Aceh Utara I www.lingkar-pos.com – Anemia pada ibu, terutama ibu hamil, merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering dihadapi masyarakat dan berdampak besar terhadap tumbuh kembang anak. Kekurangan zat besi dan gizi penting lainnya tidak hanya mempengaruhi kesehatan ibu, tetapi juga dapat menimbulkan risiko serius pada bayi, mulai dari berat badan lahir rendah hingga keterlambatan perkembangan.
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Aceh Utara, Jalaluddin, S.K.M., M.Kes., melalui Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Aceh Utara, Samsul Bahri, S.K.M., M.K.M., menegaskan bahwa pencegahan anemia sejak dini merupakan kunci dalam meningkatkan kualitas kesehatan generasi mendatang. “Anemia bukan hanya masalah ibu, tetapi juga masalah anak. Jika seorang ibu menderita anemia, maka asupan oksigen dan nutrisi ke janin akan berkurang sehingga mempengaruhi tumbuh kembangnya. Karena itu edukasi kepada masyarakat sangat penting,” ujarnya.
Anemia adalah kondisi ketika kadar hemoglobin dalam darah lebih rendah dari normal. Kondisi ini menyebabkan tubuh kekurangan oksigen, sehingga ibu mudah lelah, pucat, hingga berisiko mengalami komplikasi saat persalinan.
Pada anak, Tambah Samsul bahri, dampaknya bisa lebih serius. Bayi yang lahir dari ibu anemia berisiko mengalami berat badan lahir rendah, lahir prematur, bahkan keterlambatan perkembangan motorik, kognitif, dan sosial-emosional. Dalam jangka panjang, anak juga lebih rentan terhadap stunting dan penyakit infeksi karena daya tahan tubuhnya lemah.
“Ini menjadi perhatian serius. Pencegahan anemia bukan hanya soal kesehatan ibu, tetapi juga investasi untuk kesehatan anak di masa depan. Dengan ibu sehat, anak juga akan lahir sehat dan tumbuh optimal,” paparnya.
Dinas Kesehatan Aceh Utara terus melakukan berbagai upaya untuk menekan angka anemia, salah satunya melalui program pemberian tablet tambah darah (TTD) bagi remaja putri dan ibu hamil. Selain itu, edukasi gizi seimbang juga terus digencarkan melalui posyandu, puskesmas, dan kegiatan kelas ibu hamil.
Beberapa langkah pencegahan anemia yang disampaikan oleh Dinkes Aceh Utara antara lain:
- Mengonsumsi makanan bergizi seimbang Ibu hamil dianjurkan untuk memperbanyak konsumsi makanan kaya zat besi seperti daging merah, hati ayam, ikan, sayuran hijau, kacang-kacangan, dan buah-buahan.
- Mengkonsumsi tablet tambah darah secara teratur remaja putri dianjurkan mengonsumsi satu tablet seminggu, sementara ibu hamil minimal 90 tablet selama masa kehamilan.
- Menghindari kebiasaan yang menghambat penyerapan zat besi Konsumsi teh dan kopi berlebihan sebaiknya dihindari karena dapat mengurangi penyerapan zat besi dalam tubuh.
- Pemeriksaan kesehatan rutin Ibu hamil disarankan melakukan pemeriksaan kadar hemoglobin secara berkala agar kondisi anemia dapat segera diketahui dan ditangani.
Menurut Samsul Bahri, peran keluarga juga sangat penting dalam mencegah anemia. Suami dan anggota keluarga lainnya diharapkan memberikan dukungan dengan menyediakan makanan bergizi, mengingatkan konsumsi tablet tambah darah, serta mendampingi ibu untuk rutin memeriksakan kesehatan.
“Kita ingin masyarakat Aceh Utara semakin sadar bahwa pencegahan anemia bukan tanggung jawab ibu semata. Lingkungan keluarga dan masyarakat juga harus peduli. Dengan kebersamaan, angka anemia bisa kita tekan,” jelasnya.
Dinas Kesehatan Aceh Utara berharap melalui edukasi dan sosialisasi yang berkesinambungan, kesadaran ibu dan keluarga terkait bahaya anemia semakin meningkat. Dengan begitu, generasi yang lahir di Aceh Utara dapat tumbuh sehat, cerdas, dan bebas dari masalah gizi.
“Anemia bisa dicegah, kuncinya ada pada kesadaran dan kepedulian bersama. Mari kita jaga kesehatan ibu agar anak-anak kita bisa tumbuh menjadi generasi berkualitas,” tutup Samsul Bahri. [ADV]