Lingkarpost.com | Aceh — Menjelang milad GAM, tanggal 4 Desember, jagat media sosial kembali diramaikan oleh beredarnya foto, video, dan selebaran yang memuat amaran atau ajakan pengibaran bendera Bintang Bulan (BB), simbol yang kerap dikaitkan dengan kelompok Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Unggahan-unggahan vidio tersebut sudah tersebar luas di platform medsos, seperti TikTok dan Facebook dalam dua hingga tiga minggu terakhir, sehingga menimbulkan berbagai respon dari masyarakat Aceh.
Isu ini mencuat bersamaan dengan momentum peringatan 20 tahun damai Aceh pasca penandatanganan MoU-Helsinki antara Pemerintah Republik Indonesia dan GAM. Meski perdamaian telah berlangsung hampir dua dekade, sensitifitas terhadap simbol-simbol tertentu masih menjadi perhatian karena dapat mempengaruhi stabilitas keamanan di daerah.
Pun demikian, sejumlah tokoh masyarakat Aceh mengingatkan agar seluruh pihak tetap menjaga situasi yang kondusif dan tidak terprovokasi oleh konten-konten yang beredar di media sosial. Mereka meminta masyarakat untuk lebih bijak menyikapi informasi yang belum jelas sumbernya dan menyerahkan persoalan keamanan kepada aparat penegak hukum.
Sementara itu, aparat keamanan di tingkat provinsi maupun kabupaten dikabarkan terus memantau perkembangan isu tersebut. Pengamanan wilayah akan ditingkatkan guna mengantisipasi potensi gangguan, mengingat penyebaran wacana pengibaran bendera tersebut yang sering kali menimbulkan kekhawatiran terkait keamanan dan ketertiban masyarakat.
Pemerintah dan aparat keamanan menegaskan bahwa setiap bentuk tindakan yang melanggar peraturan perundang-undangan akan ditindak sesuai hukum yang berlaku. Mereka juga mengajak masyarakat Aceh untuk terus merawat perdamaian dan fokus pada pembangunan daerah agar Aceh semakin maju dan sejahtera. (R/H)







