Aceh Utara I www.Lingkar-Pos.com — Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh Utara terus meningkatkan upaya pencegahan penyakit menular dan infeksi pada anak balita melalui program edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Kegiatan ini menyasar ibu balita sebagai garda terdepan dalam menjaga kesehatan keluarga, khususnya anak-anak yang masih rentan terhadap berbagai penyakit.
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Aceh Utara, Jalaluddin, S.K.M., M.Kes., melalui Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Samsul Bahri, S.K.M., M.K.M, menyampaikan bahwa PHBS merupakan langkah sederhana namun sangat efektif dalam menekan angka kejadian penyakit infeksi, seperti diare, ISPA, penyakit kulit, dan gizi buruk.
“Ibu balita memiliki peran penting dalam penerapan PHBS sehari-hari di rumah. Dengan menerapkan pola hidup sehat, mulai dari menjaga kebersihan diri hingga memastikan lingkungan rumah sehat, anak-anak akan lebih terlindungi dari risiko penyakit,” ujar Samsul Bahri.
Menurutnya, edukasi PHBS difokuskan pada ibu balita karena merekalah yang paling sering berinteraksi dengan anak. Pemahaman ibu mengenai cara mencuci tangan dengan benar, menyediakan air bersih, membuang sampah pada tempatnya, hingga memberikan makanan yang higienis, menjadi faktor penentu kesehatan anak.
Selain itu, para ibu juga diberikan pemahaman mengenai pentingnya imunisasi, pemberian ASI eksklusif, serta pemenuhan gizi seimbang bagi tumbuh kembang anak. Dengan begitu, PHBS bukan hanya soal kebersihan, tetapi juga mencakup seluruh aspek pola hidup yang mendukung kesehatan keluarga.
“Melalui edukasi ini, kami berharap ibu-ibu bisa menjadi teladan dalam keluarga. Anak-anak akan meniru kebiasaan orang tuanya. Kalau ibunya sudah terbiasa menjaga kebersihan dan pola makan sehat, anak-anak juga akan ikut menerapkannya,” tambah Samsul Bahri.
Dinkes Aceh Utara menekankan bahwa mencegah jauh lebih baik dibandingkan mengobati. Biaya pengobatan penyakit menular pada balita seringkali cukup tinggi, belum lagi risiko komplikasi yang dapat mengganggu tumbuh kembang anak. Dengan penerapan PHBS, sebagian besar penyakit sebenarnya bisa dicegah sejak dini.
Data kesehatan menunjukkan bahwa masih ada kasus balita di Aceh Utara yang mengalami diare, ISPA, dan gizi buruk akibat kurangnya kesadaran dalam menerapkan PHBS. Karena itu, kegiatan edukasi ini dijadikan strategi utama dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Program edukasi PHBS dilaksanakan secara berkelanjutan melalui posyandu, puskesmas, serta kegiatan langsung di desa-desa. Petugas kesehatan memberikan penyuluhan, demonstrasi cara mencuci tangan yang benar, praktik menjaga kebersihan makanan, serta cara mengolah air minum agar layak dikonsumsi.
Di beberapa gampong, edukasi dikemas dalam bentuk simulasi dan diskusi kelompok sehingga para ibu lebih mudah memahami dan bisa bertanya langsung mengenai kendala yang mereka hadapi. Misalnya, bagaimana cara menjaga kebersihan lingkungan saat musim hujan, atau bagaimana mengolah makanan bergizi dengan bahan lokal yang sederhana.
Selain peran ibu, Dinkes Aceh Utara juga mendorong keterlibatan ayah dan seluruh anggota keluarga dalam menerapkan PHBS. Dukungan keluarga menjadi penting agar kebiasaan hidup sehat tidak hanya menjadi tanggung jawab ibu saja, tetapi juga menjadi budaya bersama di rumah.
“Kalau hanya ibu yang berusaha menjaga kebersihan, hasilnya tidak akan maksimal. Anak-anak dan ayah juga harus dilibatkan. Contoh sederhana, membuang sampah pada tempatnya, membersihkan lingkungan rumah, atau tidak merokok di dalam rumah. Itu semua bagian dari PHBS,” jelas Samsul Bahr.
Dengan gencarnya edukasi PHBS, Dinkes Aceh Utara berharap angka kejadian penyakit infeksi pada balita dapat terus menurun. Selain itu, kualitas kesehatan keluarga juga meningkat, sehingga anak-anak bisa tumbuh dengan optimal, bebas dari hambatan kesehatan yang dapat dicegah.
Samsul Bahri menambahkan, keberhasilan penerapan PHBS bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau petugas kesehatan, tetapi juga masyarakat secara luas. Jika setiap rumah tangga mampu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, maka desa dan kecamatan secara keseluruhan juga akan lebih sehat.
“Pencegahan penyakit itu dimulai dari rumah. Jadi kalau setiap rumah tangga di Aceh Utara mampu menerapkan PHBS, maka kita optimis generasi mendatang akan tumbuh lebih sehat, cerdas, dan produktif,” paparnya.
Dinkes Aceh Utara memastikan program edukasi PHBS akan terus dilanjutkan dan ditingkatkan. Ke depan, kegiatan ini akan dipadukan dengan program lain seperti pencegahan stunting, peningkatan gizi balita, dan promosi imunisasi lengkap.
Dengan pendekatan terintegrasi, Dinkes berharap seluruh anak di Aceh Utara mendapatkan kesempatan tumbuh kembang yang optimal, terbebas dari penyakit yang seharusnya bisa dicegah sejak dini. [Adv]