Banda Aceh – Trend jangkitan Covid-19 kembali meningkat, baik di tingkat nasional maupun Aceh. Menyahuti hal itu, Aparatur Sipil Negara di jajaran Pemerintah Aceh diimbau untuk terus pro aktif mensosialisasikan vaksinasi Covid-19 serta tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan dalam kegiatan sehari-hari.
Hal tersebut disampaikan oleh Sekda Aceh, dalam arahannya usai pelaksanaan dzikir dan do’a rutin di lingkup Pemerintah Aceh, Senin (14/2/2022) pagi. “Semua adalah takdir Allah, tidak perlu takut berlebihan. Namun, untuk pencegahan tentu butuh upaya nyata dari kita semua. Tetap taati prokes dan jangan bosan mensosialisasikan vaksinasi kepada masyarakat, sebagai bentuk dari ikhtiar kita memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Yang belum vaksin, segeralah mengunjungi gerai vaksin terdekat karena berdasarkan data, para pasien yang saat ini dirawat di RSUDZA belum divaksin,” ujar Taqwallah.
Dalam arahannya, Sekda juga menginstruksikan para ASN untuk mengingatkan warga di lingkungan sekitarnya agar mengawasi aktivitas anak-anaknya, untuk patuh prokes, terutama terkait menggunakan masker dan menghindari keramaian untuk sementara waktu. “Kami mengimbau kepada warga, agar menjaga anak-anaknya dan mengingatkan untuk menghindari keramaian untuk sementara. Jika ada masyarakat yang sudah merencanakan pesta perkawinan, ingatkan agar mengelola sedemikian rupa agar tidak terjadi kumpulan masa yang terlalu banyak. Takdir sudah diatur, namun sekali lagi saya ingatkan usaha pencegahan tetap dari kita,” imbuh Sekda.
Pria yang pernah dinobatkan sebagai dokter teladan itu juga menjamin kesiapan Nakes Aceh menghadapi lonjakan pasien Covid-19. “Teman-teman Nakes selalu siap, namun kita tentu berharap tidak ada lagi penambahan kasus hingga terjadi lonjakan pasien.”
Sementara itu, Direktur RSUDZA dr Isra Firmansyah, dalam keterangannya menjelaskan, saat ini ada 16 pasien covid-19 yang dirawat di RSUDZA. “Hingga tadi malam, jumlah pasien yang kita rawat 10 orang. Namun, jelang Subuh ada penambahan 6 pasien lagi. Jadi, total ada 16 pasien yang saat ini sedang kita rawat dengan usia di atas 40 tahun. Seluruh pasien memiliki komorbid atau penyakit penyerta. Dan, seluruhnya belum divaksin lengkap, hanya 1 orang pasien yang baru mendapatkan suntikan vaksin tahap pertama,” ungkap dr Isra.
Dr Isra menambahkan, dari total 16 pasien yang saat ini ditangani di RSUDZA, tiga orang di antaranya dirawat di RICU Pinere dan ketiga pasien tersebut belum divaksin.
Seperti biasa, usai dzikir dan do’a bersama Sekda juga menyapa sejumlah SKPA dan sekolah. Salah satu SKPA yang disapa adalah Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk Aceh, yang hari ini mendapat giliran donor darah rutin ASN Aceh. Akmil Husen selaku Kadisnakermobduk Aceh, menyatakan kesiapan seluruh jajaran di dinas tersebut untuk menyukseskan pelaksanaan donor darah.
Sekda juga menyapa Kepala Dinas Pendidikan Aceh Alhudri, yang baru saja selesai melaksanakan kunjungan ke sekolah-sekolah di Kabupaten Pidie Jaya, dalam rangka penguatan Gerakan Bersih Rapi, Elok dan Hijau dan pengaplikasian buku kerja yang telah dipresentasikan oleh para kepala sekolah di hadapan Sekda dan Kadisdik Aceh beberapa waktu lalu.
“Hasil kunjungan kami, ada 11 sekolah masih kategori merah, dua sekolah kategori kuning dan dua sekolah sudah kategori hijau, yaitu SLB Pidie Jaya dan SMA Unggul Pidie Jaya. Untuk itu, kami mengajak seluruh warga sekolah, terutama para kepala sekolah agar menggerakkan jajarannya untuk terus berbenah. Mari berbenah, demi kelancaran dan kenyamanan penyelenggaraan pendidikan, sesuai dengan apa yang telah dipresentasikan di buku kerja,” ujar Alhudri.
Alhudri menegaskan, kunjungan yang telah dan akan dilakukan ini bukanlah untuk mencari kesalahan, namun untuk melihat komitmen para kepala sekolah yang telah disampaikan dalam buku kerja yang telah dipresentasikan.
Dalam kesempatan tersebut, Sekda menyapa seluruh sekolah yang telah dikunjungi oleh Kadisdik Aceh, yaitu MAN 1 Bandar Baru, SMAN 2 Bandar Baru, SMKN 1 Bandar Baru, SMAN 1 Pante Raja, SMAN 1 Meureudu, SMAN 2 Meureudu, SMKN 1 Trienggadeng, SMAN 2 Bandar Dua, SMAN 1 Bandar Dua, SMKN 1 Bandar Dua, SMK 1 Ulim, SLBN Pidie Jaya, SMA N 1 Jangka Buya. “Sekali lagi saya ingatkan, bahwa penting bagi kita membenahi sekolah demi kenyamanan penyelenggaraan pendidikan. Tidak penting baru, yang penting bersih. Semoga evaluasi hari ini, menjadi pelajaran bagi sekolah lain. Tujuannya adalah untuk kenyamanan bagi anak didik dan dewan guru. Mari berbenah bersama,” pungkas Sekda.
Kegiatan yang berlangsung dengan menerapkan protokol kesehatan ini diikuti oleh 800 partisipan, setiap partisipan diikuti oleh 10 hingga 30 peserta. (*)