Aceh Utara – Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) masih menjadi masalah kesehatan serius di Kabupaten Aceh Utara, khususnya bagi anak-anak dan remaja. Dalam enam bulan terakhir, ribuan anak usia sekolah terpaksa berjuang melawan penyakit yang menyerang saluran pernapasan ini.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Utara, periode Januari hingga Juli 2025 mencatat sebanyak 5.099 kasus ISPA pada kelompok remaja usia 10–18 tahun. Angka ini cukup tinggi dan menjadi perhatian karena kelompok usia ini seharusnya berada dalam masa aktif belajar dan tumbuh kembang.
Kepala Dinas Kesehatan Aceh Utara, Jalaluddin, SKM, melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (KP2P), dr. Feryanto, mengungkapkan bahwa ada 1 kasus serius pada remaja yang memerlukan perawatan intensif.
“Banyak orang tua sering menganggap ISPA hanya batuk dan pilek biasa. Padahal, pada anak-anak kondisi ini bisa berkembang menjadi infeksi berat, bahkan mengancam jiwa bila tidak ditangani dengan cepat,” jelas dr. Feryanto.
Anak Rentan Terpapar ISPA
Menurut dr. Feryanto, anak-anak lebih rentan terkena ISPA karena sistem kekebalan tubuh mereka belum sekuat orang dewasa. Aktivitas di sekolah yang melibatkan banyak interaksi juga meningkatkan risiko penularan penyakit ini.
“ISPA bisa membuat anak tidak masuk sekolah berhari-hari. Akibatnya, mereka ketinggalan pelajaran dan kualitas hidupnya menurun. Bayangkan bila seorang anak harus sering bolak-balik ke Puskesmas karena batuk berkepanjangan, tentu ini mengganggu masa tumbuh kembang mereka,” ujarnya.
Selain itu, kebiasaan masyarakat merokok di dalam rumah, polusi udara, serta kondisi lingkungan yang kurang bersih juga memperparah risiko anak-anak terserang ISPA.
Kasus Anak Lebih Tinggi Dibanding Lansia
Data Dinas Kesehatan menunjukkan, jumlah kasus ISPA pada anak/remaja jauh lebih tinggi dibandingkan kelompok lansia. “Untuk lansia tercatat 1.389 kasus, sedangkan pada dewasa 8.182 kasus. Namun justru yang paling mengkhawatirkan adalah angka ribuan pada anak dan remaja. Mereka yang seharusnya sehat dan aktif justru paling banyak terserang,” jelas dr. Feryanto.
Ia menambahkan, anak-anak yang sering sakit ISPA berulang dapat mengalami gangguan pertumbuhan, penurunan berat badan, hingga rentan terhadap penyakit lain.
Upaya Pencegahan pada Anak
Dinas Kesehatan Aceh Utara menekankan bahwa pencegahan adalah kunci untuk melindungi anak-anak dari ancaman ISPA. Beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan orang tua, antara lain:
Jangan merokok di dalam rumah. Asap rokok merupakan penyebab utama ISPA pada anak. Rumah bebas rokok menjadi syarat utama menjaga kesehatan keluarga.
Perbaiki sirkulasi udara di rumah. Bukalah jendela agar cahaya matahari masuk dan udara dapat berganti setiap hari.
Berikan makanan bergizi seimbang. Asupan sayur, buah, dan protein akan memperkuat daya tahan tubuh anak.
Ajari anak cuci tangan dengan sabun. Kebiasaan sederhana ini efektif mencegah penularan virus dan bakteri penyebab ISPA.
Gunakan masker bila udara berdebu. Anak-anak yang beraktivitas di luar rumah perlu dilindungi dengan masker, terutama saat musim asap atau debu meningkat.
Segera periksakan ke Puskesmas bila ada gejala. Jangan tunggu lama jika anak mengalami batuk, pilek, demam, atau sesak napas. Penanganan cepat dapat mencegah komplikasi.
Dinas Kesehatan Ajak Orang Tua Lebih Peduli
Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Utara berharap orang tua lebih peduli terhadap kesehatan anak-anak mereka. Kesadaran keluarga menjadi benteng pertama untuk mencegah anak terserang ISPA.
“ISPA bukan penyakit ringan. Jika dibiarkan, anak bisa mengalami pneumonia. Karena itu, kami menghimbau orang tua untuk segera membawa anak berobat ketika ada gejala, jangan menunggu sampai parah,” tegas dr. Feryanto.
Pihaknya juga memastikan akan terus menggelar penyuluhan ke sekolah-sekolah, memberikan edukasi kepada guru dan orang tua, serta mengingatkan masyarakat tentang bahaya ISPA.
“Anak-anak adalah generasi masa depan Aceh Utara. Melindungi mereka dari ISPA berarti melindungi masa depan daerah ini. Kami mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaga kesehatan anak-anak dengan langkah pencegahan sederhana namun sangat penting,” pungkasnya.[Adv]