LHOKSUKON | Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) RI dan USAID melakukan kunjungan ke Kabupaten Aceh Utara pada Senin (3/6/2024).
Kunjungan ini dalam rangka silaturahmi dan meninjau langsung sejumlah program USAID-SEGAR yang dilaksanakan oleh LSM Bina Rakyat Sejahtera (BYTRA) dan LPLHa di Aceh Utara, baik di tingkat Pemerintah Daerah (Pemda) maupun di Desa Pulo Meuria, Kecamatan Geureudong Pase.
Pantauan di lokasi, rombongan Bappenas dan USAID disambut oleh Pejabat Bupati Aceh Utara, Mahyuzar, Pj Sekda, Dayan Albar, Kepala Bappeda, Adamy, dan sejumlah kepala dinas di Oproom Kantor Bupati Aceh Utara.
Direktur BYTRA, Muhadi mengatakan, dalam pertemuan tersebut, Kepala Bappeda Aceh Utara, Adamy memaparkan gambaran dan kondisi Aceh Utara serta berbagai program USAID-SEGAR yang sedang berjalan.
“Beberapa program diantaranya, mendampingi revisi RTRW dan KLHS RTRWK, membantu penyusunan dokumen RKPD, penetapan KEP di Cot Girek, SP4N-LAPOR,” kata Muhadi kepada pewarta.
Dikatakan Muhadi, pihaknya juga melakukan pendampingan forum multi pihak seperti TP3D, pendampingan pendaftaran STDB, penyusunan RAD KSB, penyusunan laporan IYB dan penyusunan dokumen Sustainable Invesment Outlook (SIO).
“Di tingkat masyarakat, BYTRA juga melakukan pendampingan pengelolaan hutan desa di Pulo Meuria, termasuk, pengelolaan budidaya madu kelulut, pembibitan dan pendampingan penjaga hutan desa (Ranger),” ujar Muhadi.
Lebih lanjut Muhadi menyampaikan bahwa Pj Bupati Aceh Utara, Mahyuzar menyambut baik program dan dukungan USAID di Aceh Utara, yang menurutnya sangat membantu Pemda.
“Bapak Pj Bupati juga menyampaikan bahwa Aceh Utara memiliki potensi yang besar dengan posisi strategisnya yang diapit oleh gunung dan laut,” jelas Muhadi.
Setelah pertemuan dengan Pemda Aceh Utara, lanjut Muhadi, Bappenas dan USAID langsung menuju Desa Pulo Meuria untuk meninjau lokasi dampingan BYTRA.
“Di sana, mereka berinteraksi langsung dengan kelompok masyarakat seperti kelompok budidaya madu kelulut, kelompok pembibitan, dan kelompok penjaga hutan desa (Ranger) serta meninjau lokasi budidaya madu dan lokasi pembibitan,” pungkas Muhadi.
Untuk diketahui, Desa Pulo Meuria merupakan satu-satunya desa di Aceh Utara yang mendapatkan izin pengelolaan perhutanan sosial seluas 1.400 hektar. BYTRA memberikan pendampingan kepada kelompok-kelompok masyarakat di desa tersebut dengan dukungan USAID-SEGAR.[]