside path.
Sementara untuk nomor precision landing single seater putri grup B ronde I hanya diikuti oleh empat atlet, mereka berasal dari DIY, Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat. Dalam ronde ini atlet asal DIY gagal memperoleh nilai karena landing touch outside path. Sedangkan tiga atlet lainnya sukses mengumpulkan poin.[]