Minimnya Fasilitas dan Perawatan Cagar Budaya ‘Cut Mutia’ Mahasiswa KKN Prihatin

Lhoksukon – Keprihatinan terlihat di wajah – wajah Mahasiswa Universitas Malikussaleh dari berbagai daerah yang sedang mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN). Usai melihat keseluruhan bagunan, Mahasiswa menilai Butuh keseriusan dalam megelola objek yang bernilai sejarah bagi bangsa aceh serta diakui Oleh Negara Republik Indonesia sebagai Pahlawan Nasional. 

Ketua Kelompok KKN PPM 25, Zulima menceritakan, kami sedang mengikuti KKN di desa Trieng kreung kreh kecamatan Pirak timu, lalu kami mendengar cerita warga adanya bagunan bersejarah yang berada di Desa Mesjid Pirak kecamatan Matangkuli. 
“kami dari berbagai jurusan dan daerah, Kami hanya berkunjung ke rumah Pahlawan Cut Mutia, tapi kami sayangkan minimnya fasilitas serta Bagunan Cagar budaya ini mulai dimakan usia dan kurang sekali perhatian dari pihak Balai Cagar Budaya” Minggu (19/6/2022). 
“kondisi bagunan mulai keropos dan memprihatinkan. kondisi seperti ini seharus harus menjadi perhatian khusus dan menjadi tanggungjawab bersama baik pemda, serta pemerintah propinsi bahkan pemerintah pusat untuk membalas jasa dari perjuangan Cut Mutia” Ungkapnya
“Kami berharap kepada Pemerintah untuk peduli dan fokus serta melestarikan dan menjaga keutuhan nilai estetika bagun tersebut” Harapnya. 
Sebelum, Wakil Bupati Aceh utara melepas Sebanyak 302 mahasiswa Universitas Malikussaleh Lhokseumawe ditempatkan di Kecamatan Pirak Timu dan Paya Bakong Kabupaten Utara untuk mengikuti kegiatan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan kepada Masyarakat (KKN-PPM) tahun 2022.
Prosesi pelepasan peserta KKN-PPM dilakukan oleh Wakil Bupati Aceh Utara Fauzi Yusuf di halaman Kantor Bupati di Landing Kecamatan Lhoksukon, Rabu, 15 Juni 2022. Turut dihadiri oleh Wakil Rektor III Unimal Bidang Kemahasiswaan Dr Baidhawi, MP, pejabat dari LPPM Unimal, serta para dosen pendamping lapangan.
Wakil Bupati Fauzi Yusuf dalam arahannya menyampaikan terimakasih kepada Rektor Universitas Malikussaleh yang telah menempatkan para mahasiswa untuk mengabdi kepada masyarakat di Kecamatan Pirak Timu dan Paya Bakong. Dengan kehadiran mahasiswa diharapkan dapat membantu menunjang pembangunan dalam berbagai sektor di Aceh Utara. 
“Kegiatan KKN merupakan suatu tugas pengabdian yang dibebankan kepada mahasiswa sebagai perwujudan nyata, keterikatan emosional antara dunia kampus dengan masyarakat. Kegiatan ini bukan hanya semata-mata untuk menyelesaikan kewajiban tuntutan kurikulum yang dibebankan oleh Universitas kepada mahasiswa,” ungkap Fauzi.
Perlu kami sampaikan, lanjutnya, bahwa mahasiswa akan berkecimpung dan berhadapan langsung dengan masyarakat, hendaknya dapat menggunakan metode komunikasi yang tepat dan santun sesuai dengan karakter masyarakat setempat. 
“Saya juga mengharapkanagar dalam pelaksanaan KKN-PPM ini hendaknya tidak keluar dari koridor aturan dengan senantiasa memperhatikan rambu-rambu yang telah ditetapkan oleh pihak Universitas, dan melakukan koordinasi dengan Muspika Kecamatan di mana saudara melaksanakan KKN-PPM.“
Kami juga mengharapkan selama melaksanakan KKN, agar adik-adik dapat menjaga nama baik Universitas Malikussaleh dan nama baik keluarga masing-masing. Kedepankan nilai-nilai religius sesuai norma-norma yang berlaku di tengah masyarakat. Sehingga apa yang kita laksanakan ini, bukan hanya mendapatkan sambutan positif, akan tetapi juga memberikan nilai plus dalam upaya pemberdayaan sosial ekonomi yang dapat dirasakan langsung oleh segenap lapisan penduduk di gampong-gampong. 
Sebelumnya, Wakil Rektor III Unimal Bidang Kemahasiswaan Dr Baidhawi, MP, mengatakan sebanyak 302 mahasiswa KKN tahun 2022 ditempatkan di 15 gampong dalam Kecamatan Pirak Timu dan di 15 gampong dalam Kecamatan Paya Bakong. Mereka ditempatkan di lokasi KKN selama 31 hari, terhitung  15 Juni s/d 15 Juli 2022.
Disebutkan, mahasiswa peserta KKN ini berasal dari tujuh fakultas, dengan rincian Fakultas Kedokteran 4 orang, Teknik 121 orang, Hukum 1 orang, Ekonomi dan Bisnis 5 orang, FKIP 167 orang, Pertanian 1 orang, dan FISIP 3 orang.
“Pelaksanaan KKN kali kita mengambil tema Meningkatkan Ketahanan Ekonomi Masyarakat dan Membudayakan Hidup Bersih Tanpa Stunting,” kata Baidhawi.
Lokasi KKN ini, lanjutnya, merupakan kawasan yang kerap dilanda banjir, untuk itu pihaknya sangat mengharapkan para peserta KKN untuk memberdayakan segenap potensi dan SDM gampong untuk mitigasi bencana. (*) 

Related posts

Etnis Rohingya di Perairan Aceh Selatan Murni Tindak Pidana Perdagangan Manusia

Pj Gubernur Safrizal Dampingi Presiden Jokowi Resmikan 25 Ruas Jalan dan Jembatan di Aceh bernilai Miliaran

Jokowi Kagum Kreativitas Anak Muda Aceh