Lingkar Pos
DaerahPemerintahan

Geuchik di Aceh Utara Ngeluh, Pj Bupati Segera Cari Jalan Keluarnya

Lhoksukon – Penjabat (Pj) Bupati Aceh Utara Azwardi AP, MSi, menghadiri acara audiensi yang diadakan Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Aceh Utara di pantai wisata Lancok, Kecamatan Syamtalira Bayu, Jum’at (17/3/2023). Pada kesempatan tersebut, Pj Bupati Azwardi merespon keluhan Geuchik yang disampaikan pada audiensi itu.

Audiensi tersebut turut dihadiri Asisten I Setdakab Aceh Utara Dayan Albar, SSos, MAP, Kepala Dinas Pendidikan Jamaluddin, MPd, Kepala Dinas Kesehatan Amir Syarifudin SKM, Kadis DPM PPKB Fakhruradhi SH, MH, Kabag Pemerintahan Mukim dan Gampong Mansur SH, Kabag Hukum Fadhil, SH, MH, Kabag Tata Pemerintahan Dr Fauzan, SSTP, MSi, Kepala Inspektorat Andria Zulfa, MSi, PhD, dan sejumlah pejabat lainnya. Sementara dari kalangan Geuchik turut hadir pengurus Forum Geuchik masing-masing kecamatan.

Adapun beberapa keluhan yang disampaikan oleh Geuchik pada kesempatan itu antara lain mengenai kondisi yang dialami pimpinan dan perangkat desa saat ini dalam mengelola dana desa. “Kami hari ini ingin curhat pada Bapak Bupati bahwa kami tidak kurang tantangan di desa dan perlu adanya bimbingan dan arahan dari Bapak Bupati. Kita sampaikan langsung semoga tertampung dan ada solusi,” ucap Sekretaris APDESI Aceh Utara Asnawi H Ali.

Dikatakan Asnawi, Geuchik merupakan pimpinan yang bekerja pada ujung tombak dan geuchik harus melakukan berbagai cara untuk dapat mengambil kebijakan di dalam desa. Posisi geuchik saat ini, lanjutnya, menjadi tujuan bully atau teror dengan maksud yang tidak jelas.

“Geuchik di Gampong kerja mati-matian dengan menghadapi berbagai tantangan, sampai hari ini masih saja terjadi hal-hal yang tidak menyenangkan bagi geuchik. Seperti kasus penganiayaan geuchik Babah Lueng, Kuta Makmur. Ini perlu bantuan hukum dari Bapak Bupati,” ujar Asnawi lagi.

Pj Bupati Azwardi pada kesempatan tersebut menyampaikan bahwa pihaknya sangat senang dapat berhadir pada acara silaturahmi ini. Azwardi mengatakan, dirinya sangat memahami bagaimana kondisi yang dialami oleh geuchik di desa saat ini.

“Kondisi Geuchik memang sangat dramatis karena berurusan langsung dengan masyarakat banyak. Tetapi saya sangat memahami kondisi geuchik di Aceh Utara saat ini. Setiap permasalahan itu terjadi karena adanya ketidakpuasan. Jadi kalau Kita memuaskan semua orang pasti tidak sanggup, maka kita perlu menjalankan dengan aturan,” kata Azwardi.

Menyangkut kasus penganiayaan geuchik Babah Lueng, Pj Bupati Azwardi mengatakan akan segera mencari solusinya. Ia akan memusyawarahkan hal itu ke Forkopimda dan akan melihat lagi nomenklaturnya untuk memberikan bantuan hukum atau pendampingan hukum.

Di samping itu, Pj Bupati Azwardi juga berharap kepada pimpinan desa di Aceh Utara untuk terus menggali potensi-potensi yang ada di desa agar dapat mengembangkan BUMG melalui pengembangan potensi objek wisata, kuliner dan lainnya. “Jadi Kita tidak terpaku dengan anggaran dari pemerintah untuk diluncurkan ke Gampong, tapi cobalah bagaimana anggaran dari desa itu sendiri berkembang lebih maju. Contohnya seperti Lancok coba dilihat apa yang perlu diperhatikan, kalau di objek wisata Bantayan saya justru sudah membantu mobil sampah. Kita memperhatikan,” tutur Pj Bupati Azwardi.

Di ujung pembicaraannya, Pj Bupati Azwardi mengatakan terkait adanya keluhan dari Geuchik mengenai isu pemotongan dana desa oleh oknum yang tidak bertanggungjawab, akan disampaikan kepada Kadis yang bersangkutan.

“Saya dan perangkat saya tidak pernah minta uang dana desa. Jangan ada oknum yang menjual nama Bupati, nama Kadis, itu perlu kita sampaikan bahwa informasinya itu liar atau informasi menyesatkan,” tutup Azwardi. (*)

Related posts

USAID dan PT Indo Cafco Latih Petani Kopi Di Aceh Utara

Redaksi

Bagi-Bagi 10 Juta Bendera, Pj Bupati Mahyuzar Berharap Masyarakat Kibarkan Bendera

Redaksi

Pemkab Aceh Timur Serahkan Aset Pemekaran kepada Pemko Langsa

admin

Leave a Comment