Search

19 Desember 2025

IPAU Salurkan 8 Ton Bantuan Korban Banjir dan Utus 30 Relawan ke Aceh Utara

Aceh Utara – Ikatan Pemuda Aceh Utara (IPAU) Banda Aceh menyalurkan bantuan tanggap darurat bencana bagi korban banjir yang melanda sejumlah kecamatan di Kabupaten Aceh Utara. Penyaluran bantuan difokuskan di Kecamatan Langkahan, Sawang, dan Baktiya melalui gerakan kemanusiaan IPAU Peduli. 18 Desember 2025

Total bantuan yang disalurkan mencapai 8 ton, terdiri atas 1,5 ton beras, 0,5 ton pakaian dan sandal baru, 3,5 ton pakaian layak pakai, ratusan kotak mi instan, ratusan karton air minum kemasan, paket kesehatan, ratusan roti kering dan basah, pakaian dalam, selimut, pembalut wanita, serta pampers anak.

Ketua Umum IPAU, Rifki Ismail, S.Ag., M.Pd, menyampaikan bahwa bantuan IPAU Peduli telah menjangkau 9 desa di tiga kecamatan terdampak. Di Kecamatan Langkahan, bantuan disalurkan ke Gampong Rumoh Rayeuk, Geudumbak, Simpang Tiga, dan Pante Gaki Bale. Di Kecamatan Baktiya, bantuan diterima warga Gampong Alue Serdang dan Gampong Matang Raya Timur. Sementara di Kecamatan Sawang, bantuan disalurkan ke Gampong Lhok Gajah, Krueng Baro, dan Lhok Batu.

Selain menyalurkan logistik, IPAU juga mengutus 30 relawan untuk bertugas langsung di lokasi bencana. Tim IPAU Peduli bertolak ke Aceh Utara melalui Pelabuhan Ulee Lheue menggunakan Kapal Aceh Hebat 2 dengan satu unit truk bantuan, sementara relawan lainnya menumpangi Kapal Malahayati. Sebagian tim bahkan harus menempuh jalur sungai darurat untuk menjangkau desa-desa terisolasi. Misi kemanusiaan ini berlangsung selama lima hari, sejak 14 hingga 18 Desember 2025.

Rifki Ismail mengungkapkan, kondisi di lapangan sangat memprihatinkan. Banyak rumah warga rusak parah, akses jalan terputus, dan kehidupan masyarakat sangat membutuhkan perhatian serius dari seluruh elemen masyarakat. “Kami menyaksikan langsung kondisi warga. Banyak yang kehilangan rumah, pakaian, harta benda, bahkan anggota keluarga. IPAU mendorong agar pemerintah menetapkan bencana ini sebagai bencana nasional, agar penanganan dapat dilakukan secara lebih maksimal,” ujarnya.

Dok.IPAU

Ia juga menceritakan pengalaman tim IPAU yang sudah 2 minggu lalu menunggu akses, kemudian bergerak via jalur lalut dan harus berjibaku dengan medan berat, termasuk truk bantuan yang terjebak lumpur hingga 10 jam saat menembus Gampong Rumoh Rayeuk, Kecamatan Langkahan, sebelum akhirnya dapat dievakuasi berkat bantuan warga setempat.

Di balik duka, Rifki menyebut terdapat nilai kemanusiaan yang menguatkan, yakni lahirnya semangat korban membantu korban. “Kami menyaksikan dan mendengarkan cerita warga setempat yang langsung bagaimana masyarakat saling menolong dengan tulus. Solidaritas ini menjadi hikmah besar di tengah musibah,” tambahnya.

IPAU juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh relawan di bawah koordinasi lapangan Furqan Fikri, S.Sos dan Maulana Rizky, S.Kom, serta kepada semua pihak yang telah mendukung, di antaranya Pemerintah Aceh, Dinas Perhubungan Aceh, Pelabuhan Ulee Lheue, Pemerintah Kabupaten Bireun, Bank Aceh, KitaBisa, Mando Distro, Komunitas Seniman Bergerak, Point Branded, PT Nutrisari, Storylens Meubee, dan seluruh elemen masyarakat serta para donatur, baik yang menyalurkan bantuan secara langsung maupun melalui transfer.

“Semoga semua bantuan dan kebaikan ini menjadi amal terbaik di sisi Allah SWT, serta mampu menghadirkan kembali senyum dan harapan bagi saudara-saudara kita yang sedang diuji,” tutup Rifki Ismail.