Search

15 Oktober 2025

Cegah Kurang Gizi, Dinkes Aceh Utara Edukasi Ibu Balita di Posyandu

Foto : Plt. Kepala Dinas Kesehatan Aceh Utara, Jalaluddin, S.K.M., M.Kes, saat pemyerahan SK.

Aceh Utara I www.lingkar-pos.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Aceh Utara terus memperkuat upaya pencegahan masalah gizi pada anak, khususnya balita, melalui program edukasi di posyandu. Edukasi ini fokus utama kepada para ibu balita agar lebih memahami pentingnya asupan gizi seimbang sejak dini, guna mencegah terjadinya kurang gizi dan stunting yang masih menjadi persoalan kesehatan masyarakat selama ini.

Edukasi tersebut rutin dilakukan di sejumlah posyandu yang tersebar di desa- desa di seluruh kecamatan dalam wilayah Aceh Utara. Melalui pertemuan langsung, petugas kesehatan memberikan penyuluhan mengenai pola makan anak, pemberian makanan pendamping ASI yang tepat, serta pentingnya memantau pertumbuhan balita secara berkala.

Plt. Kepala Dinas Kesehatan Aceh Utara, Jalaluddin, S.K.M., M.Kes, melalui Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Aceh Utara, Samsul Bahri, S.K.M., M.K.M menjelaskan bahwa masalah gizi buruk dan kurang gizi masih ditemukan di beberapa desa, meski angkanya mulai menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Karena itu, edukasi gizi di posyandu menjadi salah satu strategi penting untuk meningkatkan pengetahuan ibu balita.

“Pencegahan jauh lebih baik daripada penanganan ketika anak sudah terlanjur kurang gizi. Melalui posyandu, kami ingin memastikan para ibu tahu apa saja makanan sehat dan bergizi yang bisa diberikan untuk tumbuh kembang anak. Tidak harus mahal, yang penting seimbang dan sesuai kebutuhan,” ungkapnya.

Ia menambahkan, edukasi gizi ini juga disertai praktik langsung seperti demonstrasi pembuatan menu sederhana untuk balita, dengan bahan pangan lokal yang mudah diperoleh. Hal ini bertujuan agar para ibu dapat mempraktikkan kembali di rumah tanpa merasa terbebani biaya.

Posyandu selama ini menjadi ujung tombak pelayanan kesehatan dasar, khususnya bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Selain pemantauan tumbuh kembang anak melalui penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan, posyandu juga menjadi ruang belajar bagi para ibu.

Para kader posyandu menyambut positif, banyak dari mereka yang merasa terbantu karena mendapat pengetahuan baru mengenai cara mengolah makanan sehat dan nilai gizi.

“Kadang ada ibu balita yang berpikir anaknya susah makan karena pilih-pilih. Tapi setelah ikut penyuluhan, mereka tahu bagaimana menyiasati dengan variasi menu. Jadi anak tetap mau makan dan kebutuhan gizinya terpenuhi,” kata samsul.

Dalam setiap sesi kegiatan, petugas kesehatan menekankan prinsip gizi seimbang. Anak balita membutuhkan asupan karbohidrat, protein, lemak sehat, vitamin, dan mineral dalam jumlah yang cukup. Tidak hanya itu, faktor kebersihan dan cara pengolahan makanan juga ditekankan agar terhindar dari penyakit infeksi yang bisa memperparah kondisi gizi anak.

Melalui kegiatan edukasi di posyandu, diharapkan angka kasus kurang gizi di Aceh Utara terus menurun. Masyarakat juga semakin teredukasi untuk mengoptimalkan peran posyandu sebagai pusat informasi kesehatan anak.

“Kami berharap setiap ibu kedepannya bisa menjadi agen perubahan di keluarganya masing-masing. Dengan ilmu yang diperoleh di posyandu, ibu dapat memastikan anak-anaknya tumbuh sehat, kuat, dan terhindar dari masalah gizi,” pungkasnya. [Adv]