Search

7 Desember 2025

Warga Minta Pemerintah Gratiskan Penyeberangan Di Sungai Kuta Blang Untuk Korban Banjir

Foto (Lingkar Pos) : Kondisi di Jembatan Kuta Blang, Desa Tingkeum Manyang, Kecamatan Kuta Blang, Kabupaten Bireuen. Terlihat Mobil Penumpang menunggu dan menurunkan penumpang untuk menyeberangi sungai, Selasa (02/12/2025) jembatan di sungai tersebut terputus karena diterjang Banjir

Bireuen – Mahalnya tarif atau ongkos penyeberangan sungai di Kuta Blang, Desa Tingkeum Mnayang, Kecamatan Kuta Blang, Kabupaten Bireuen menjadi keluhan warga pasca Bencana Banjir dahsyat yang menimpa Aceh.

Dicky Saputra (48) salah satu warga Lhokseumawe yang pulang dari Banda Aceh menceritakan pengalamannya pada Selasa, 2 Desember 2025 dini hari Waktu Indonesia Barat dengan angkutan jenis Hiace.

“Dari Banda Aceh ke Kuta Blang, Kabupaten Bireun saya kena ongkos Rp. 130.000, kemudian lanjut dari Kuta Blang ke Lhokseumawe Ongkos Hiace Rp. 60.000” kata Dicky Saputra.

Baca juga :

Pasca Banjir Dahsyat Akses Jalan Lintas Nasional Masih Lumpuh di Bireuen

Ia melanjutkan bahwa sampai di Kecamatan Kuta Blang, ia diturunkan karena jembatan putus akibat diterjang Banjir.

“Lalu saya harus naik Boat Ketek untuk menyeberangi sungai setempat, mengingat itu merupakan satu-satunya alat transportasi yang tersedia agar bisa melanjutkan perjalanan ke Lhokseumawe,” lanjut Dicky.

Dicky juga menjelaskan bahwa ongkos menyerbarangi sungai dengan Boat Ketek dipatok Rp. 20.000 per orang.

“Nah ini yang menjadi persoalan, menurut saya harga segitu terlalu mahal apalagi bagi korban bencana” ungkap Dicky.

Lebih lanjut, Dicky meminta pemerintah dan semua stake holder untuk menggratiskan atau penyesuaian harga penyeberangan sungai di Kuta Blang.

“Harapannya pemerintah Aceh dan semua stake holder untuk menggratiskan biaya penyeberangan atau minimal harganya Rp. 5.000 per orang, selain itu penyeragaman tarif juga perlu dikaji,” imbuh Dicky.

Seperti diketahui putusnya Jembatan Kuta Blang akibat Banjir yang menghantam badan jalan serta jembatan di Kecamatan setempat.

Imbasnya sampai saat ini Mobil penumpang serta puluhan truck pengangkutan masih tertahan di sana.

Dapat dikatakan akibat putusnya Jembatan tersebut, Jalan Lintas Nasional dari Medan ke Banda Aceh begitu juga seballumpuh masih lumpuh, akses satu-satunya untuk menyerbarang hanya dengan Boat Ketek.