Tim Percepatan Penurunan Stunting Aceh bersama TP2S Aceh Utara Gelar FGD

Foto: Gelar FGD TP2S Aceh bersama TP2S Aceh utara dan OPD

LHOKSUKON | Pj Bupati Aceh Utara diwakilkan oleh Plt Asisten Pemerintahan, Keistimewaan dan kesejahteraan Rakyat Setdakab (Assisten I) Aceh Utara Membuka Gelar Focus Group Discussion(FGD) Tim Percepatan Penurunan Stunting (TP2S) Provinsi Aceh bersama TP2S kabupaten Aceh Utara yang digelar di salah satu cafe Kota Lhokseumawe pada Kamis (11/7/2024)

Plt As I, Fauzan, S.Sos., MAP sangat mengapresiasi atas inisiasi Tim PPS provinsi menggelar FGD percepatan penurunan Stunting. kami sangat berharap teman teman Tpps Propinsi kita lebih intens komunikasi dan kolaborasi.

“Kita duduk bersama hari ini ada sesuatu yang kita hasilkan, setelah kita hasilkan kita eksekusi, itu yang sangat kita harapkan” pinta As I

“TP2S provinsi bisa mengevaluasi kembali, diskusi ada sesuatu yang kita hasilkan dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama sebulan atau dua bulan kita evaluasi kembali, hasil FGD kita hari ini dilaksanakan atau tidak, apa ada kendala di lapangan, apa ada permasalahan, lewat diskusi kita hari ini bisa mencari solusi” katanya

Saya Berharap FGD ini dipimpin oleh TP2S provinsi biar terarah dan kita bahasa Poin to poin dan setiap poin ada yang kita simpulkan, ada yang harus kita tindak lanjuti kita buat evaluasi kembali sehingga hasil rapat kita lebih terarah, ada hasilnya dan kita evaluasi bersama dengan harapan intervensi jalan dan kita bisa lebih menurunkan lagi prevalensi Stunting.

TP2S Provinsi Aceh ,Tini “Kami melaporkan saat ini Kamis (11/7) di kabupaten Aceh Tengah sedang berlangsung kegiatan Penguatan DASHAT (Dapur Sehat Atasi Stunting) dihadiri Ketua TP2S Nasional Bapak sudibiyo arimusa

“Tujuan kedatangan kami TP2S propinsi ingin melakukan moment sekaligus penguatan TP2S Kabupaten/Kota dimana hasil yang kita dapatkan nanti akan kami kirimkan lagi hasil rekomendasi untuk kepala daerah” Ujar Tini

Ketua Tim TP2S, Iskandar menyampaikan Potret Stunting di aceh utara, memiliki nilai signifikan terhadap penurunan Stunting, karena Aceh Utara memiliki wilayah yang luas dengan jumlah desa 852 desa dan jumlah balita yang banyak bisa menurunkan 13,1% stunting.

“ Aceh Utara memberikan kontribusi terhadap penurunan stunting Aceh, seandainya Aceh Utara naik, mungkin Aceh tidak 2% saat itu, Karena sebagian besar anak balita berada di Aceh Utara, harapanya di tahun ini 2024 bisa turun 14% walaupun aceh utara sudah menetapkan targetnya 28%.

“ target RPJMN (2020-2024) dimana prevalensi stunting diharapkan turun menjadi 14%, hari ini Aceh Utara sudah Tercapai, jangan ada kenaikan lagi. berkat antusias pimpinan serius menurunkan stunting di tahun depan Stunting bisa menyampaikan penurunan secara Nasional “

“bukan berarti semakin sedikit penetapan desa Lokus citra kita bagus, sebenarnya bukan begitu konsepnya, makin banyak menetapkan desa lokus maka perhatian pemerintah terhadap penurunan stunting makin besar”

Data Tahun 2023 Desa lokus Aceh utara sejumlah 40 dan 2024 sejumlah 49 jumlah (40+49=89) 89/852=10,4% yang telah terjadi perhatian fokus terhadap stunting: menjadi tantangan tersendiri dengan luas wilayah yang besar terdapat beberapa desa belum ada anak balita dan jumlah balita tidak rasional dibandingkan dengan jumlah keluarga. 2. terdapat 2 desa dengan keluarga berisiko 100%.

sedangkan Data Indikator Cakupan Layanan (Essential) yang di upload di web Bangda 1. belum semua indikator layanan program esensial terlaksana nilainya masih nol, pasangan usia subur (pus), pemanfaatan pekarangan yang harus dicapai indikator yang harus dicapai dinas pertanian dan pangan semua keluarga berisiko stunting mendapat akses terhadap pekarangan untuk peningkatan pangan dan gizi seperti sayuran, cabai dan sebagainya ini juga masih belum terlaksanan.

tablet tambah arah pada catin, periksa hb pada rematri) dan Sebagian besar lainnya capaiannya yang masih rendah belum mencapai dari target Nasional yang ditetapkan dalam Perpres 72-2021 dan RAN-PASTI.

Data Cakupan Layanan (Supply) Memastikan agar cakupan layanan suplay sesuai dengan operasional yang terdapat dalam perpres dan dan beberapa indikator yang harus sinkron dengan data di layanan esensial Data pada PMD 1 masih banyak yang belum terealisasi

Pemetaan program masih belum menyasar ke 64 indikator layanan yang terdapat dalam perpres 72 diharapkan kepada semua OPD mempunyai tanggung jawabnya dalam menyusun program itu harus sesuai indikator yang sudah ditetapkan, perencanaan, program, anggaran, disampaikan dan disepakati dirembuk stuntin.

Sementara Kepala dinas DPM-PPKB, Fuad Mukhtar, S.Sos., M.S.M, melaporkan kepada TPPS Provinsi bahwa selama ini dinasnya telah melakukan program an berjalan sukses di 27 kecamatan dan tiap kecamatan ada 10 kegiatan DASHAT untuk mengatasi Stunting.

“ada wacana kami dan sudah bincang dengan kabid, nanti kami laporan ke pak Asisten dan Sekda nanti di tahun 2025 nanti diperbupkan untuk giat DASHAT 10 kali minimal 5 kali kegiatan per desa untuk semua desa, anggaran dari dana desa dan secara aturan itu dibenarkan, jadi nanti 852 sekaligus melaksanakan DASHAT”.ujar Fuad

Hadiri Plt Asisten I, Fauzan, Sekretaris Bappeda,Kepala DPM-PPKB Aceh Utara dan kabid, Kadiskes dan kabid, Kadis Pertanian dan Tanaman Pangan, Kabag Infokom, PIC Stunting P3MD, PIC Stunting UNIMAL Satgas Stunting Aceh utara.[Adv]

Related posts

Cegah Bahaya DBD, Dinkes Aceh Utara Ajak Masyarakat Untuk Mengenali Jenis Nyamuk

Dinkes Aceh Utara Tangani 73 Kasus DBD Hingga November, Himbau Masyarakat Lakukan PSN

Dinkes Aceh Utara Gencar Sosialisasi Pencegahan Penyakit Kaki Gajah