Aceh Utara I www.lingkar-pos.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh Utara terus menaruh perhatian besar terhadap tumbuh kembang anak, khususnya pada masa bayi usia 0–12 bulan yang dikenal sebagai periode emas. Pola asuh yang tepat pada masa ini diyakini menjadi pondasi utama bagi pertumbuhan fisik, perkembangan motorik, hingga kecerdasan emosional anak di masa depan.
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Aceh Utara, Jalaluddin, S.K.M., M.Kes, melalui Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Aceh Utara, Samsul Bahri, S.K.M., M.K.M menyebutkan bahwa 1.000 hari pertama kehidupan, sejak masa kehamilan hingga usia dua tahun, adalah momen paling krusial.
“Bayi usia 0–12 bulan membutuhkan perhatian penuh, baik dari segi gizi, stimulasi, maupun kasih sayang. Periode ini adalah fondasi emas tumbuh kembang anak, sehingga pola asuh harus benar-benar diperhatikan,” ujarnya.
Menurutnya, pola asuh bayi tidak hanya sebatas pemenuhan kebutuhan fisik seperti pemberian ASI, imunisasi, dan tidur cukup. Lebih dari itu, bayi membutuhkan sentuhan, komunikasi, dan rasa aman dari orang tua. Hal ini akan membentuk ikatan emosional yang kuat serta membantu perkembangan otak bayi secara optimal.
“Anak yang diasuh dengan penuh kasih sayang, diajak berinteraksi, serta dipenuhi kebutuhan gizinya akan tumbuh lebih sehat, cerdas, dan berkarakter. Sebaliknya, pola asuh yang salah bisa menghambat pertumbuhan, bahkan berisiko menimbulkan stunting,” tambahnya.
Dinkes Aceh Utara juga menekankan pentingnya peran kedua orang tua. Selama ini, tanggung jawab pengasuhan bayi seringkali dianggap hanya milik ibu. Padahal, keterlibatan ayah sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak.
Ayah yang aktif mendampingi bayi-mulai dari menggendong, menimang, hingga berbicara-dapat memperkuat ikatan emosional dan memberikan rasa aman bagi si kecil.
“Keterlibatan ayah bukan hanya meringankan beban ibu, tetapi juga menjadi stimulus positif bagi perkembangan psikologis bayi,” jelas Samsul.
Sebagai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat, Dinas Kesehatan Aceh Utara menggencarkan berbagai program edukasi. Salah satunya melalui kelas ibu balita dan penyuluhan kesehatan keluarga di setiap Puskesmas. Dalam kegiatan ini, para ibu diberi pemahaman mengenai cara menyusui yang benar, tanda-tanda bayi sehat, serta teknik stimulasi motorik sederhana yang dapat dilakukan di rumah.
Selain itu, tenaga kesehatan juga melibatkan kader posyandu untuk memberikan pendampingan langsung di desa. Kader ini bertugas membantu memantau pertumbuhan bayi melalui penimbangan rutin, pencatatan perkembangan, hingga memberikan konseling kepada keluarga.
“Kami ingin agar pola asuh bayi usia 0–12 bulan dipahami secara menyeluruh oleh masyarakat. Tidak hanya ibu, tetapi juga ayah, nenek, dan seluruh anggota keluarga yang berperan dalam pengasuhan,” ungkapnya.
Meski berbagai program sudah digulirkan, Dinkes Aceh Utara mengakui masih banyak tantangan di lapangan. Beberapa di antaranya adalah rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya ASI eksklusif, praktik pemberian makanan tambahan terlalu dini, hingga kurangnya stimulasi terhadap bayi.
“Masih ada keluarga yang menganggap bayi cukup diberi makan dan tidur. Padahal, bayi juga perlu diajak berkomunikasi, digendong, diajak bermain sederhana. Itu bagian dari stimulasi yang berpengaruh besar pada tumbuh kembangnya,” jelasnya.
Selain itu, faktor ekonomi juga menjadi kendala. Tidak sedikit keluarga yang kesulitan memberikan asupan gizi seimbang karena keterbatasan penghasilan. Untuk mengatasi hal ini, Dinkes bekerja sama dengan pemerintah gampong serta organisasi masyarakat dalam menyediakan bantuan gizi tambahan.
Dinkes berharap masyarakat semakin memahami bahwa pola asuh bayi usia 0–12 bulan adalah investasi jangka panjang. Dengan pengasuhan yang tepat, anak-anak Aceh Utara bisa tumbuh sehat, cerdas, dan berdaya saing.
“Kami ingin membangun generasi emas Aceh Utara. Itu dimulai dari keluarga, dari pola asuh yang benar sejak bayi. Jika fondasi awalnya kuat, maka anak-anak kita akan siap menghadapi masa depan,” pungkasnya.
Fokus Dinas Kesehatan Aceh Utara terhadap pola asuh bayi usia 0–12 bulan merupakan langkah strategis dalam menyiapkan generasi sehat dan berkualitas. Melalui edukasi, pendampingan, serta keterlibatan seluruh pihak, diharapkan anak-anak di Aceh Utara dapat menikmati tumbuh kembang optimal sejak dini.
Dengan slogan “Fondasi Emas Tumbuh Kembang Anak”, Dinkes Aceh Utara ingin mengingatkan bahwa masa bayi adalah periode tak tergantikan. Setiap perhatian, pelukan, dan nutrisi yang diberikan pada usia ini akan menjadi bekal berharga untuk masa depan anak, keluarga, dan bangsa. [Adv]