Kemenag Aceh Utara Gelar Tetes Polio Tahap 2 kepada Siswa, Ini Jadwalnya

Lhoksukon – Kantor kemenag Kabupaten Aceh utara bekerjasama United Nations Children’s Fund, (UNICEF) adalah sebuah organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Dinas Kesehatan dalam upaya percepatan pelaksanaan tetes manis polio tahap 2 yang dimulai tanggal 13 februari 2023.

Sebelum pelaksanaan tetes polio tahap kedua Kemenag melaksanakan rapat koordinasi percepatan di kantor Kemenag setempat kamis (9/2) yang dihadiri kepala RA/MIN/MTSN se-Aceh Utara.Drs Hamdani yang mewakili Kepala Kantor Kemenag Aceh utara menyampaikan bahwa perlu komitmen dari kita kepala RA/MI/MTS dalam melindungi anak–anak Aceh utara yang bersekolah di Madrasah dari potensi lumpuh layu akibat polio.

“untuk itu, kita perlu menyepakati strategi bersama agar setiap siswa dari RA, MI hingga MTS kelas satu semua mendapatkan tetes manis cegah polio” ungkapnya

Dia menambahkan bahwa informasi terbaru sudah ada kasus di daerah kita sehingga harus siswa kita harus benar-benar diproteksi.

“dulu pernah KLB Polio 2005, namun 2014 indonesia bebas polio, tapi sekarang penyakit itu muncul lagi dekat sekali dari kita, dan bisa menularkan ke anak–anak lain. Tentu kita tidak mau generasi Aceh Utara kedepan cacat “ tambahnya

Kabid P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Utara dr. Fery menyampaikan bahwa kasus ini bukan hanya di Kabupaten Pidie tapi sudah melebar ke kabupaten lain, selain Aceh akan ada pemberian tetes manis Polio di Kabupaten Sumatera Utara yang dimulai bulan ini.

“ kita harus melindungi anak–anak kita dari bahaya lumpuh akibat polio seperti anak – anaknya yang sekarang kita temukan, kalau bapak ibu tidak percaya silahkan datang ke rumah orang tua anak ini, bicara bagaimana perasaan orang tua mereka “ ucap Fery

Fery juga menyampaikan ini penyakit yang dulu sudah tidak ditemukan lagi, tapi karena imunisasi rutin pada anak–anak kita rendah akibatnya penyakit seperti hadir Kembali.

“penyakit akibat polio ini permanen, tidak bisa dikembalikan normal. Kita hanya upayakan supaya anak–anak yang kakinya kena akibat polio bisa mandiri “

Sementara Yulizar Kasma Konsultan Imunisasi Unicef Aceh menyampaikan bahwa tidak ada yang perlu ditakutkan dengan tetes manis polio ini, di tahap I Aceh utara hanya bisa memberikan perlindungan pada 86 persen anak, dan mereka harus diberikan perlindungan maksimal yang kedua.

“Rakor ini bertujuan bapak ibu bisa memastikan bahwa setiap siswa dapat tetes manis polio, jika belum dapat pada tahap satu bisa sekalian diberikan mulai tanggal 13 Februari ini sehingga semua anak mendapatkan haknya “

Selain itu, kenapa anak umur 1 hari sampai dibawah 13 tahun diberikan sampai siswa MTS kelas 1, karena yang besar berpotensi lumpuh layu jika terpapar polio di usia dibawah 13 tahun ini.

“ Melindungi anak–anak Aceh Utara tanggung jawab kita semua, tanggung jawab madrasah, orang tua, petugas Kesehatan dan semua orang-orang yang peduli kepada Kesehatan generasi Aceh kedepan, Negara memastikan semua anak-anak terlindungi “ tutupnya

Sebagai informasi Imunisasi tetes polio tahap satu sudah diberikan pada Desember 2022 berselang satu bulan diberikan tahap kedua mulai 13 Februari 2023 agar kekebalan tubuh anak bisa maksimal. Pemberian tetes manis polio sangat aman dan dibutuhkan anak

Ada 3 kesepakatan yang dihasilkan dalam rapat koordinasi ini,
pertama kepala sekolah memastikan setiap siswa mendapatkan tetes manis cegah polio minimal 95 persen mendapatkan haknya.

Kedua Madrasah berkoordinasi dengan Puskesmas untuk jadwal, jika diperlukan bisa diberikan edukasi terlebih dahulu sebelum diberikan tetes manis dan Ketiga Kepala Madrasah melakukan pertemuan dengan guru-guru agar sepemahaman tentang pentingnya tetes polio ini. (*)

Related posts

Beri Perhatian 2 Korban Penyiraman Air Baterai, Sekdako Kunjungi RSUCM

Pj Gubernur Safrizal Dampingi Presiden Jokowi Resmikan 25 Ruas Jalan dan Jembatan di Aceh bernilai Miliaran

Jokowi Kagum Kreativitas Anak Muda Aceh